Part 22

3.7K 307 8
                                    

Panggilan untuk penumpang maskapai garuda indonesia tujuan bandara internasional adisujipto sudah memanggil.

Naura dan rian bergegas untuk masuk ke dalam pesawat itu.

Naura duduk dipinggir dekat jendela,lalu disebelahnya rian.

Sebentar lagi pesawat akan take off menuju kampung halaman rian.

Mereka kali ini menonton film di dalam pesawat itu. Waktu untuk sampai ke jogja pun sangat singkat. Hanya satu jam.

Lalu naura melontarkan pertanyaan dari mulutnya tiba tiba.

"Mas,kalo ibu mu gak suka sama aku gimana?"
"Gak mungkin,ibu ku tau aku. Apa yang aku pilih pasti yang terbaik buat aku. Ibu pasti suka sama apa yang aku pilih naura" ujarnya.
"Aku takut aja kalo ibumu nanti gak suka sama aku,yang jelas bukan tipikal kamu banget. Aku juga gak berhijab lagi" sahut naura.
"Kamu tuh ngomong apa sih nau. Percaya deh sama aku" sahutnya dan naura hanya mengangguk.

Mereka menikmati penerbangannya yang singkat ini,dengan bercanda canda dan mengobrol.

Skip-

Mereka telah sampai di bandara adisujipto,mereka mengambil kopernya lalu bergegas menuju taxi yang akan membawanya kerumah rian.

"Sini aku bawain" ujar rian sambil menarik koper yang dibawa naura.
"Eh jangan jangan,aku bisa sendiri" ujarnya.
"Kamu tuh cewe,gak boleh bawa yang berat berat" sahut rian.
"Berat apanya,orang cuma ditarik gini. Aku kan ga mikul kaya kuli kuli gitu" sahut naura.

Rian tersenyum ke arah naura,wanita yang kini bersama nya memang sangat berbeda dengan yang lainnya. Naura ini sangat mandiri. Sebisa mungkin ia melakukannya sendiri,ia tak mau merepotkan orang lain.

Mereka naik ke taxi yang sudah mereka pesan untuk ke rumah rian. Mereka membutuhkan waktu kira kira setengah jam untuk sampai dirumah rian.

Karena mengantuk,naura memilih untuk tidur didalam taxi,sementara rian gak afdol kalau sehari tak bermain dengan game nya.

Tak terasa mereka sudah sampai dikediaman rian,rumahnya sangat sederhana namun lebih mencolok dibanding yang lainnya. Mencolok maksud naura adalah yang paling bagus diantara yang lain,namun tetap dalam konsep sederhana.

"Assalamualaikum" sahut rian mengetuk pintu rumahnya diikuti naura yang membuntuti rian dibelakangnya.

"Waalaikumsalam,eh yo le wis tekan. Rene masuk" sahut ibunya rian.
(Waalaikumsalam,eh udah sampai. Sini masuk)

Naura bersalaman dengan ibunya lalu ibunya memeluk naura erat sekali.

"Eh yo ayu tenan pilihan mu toh le,sopo jeneng'e?" Tanya ibunya.
(Cantik banget pilihan mu,siapa namanya?)

Naura hanya senyum karena tak tahu apa yang ibu rian bicarakan. Naura tak mengerti bahasa jawa.

Rian akhirnya menerjemahi ke bahasa indonesia maksud dari ibunya.

"Mamah nanya,nama kamu siapa" ujarnya.
"Ooh naura tante" ujar naura pada mamanya rian.
"Oh gak bisa bahasa jawa toh? Maaf ya,tak kira bisa" ujar mamanya.
"Iya tante gak bisa hehe" naura tersenyum ke arah mamanya.
"Apa bule yo yan pacarmu?" Tanya sang mama kepada rian.
"Ada turunan australia ma" jawab rian.

Mamanya rian masih menggenggam tangan mungil naura,masih tak menyangka bahwa anaknya bisa mempunyai pacar secantik naura.

"Le,itu koper nya naura taro dikamar mu aja" sahut mamanya dan rian menuruti perintah dari mamanya.

Mereka berbincang-bincang sederhana,bukan seperti bayangan naura,ternyata mama nya rian sangat baik dan menyukainya. Wajah mamanya sangat mirip dengan mamanya,apalagi kalau sedang senyum. Sangat terlihat mirip.

Banyak tetangga berdatangan kerumah rian,untuk melihat keadaan rian. Banyak yang perhatian terhadap rian.

Tetangga rian pun banyak membicarai soal naura,banyak yang bilang juga kalau rian akan segera menikah,makanya membawa calonnya kerumah. Hal itu tidak benar,rian menegaskan bahwa mereka belum memiliki rencana seperti itu.

Ya gimana mau menikah,naura saja baru semester satu,sedangkan rian belum puas dengan gelar gelar nya dibidang badminton. Rian dan naura pun belum memikirkan hal itu. Mereka hanya menjalani nya saja,tak ada yang tahu kedepannya harus seperti apa.

Bisa saja hubungannya kandas ditengah jalan,atau bahkan mungkin juga mereka bisa melewati rintangan demi rintangan yang menghadang hubungannya sampai akhirnya mereka akan melanjutkan ke jenjang yang lebih serius.

Kini waktu menunjukan pukul 18.00,naura baru saja selesai mandi dan memakai piyama tidurnya. Hawa disini sangat dingin menurut naura.

Setelah mereka menjalankan sholat maghrib berjamaah,kini mereka menyantap makan malam yang dibuat oleh mama nya rian.

Di meja makan,naura dan rian melahap makananya.

"Di makan ya,seadanya. Masakan tante juga gak enak enak banget" sahut mamanya rian.
"Aduh tante maaf ngerepotin ya,nggak kok tante ini enak banget malah" sahut naura.
"Bule sih ma,tapi seleranya masih indonesia banget kok" sahut rian.

Mereka melahap nya lalu setelah itu mereka duduk di teras rumah rian menikmati angin malam.

"Enak banget ya disini,sejuk" ujar naura.
"Enakan mana sama di paris?" Tanya nya.
"Disini" sahut naura.
"Gak ada anan sih,sepi jadinya" sahut rian.
"Anan?" Tanya naura kebingungan.
"Keponakanku" jawabnya.
"Kemana emang?" Tanya naura.
"Lagi kerumah neneknya dari suami kakakku" jawab rian.
"Ooh gitu,disini emang kalo udah malem sepi ya mas?" Tanya naura dan rian mengangguk.
"Sepi tapi enak ya mas,banyak suara jangkrik" ujarnya.
"Kalo ada anan mah gak sepi,lari larian mulu dia" ujar rian.
"Yah padahal kalo ada dia seru tuh" ujar naura.
"Nakal dia,gak bisa diem" sahut rian.
"Ya namanya juga masih kecil,kamu juga dulu kaya gitu" sahut naura.
"Enggak,aku kalem. Sampe sekarang juga kalem" ujar rian.
"Kalem apanya,kalo fans mu pada tau aslinya juga gak akan bilang kamu kalem. Orang kamu sama aja kaya yang lain,suka ngebully mbak wid" sahut naura.
"Kamu harus tau,mbak wid kalo dibully malah seneng. Aneh kan?" Sahutnya.
"Masa?"
"Ya yang bully aja ganteng-ganteng gimana gak seneng" ujarnya.
"Dih pede" sahut naura menyubit lengan rian.
"Aku mah enggak,yang ganteng kevin dan kawan kawannya" ujar rian.

"Kamu gak ganteng terus apa dong😭 "
Batin naura.

Waktu sudah malam,mereka akan masuk dan tidur.

"Naura tidur di kamar rian aja ya" ujar mamanya rian.
"Terus mas rian?" Tanya naura.
"Rian biar sama tante aja" ujarnya.
"Eh jangan tante,aku tidur disini aja" ujar naura menunjuk sofa yang berada diruang tamunya.
"Ya jangan lah,rian mah tidur dimana aja gampang. Udah sana masuk ke kamar rian,kalau mau nyalain ac nyalain aja" ujar mamanya.
"Iya tante makasih yaa" sahut naura dan mamanya tersenyum.
"Mas rian,naura tidur ya? Mas rian kalo butuh apa apa yang ada dikamar mas rian langsung masuk aja,gapapa kok" ujar naura.
"Iya naura,selamat tidur. Ac nya jangan terlalu dingin,disini udah dingin." Ujarnya.
"Gak nyalain ac kok" sahut naura lalu memasuki kamar milik rian.

Kamar nya bernuansa sederhana sekali,dengan cat berwarna hijau serta barang-barang unik didalamnya. Banyak juga penghargaan-penghargaan yang rian dapati ia simpan dikamarnya.

Naura melihat lihat isi kamar rian,sangat rapih. Semua barangnya tertata dengan sangat amat rapih. Mata naura tertuju pada piagam serta medali yang ada dikamar rian.

Senyuman terukir dibibir manis naura,ia bangga pada rian. Selama hidupnya,ia sudah mampu membahagiakan kedua orang tuanya,bahkan dia sudah menjadi orang yang sangat berguna bagi indonesia.

Perjalanan rian dari awal karirnya tak sia-sia. Kini ia sudah menjadi unggulan untuk ganda laki-laki. Suatu kebanggaan bagi rian menyusul unggulan pertama yaitu kevin dan marcus.

Rian sangat mengidolakan sosok Hendra dihidupnya,koh hendra sangat terlihat pendiam,namun banyak sekali gelar yang ia tunjukan untuk indonesia.

Rian ingin seperti koh hendra,tak perlu macam-macam. Cukup memegang banyak gelar seperti koh hendra itu sudah cukup.

My boyfriend is athleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang