Part 27

3.5K 290 8
                                    

Hari ini adalah hari dimana mereka akan kembali ke jakarta,naura dan rian sedang bersiap-siap untuk merapihkan barang bawaannya.

"Yan,sido muleh saiki?" Tanya mama rian.
(Yan,jadi pulang hari ini?)

Rian mengangguk "enggeh,kalo rian nanti libur lagi rian kesini lagi mah" ujarnya.

"Eh yo sebentar banget kesini nya" ujar mamanya.
"Rian bulan depan ada turnamen lagi mah,di 4 negara berturut turut buat ngejar poin rian sama fajar. Soalnya kemarin kan gagal ikut di denmark sama prancis. Doain ya mah,semoga bisa nyusul kevin sama marcus" ujarnya.
"Lah iyo yan,tiap malem mamah doain. Semoga kamu rezeki nya lancar,bisa menang di setiap turnamen ya nak" sahut sang mama.
"Makasih ya ma,doa mamah paling manjur" ujar rian lalu memeluk mamahnya.

Naura yang melihat itu seakan tersanjung,gimana tidak? Sudah lebih dari 10 tahun mereka terpisahkan,Rian di jakarta sedangkan sang mamah tetap dikampung halamannya.

Naura juga sangat senang melihat rian yang sangat menyayangi mamahnya,sama seperti rian menyayangi naura.

Baru saja naura ingin mengeluarkan koper nya dari kamar rian,ada suara anak kecil yang datang.

"Om rian kok udah mau pulang sih?" Ujar anak kecil itu.
"Kamu sih datengnya telat,om harus latihan lagi deh disana"
"Yah jangan pulang om,aku masih kangen"

Rian memeluk anak kecil itu.

"Anan,nanti kalo om libur om kesini lagi ya?"
Ujar rian dan diangguki oleh anak kecil itu.

'Ooh itu yang namanya anan' batin naura.

Naura keluar dari kamar rian,lalu mendekati anak laki laki yang bernama anan itu.

"Hai anan" ujar naura.
Anan hanya melihat naura seakan bertanya 'siapa'
"Kita kenalan dong,nama aku naura" ujar naura.
"Aku anan" ujarnya.
"Lucu ya kamu" ujar naura.
"Tante cantik" ujar anan.
"Iyalah,pacar nya om" ujar mbak nya rian.

"Eh mbak" sahut rian yang melihat kearah mbaknya.
"Udah mau pulang yan? Besok aja" ujarnya.
"Gak bisa mbak,besok uda harus latihan lagi" sahut rian.
"Ohh gitu,ini naura ya yan?" Tanya kakaknya pada rian.
"Iya mbak"

Naura bersalaman dengan kakaknya rian sambil tersenyum.

"Ya allah,cantik banget" sahutnya.
"Mbak lebih cantik" ujar naura.

Taxi yang mereka pesan untuk mengantarkan nya ke bandara sudah tiba. Mereka memasukan barang bawaannya ke bagasi mobil itu.

"Mah,rian pamit ya. Doain rian semoga selalu sehat biar bisa kesini mulu" sahut rian.
"Hati hati ya yan,kalo udah sampe kabarin mamah" ujar mamahnya dan diangguki oleh rian.

"Mbak,rian pamit ya. Jagain mamah" ujarnya.
"Iya yan,atiati" sahut kakanya.

Kali ini giliran naura yang berpamitan kepada keluarga rian.

"Tante,naura pamit ya. Makasih banyak ya tante. Maaf kalo selama disini naura ngerepotin" ujar naura.

Mama rian memeluk naura "gak ada ngerepotin kok,lain kali kesini lagi ya. Cantik kamu nak" ujarnya.

"Mbak,naura pamit ya" ujarnya pada kakak rian.
"Iya neira,eh naura ya? Hehe. Atiati ya nau"ujar kakanya.

Mereka memasuki taxi itu lalu melambaikan tangan ke arah mama rian dan mbak nya rian.

Selama diperjalanan,naura hanya tertidur. Tapi wajahnya terlihat pucat.

Rian menyelimuti naura dengan jaketnya agar naura tidur lebih tenang.

My boyfriend is athleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang