Part 4

5.4K 399 2
                                    

Naura duduk dikursi samping lapangan,keringat bercucuran karna ia merasa sangat lelah sekali. Bagaimana bisa seorang pemain badminton berlatih seharian? Naura yang baru sekali ini pun sudah merasa tak sanggup lagi.

Rian datang membawakan sebotol aqua untuk naura. "Nih minum,saya lihat kamu punya bakat" sahutnya.
Naura mengambil botol aqua itu lalu meneguknya. "Mana ada bakat saya di badminton,megang raket aja belum bener" jawab naura.
"Tapi kalo dilatih terus,kamu bisa nau" sahutnya lagi. Kali ini naura hanya diam,tak tahu harus berkata apalagi.

Mata naura fokus kepada abangnya yang masih bermain di lapangan. Duel dengan jonatan,walau hasilnya ihsan harus menerima kekalahan. Tak apa,namanya juga permainan,ada yang menang begitupun yang kalah.

"Bisa ketemu ihsan dimana?" Tanya rian,sedari tadi ia duduk disamping naura.
"Panjang ceritanya,saya males ceritanya juga hehe" naura terkekeh.
"Ihsan baik kok,dia memang tipikal suka punya adik. Adiknya banyak,tapi cuma kamu yang diajak kesini." Ujarnya.
"Oh ya?" Tanya naura sambil membuka sepatunya.
"Iya" jawabnya.

Hening,tidak ada percakapan lagi diantara mereka berdua. Dua orang yang mempunyai sifat bertolak belakang. Naura yang bawel,dan rian yang tidak banyak omong. Naura yang periang,rian yang pendiam. Naura yang tidak jago olahraga,rian yang penyuka olahraga. Banyak hal yang bertolak belakang dari mereka berdua.

"Jom? Siapa nih? Gak pernah keliatan pdkt tau-tau udah dibawa aja" ujar fajar yang tiba-tiba datang.
"Adeknya ihsan" jawabnya singkat.
"Hah? Masa sih? Geulis pisan atuh eiy" Sahut fajar.

Naura mengulurkan tangannya,kali ini ia yang memulai perkenalan. "Naura" ujarnya. Fajar menerima uluran tangan dari naura "fajar alfian,panggil sayang juga gak apa apa" ujar fajar yang langsung ditoyor oleh rian.
"Yee ngapa atuh jom,iri kan lu kalo gue dipanggil sayang sama naura" sahut fajar.
"Ngawur kalo ngomong" jawabnya.

"Naura nama panjangnya teh siapa?" Tanya fajar.
"Khaleesia naura alfian" jawab naura.
Fajar terbelalak. "Wah akhirnya setelah sekian lama,saya dipertemukan sama adek saya. Si ihsan mah ngaku-ngaku." Ujar fajar sambil hendak memeluk naura,namun tertahan oleh rian.
"Mau ngapain lo?" Sahut rian.
"Ya meluk atuh,orang sama adek" ujar fajar.

Naura hanya kebingungan melihat tingkah keduanya. Sangat lucu baginya,kedua sejoli ini memang saling melengkapi.

"Naura jangan diambil hati ya? Sinting dia" ujar rian. Naura hanya mengangguk.
"Saya boleh minta no whatshapp atau id line ?" Tanya nya.
Naura mengangguk dan menyimpan no whatshapp nya di handphone rian.

Kedua nya makin dekat,namun rian masih terlihat canggung jika ada atlet lain yang tahu soal kedekatannya ini dengan naura.

Ihsan pun sebagai abang,hanya mendukung naura dan mensupportnya. Karna ihsan tahu,rian adalah laki-laki yang baik,tidak seperti laki-laki lainnya. Bagaimana juga ihsan harus memastikan jika adiknya jatuh ke tangan orang yang benar.

Kedekatan mereka sudah mencapai sebulan. Pertanyaan penting dalam hati naura.
'Mengapa segampang itu naura menaruh hati dengan rian? Apakah karna kemiripan sifat dengan mantan kekasihnya?'

Naura datang ke makam sang mantan kekasihnya hari ini. Sesuai janjinya,ia akan mendatangi nya walau sebentar.

Alvaro Nathanael
Bin
Troy Nathanael
Lahir : Bandung,17 Mei 1999
Wafat : Jakarta,17 September 2016

Sebuah batu nisan,ia sentuhnya dengan penuh kasih sayang.
"Varo,naura disini udah ketemu pengganti varo. Varo jangan khawatir,varo pasti senang kalau naura dijagain sama mas rian. Sifatnya mirip banget sama varo. Varo apakabar disana? Naura kangen banget. Kadang naura nyesel kenapa waktu itu ajak varo makan malem saat ulang tahun naura. Naura gak bisa lupain kejadian dimana varo ngorbanin nyawa varo buat naura. Naura inget dimana varo dorong naura sekuat tenaga varo untuk keluar dari mobil yang udah terbakar. Kecelakaan itu masih terukir jelas dipikiran naura. Varo ngebiarin diri varo hangus didalam mobil,yang penting naura selamat. Harusnya varo ga ngelakuin itu. Tapi yaudah,ini udah rencana allah. Naura percaya kok varo udah bahagia disana. Yang tenang ya varo,naura bakal kesini lagi nanti." Ucap naura sambil terisak dalam tangisnya.

Seorang laki-laki yang sedari tadi memperhatikan naura masih kebingungan siapa yang naura datangi sampai ia menangis haru. Tak kuat menahan ego untuk tidak mendatangi naura,akhirnya ia mendatangi naura.

"Orang yang ada didalam tanah semua ini udah tenang naura,jangan ditangisin lagi,kasihan." Ucap nya.

Naura menoleh keasal suara,dan ternyata laki-laki itu rian.

"Mas rian kok disini?" Tanya naura.
"Iya abis nengokin papa" jawabnya.
"Papa kamu udah..." pertanyaannya masih menggantung.
"Iya,udah gak ada" jawab rian.
"Maaf mas rian,aku gak maksud gitu" ujar naura.
"Kenapa minta maaf? Kenyataannya memang udah gak ada. Gak ada yang salah berarti sama pertanyaanmu" jawabnya.

Naura mengangguk,dan mengelap air matanya. Dengan lemas naura bangkit dari hadapan sang mantan kekasihnya yang sudah tenang dialam sana.

"Alvaro nathanael" ucap rian membaca batu nisan itu.
"Siapa?" Tanya nya.
"Mantan aku mas" jawab naura menunduk.
"Mantan kamu pasti seneng cewenya sekarang dijagain banyak laki-laki yang sangat sayang sama dia" ujarnya.
Naura mendongak, "maksud mas rian?" Tanya nya.
"Iya,orang disamping kamu sekarang aja sayang banget sama kamu,ihsan juga sayang sama kamu" ujarnya.
Naura tersenyum,senyuman yang sangat manis dan disukai oleh rian.
"Pulang yuk nau,mendung nanti kalo hujan gimana? Aku gak bawa payung buat ngelindungin kamu" ujarnya.
Lagi lagi naura mengangguk dan tersenyum.

Masuk didalam mobil honda civic milik rian,naura masih fokus dengan jalanan didepan. Tak seperti biasanya,kota jakarta dihari minggu sangat sepi.

"Kita makan dulu ya,baru abis itu kita pulang." Sahutnya.
Naura mengangguk.

Sampai di sebuah mall,naura mengernyitkan dahinya. Mengapa ke mall?

Rian menggandeng tangan mungil naura,mengajaknya makan di sebuah restoran di dalam mall. Rian langsung duduk begitupun naura. Namun naura masih kebingungan.

"Kenapa?" Tanya rian.
"Makannya disini?" Tanya naura.
Rian mengangguk.
"Aduh daripada makan disini mending tadi kamu nanya aku mau makan dimana" sahut naura.
"Emang kamu gak mau makan disini?" Tanyanya.
"Gak gitu mas rian,soalnya disini mahal. Mending makan nasi padang diluar,50 ribu dapet dua. Kalo disini kan 500ribu." Ujar naura.
"Kan saya yang bayarin" jawabnya.
"Aduh mas rian,bukan masalah kamu yang bayarin. Aku juga punya uang. Masalahnya,mending uang nya kamu tabung,jangan boros-boros" sahut naura.
"Iya naura,kali ini aja makan disini. Udah ya kamu pesen mau makan apa?" Tanya rian.

Naura mengerucutkan bibirnya. Sifat rian memang seperti itu,jika sudah maunya harus dituruti. Maksudnya,ia tipikal yang gakmau ambil pusing. Kalo dia mau ya ambil,kalau tidak ya tinggalkan.

My boyfriend is athleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang