"Please, kasih tau gue dimana Naura Jor."
Jorji tersenyum jahil ke arah Rian yang saat ini sedang dilanda rasa penasarannya.
"Mau tau banget? hahahaha."
"Jor,Please. Gue harus selesain semuanya sebelum terlambat."
"Tapi kayaknya lo udah terlambat deh Jom." Sahut Jojo.
"Kalian beneran tau dimana Naura ? terus kenapa selama ini diem aja ?"
"Buat apa juga kita kasih tau kalo lo nya aja masih sama Nadiya, ya kan Jor?" Ujar Jojo.
"Udah,sekarang masuk ke mobil dan balik ke Pelatnas." Sahut Jorji.
Rian menggeleng, "Kasih tau dulu dimana Naura."
"Ya makanya balik ke Pelatnas dulu."
"Okay"
Rian pun memasuki mobilnya dan menuju ke Pelatnas, begitu juga dengan Jojo dan juga Jorji.
Hanya butuh waktu setengah jam, mereka telah sampai ditempat asalnya. Rian langsung menuju kekamarnya, berharap ada Naura disana. Namun, faktanya tidak ada Naura selain Kevin yang berada dikamarnya.
Beralih ke kamar Ihsan, berharap juga ada Naura disana. Namun, yang ada hanyalah makhluk makhluk penghuni Pelatnas yang berotak miring. Siapa lagi kalau bukan Ihsan, Ginting, dan Fajar disana.
"Welcome home Jom." Sahut mereka serempak ketika baru saja Rian membuka pintu kamar milik Ihsan.
Bukannya menanggapi, Rian malah celingak celinguk dikamarnya.
"Siapa yang lo cari? Kevin ?" tanya Fajar.
"San, Naura mana ?" tanya Rian pada Ihsan.
"Lah, mana gue tau."
"San, Please kasih tau gue dimana Naura."
"Gak tau Jom, ngeyel dah bocahnya." Sahut Ihsan.
"Jorji bilang dia tau dimana Naura." Ujar Rian.
"Terus kenapa gak lo tanya Jorji ? gila lo ya Jom lama lama." Sahut Fajar.
"MAS JOMM" teriak Jorji dari luar kamarnya.
Rian dengan cepat menghampiri Jorji dan berharap Jorji memberi tahukan keberadaan Naura pada dirinya.
Jorji lalu mendorong satu koper berukuran tidak terlalu besar itu kepada Rian, dan itu memang koper milik Rian. Rian hanya menatap koper itu yang mengenai kakinya.
"Maksudnya apa? gue di keluarin dari Pelatnas ?" tanya Rian.
"Itu lo tau, cepet keluar deh dari Pelatnas. Orang kaya lo gapantes disini sekarang." Sahut Kevin.
"Ci Susy belom bilang ke gue tentang degradasi ini kok ?" tanya Rian heran.
"Emang, dia gak sanggup bilang sama lo. Makanya disini gue yang wakilin. " Sahut Kevin.
"Segitu bencinya lo sama gue Vin ?"
Kevin menggeleng, "Enggak, gak sama sekali. Justru gue nyuruh lo pergi ini buat kebaikan lo kok."
Rian masih menatap kevin tidak mengerti.
Fajar melempar tas ransel milik Rian kepada sang pemilik.
"Tuh, powerbank, kabel data, pasport, semuanya udah lengkap di tas lo." Sahut Fajar.
Rian pun menangkap tas miliknya, "Ini beneran gue dikeluarin?"
Mereka semua mengangguk.
"Tapi kesalahan apa?"
"Masih gak tau kesalahan lo Jom? Gila." sahut Kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My boyfriend is athlete
Fiksi Penggemar"Naura,maafin aku ya" "Maaf buat apa mas rian?" "Segala-galanya" "Aku udah maafin mas rian." "Segampang itu?" "Aku orangnya pemaaf mas" "Aku gak pernah ada loh saat kamu butuh aku" "Tugas kamu gak cuma jagain aku mas,kamu punya tugas yang lebih pen...