Part 28

3.4K 283 6
                                    

Didalam perjalanan menuju jakarta,Naura dan Rian mengobrol sambil bercanda.

Rian mengakui,bahwa naura gadis yang hebat. Dalam keadaan yang tidak sehat,gadis itu selalu mencetak senyum nya,no matter what.

Rian sangat mengagumi sosok Naura dihidupnya. Jarang sekali rian melihat naura mengeluh,atau mungkin memang tidak pernah?

Ditambah lagi sosok naura yang tak macam macam,rian sangat beruntung mendapatkan naura. Gimana nggak beruntung,coba rian pacarannya sama artis,duit rian bisa bisa habis buat beliin barang barang mewah mulu.

"Mas rian,kalo kamu latihan nanti,jangan chatan sama aku" sahut naura tiba tiba.
"Emang aku gak mau ngechat kamu" ujarnya.

Naura mengerucuti bibirnya.

"Kenapa manyun? Masa aku lagi latihan ngechat kamu? Lagi lawan kevin marcus trus aku pegang hp buat ngechat kamu?" Sahutnya.
"Iihh mas rian mahh,maksud aku itu selama buat fokus bulan depan kamu gak usah chat aku dulu" sahut naura.
"Mau chatan sama yuqi ya ?" Ujar rian enteng.
"Kok yuqi sihhh,males ah mas rian mah gitu" jawabnya.
"Orang aku nanya,malah ngambek. Gemes deh aku" sahut rian.
"Lagian orang aku gak pernah chatan sama yuqi. Yang waktu itu aja gak aku bales sampe sekarang" ujarnya.
"Kenapa gak dibales? Kasian anak orang nungguin" sahut rian.
"Jadi aku tuh serba salah tau,nanti kalo aku bales mas rian nyuekin aku gara gara cemburu. Pas aku ga bales tapi disuruh bales" sahut naura.
"Bercanda naura,baper banget. Lagi pms ya?" Sahut rian.
Naura menggeleng "nggak"

Rian tertawa kecil melihat kelakuan naura. Usia mereka memang terpakut 4tahun. Tapi sikap rian bisa mengimbangi naura yang masih suka kekanak kanakan. Bagi rian,sifat kekanak kanakan naura itu perlu,agar hubungannya gak garing.

"Nanti di jakarta langsung ke dokter ya nau" ujar rian.
"Aku ga apa apa mas rian,liat kan aku masih bisa senyum nih" naura memberikan senyuman manisnya kepada rian.
"Jangan dipaksain,aku tau kamu gak enak badan. Cuma kamu sengaja kaya gitu biar aku ga khawatir" ujarnya.
"Aku gapapa mas rian serius deh" sahut naura.
"Gak ada penolakan,pokoknya sampai jakarta kamu harus ke dokter. Bisanya kamu ke dokter mana?" Tanya rian.
"Puskesmas" ujarnya.

Rian kaget bukan main.
"Puskesmas?" Tanya nya.
"Iya,ada yang salah?" Tanya naura.
"Kenapa gak ke rumah sakit besar gitu?" Tanya rian lagi.
"Emangnya aku sakit parah apa,orang cuma demam sama pusing doang. Ngapain ke rumah sakit besar sedangkan di puskesmas bisa?" Sahutnya.
"Tapi kan..."
"Di puskesmas gratis,paling obatnya yang disuruh nebus. Itu juga gak semahal di rumah sakit gitu" ujarnya.
"Kan ada aku"
"Terus kalo ada kamu kenapa?" Tanya naura.
"Aku yang tanggung semuanya" sahut rian.

Naura menghela nafasnya panjang "lebay tau kamu. Aku juga punya duit. Daripada ke rumah sakit besar dan biayanya mahal,mending uangnya ditabung. Klo di puskesmas kan murah,sisanya bisa ditabung kan" sahut naura.

Rian tak tahu harus berkata apalagi dengan gadis disampingnya ini. Saat sakit pun ia masih memilih puskesmas yang benar benar sederhana. Naura telah mengajarinya berbagai ilmu,terutama tentang kesederhanaan.

Kesederhanaan milik naura inilah yang menjadi salah satu daya tarik kaum adam. Termasuk rian. Disaat gadis lain berusaha terlihat wow dimata orang lain,naura tidak. Naura tetap menjadi gadis yang biasa saja. Disaat gadis lain mengumpulkan uang nya untuk berbelanja barang barang mewah,Naura tidak. Ia berusaha mengumpulkan uang nya untuk membantu orang yang membutuhkan.

Rian tak tahu harus berterimakasih dengan cara apalagi dengan tuhan yang telah mempertemukan dirinya dengan gadis sesederhana ini.

Naura bukan tipe orang yang mengoleksi barang barang mewah. Ia adalah tipe yang hanya mempunyai satu.
Maksudnya adalah jika ia ingin membeli tas,ia akan melihat barangnya,dan kualitasnya. Jika harga tas itu mahal,ya naura beli tapi ia tak akan membeli tas lagi. Cukup satu sampai tas itu rusak dengan sendirinya.

Kini mereka sudah sampai di bandara soetta. Mereka berjalan menuju parkiran mobil dimana rian memarkirkan mobilnya disana selama mereka pergi.

Mereka berjalan menuju puskesmas yang naura biasanya berkunjung.

Di puskesmas itu sangat ramai,rian keheranan kenapa naura memilih disini.

"Nau,ke rumah sakit aja ya?" Sahut rian.
"Enggak mas rian"
"Disini rame banget,kalo di rs kan gak serame ini. Ngantri lama banget" ujar rian.
"Lebay banget sih,tunggu dimobil aja sana kalo gak mau nungguin" sahut naura.
"Iya iya enggak,gitu aja marah" sahut rian.
Naura tak menjawabnya.

Sejujurnya naura merasakan pusing yang sangat hebat,makanya naura menjadi lebih sensi terhadap rian.

"Aku keluar bentar ya,nyari makanan. Kamu belom makan" sahut rian.
"Gausah,nanti aja makan bareng" ujarnya.
"Tapi kamu lagi sakit naura"
"Nanti aja mas rian" sahut naura penuh penekanan.

Tak dimana mana,rian selalu kedatangan para fans nya. Dan selalu mengajak nya untuk berfoto. Itu tak masalah bagi naura,toh memang sudah resiko jadi pacar atlet ganteng kan?

Ponsel naura berdering,naura mengambil ponselnya yang berada di saku celana nya.

Kevin sanjaya calling you

Naura mengernyit heran,ada apa tiba tiba kevin menghubunginya?

Naura mengangkat panggilan dari kevin.

"Halo naura"
"Iya kenapa mas kevin"
"Dimana?"
"Puskes lagi berobat"
"Siapa yang sakit?"
"Aku"
"Jombang mana?"
"Ini disebelah,ada yang mau disampein?"
"Bukan bukan,kalian masuk lambe badminton"
"Tau dari?"
"Daritadi"
"Ih"
"Dari jorji"
"Jorji dari?"
"Bawel lo. Udah pokonya kalian masuk disitu kata jorji"
"Terus?"
"Kok lo gaada panik paniknya sih"
"Harus banget?"
"Naura,lo berobat dulu deh. Kalo lagi sakit malah ngeselin"
"Yaudah,makasih infonya ya"
"Sip"

Naura memutuskan panggilannya dengan kevin. Benar saja,dari kemarin naura sudah berprasangka bahwa dirinya akan masuk di akun gosip itu.

Rian yang sudah selesai berfoto dengan para penggemarnya menghampiri naura yang sedang memijat keningnya.

"Pusing banget?" Tanya rian.
Naura mengangguk.
"Sini aku pijitin" ujarnya.

Lalu rian memijat kening naura,naura tak menolaknya.

Kali ini panggilan untuk naura,naura memasuki ruangan dokter bersama rian.

Naura diperiksa mulai dari tensi darah,sampai tenggorokan. Ditakutkan naura terkena radang tenggorokan.

"Oh naura ini kekurangan trombosit didalam tubuhnya,ini yang mengakibatkan dia bisa pusing kaya gini. Sebelumnya,apa naura pernah mengalami nya?" Tanya sang dokter.
"Belum dok,baru kali ini" jawab naura.
"Ini resep obatnya,nanti di tebus di apotik. Kalau sampai besok demamnya belum turun,kemari lagi ya" ujar dokter.
"Makasih banyak ya dok" ujar naura.

Mereka kini sedang menebus obat naura.
Rian menyuruh naura agar tetap diam dikursi ruang tunggu,biar rian saja yang menebusnya. Walaupun awalnya naura tidak mau,ia berpikiran bahwa dirinya bisa menebusnya sendiri. Namun,rian kali ini tegas,membuat naura menurut dengannya.

Setelah menebus obat,mereka mengunjungi rumah makan untuk makan siang sebelum mengantarkan naura pulang kerumahnya.

"Nau,mau makan apa?" Tanya rian.
"Apa aja" ujarnya.

Kali ini tak ada senyuman dari naura,rian mengerti bahwa naura sedang pusing.

"Ke restoran toska aja ya? Disana ada bubur atau smoothie bowl biar kamu makan" ujarnya dan diangguki oleh naura.

Saat sampai di toska,naura memesan bubur ayam tanpa kacang dan small smoothie bowl pinky oats agar menambahkan nafsu makannya. Sedangkan rian memesan nasi beef teriyaki kesukaannya.

My boyfriend is athleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang