Hari ini sesuai janji rian,ia mengajaknya untuk ke suatu tempat. Naura sudah rapih dan sedang menemani mama rian yang sedang memasak didapur.
"Tante tuh bingung sama rian,anaknya pendiem banget dari dulu" ujar mama rian.
"Iya tante kalo sama temen temennya lebih banyak cengar cengir doang,apalagi kalo lagi diledekin sama kevin dan fajar tan" sahut naura.
"Fajar itu iseng banget nau,tapi bikin suasana ramai. Apalagi kalo lagi digabung sama kevin juga,orang dua berasa orang 10" ujarnya.
"Iya tante,emang mereka rame banget orangnya. Oh iya tan,aku boleh nanya nggak?" Sahut naura.Mama rian mengangguk "boleh dong naura"
"Tapi jangan bilang bilang rian ya tante?" Sahut naura.
Mama rian mengangguk lagi "iya tenang aja"
"Rian pernah punya pacar nggak sih tan?" Tanya naura.
"Pernah" jawab mama rian.
"Orang sini juga? Atlet? Atau polwan?" Tanya naura."Iya orang sini,gak ada atlet ataupun polwan"
Naura dan mama nya rian menole ke asal suara. Yap,itu rian yang baru saja selesai mandi. Kali ini dia gak telanjang dada lagi kok gengs,kalo iyapun mungkin liver naura akan rusak saat itu juga.
Naura menggaruk kepalanya yang tidak gatal "eh mas rian,udahan mandinya?" Tanya naura linglung.
"Udah,ada lagi yang mau ditanyain nggak?" Sahut rian.
"Eh? Nanya apa maksudnya?" Naura grogi.
"Aku udah denger semuanya kok naura,tanyain aja sama aku" sahutnya.Naura melirik mama nya rian,mama nya rian sedang senyam senyum melihat kelakuan dua abg ini.
"Hah? Seriusan?" Tanya naura.
"Iya"Naura membalikkan badannya dan melanjutkan membumbui ayam yang tadi ia habis rebus.
"Enggak mas rian" ujar naura.
Rian langsung meninggalkan naura untuk kekamarnya.
'Aduh mati gue,suara gue perasaan pelan deh' batin naura.
Setelah masakan telah selesai,naura menghampiri rian yang sedang bermain game di sofa depan.
"Udah?" Tanya rian tanpa menoleh sedikitpun ke naura.
"Udah,ayo sarapan dulu" ujar naura.
Rian mengangguk "sebentar,2 menit lagi" ujarnya.
Naura hanya mengangguk.Setelah mereka sarapan,mereka bersiap siap untuk pergi jalan jalan.
Naura memakai dress sebetis tanpa lengan,membuat naura semakin terlihat anggun.
Sebelum memasuki mobil,rian memotret naura diam diam.
"Ihhh mas rian akunya belum siap" ujar naura.
"Gapapa,masih tetep cantik" sahut rian lalu memasukan ponselnya kedalam saku celananya.Mereka kini didalam mobil,entah kemana rian akan membawanya.
Didalam mobil mereka bercanda canda,mulai dari membully kevin dan mbak wid pun mereka lakukan.
"Hahahahahha udah ah mas rian aku cape ketawa mulu" ujar naura.
Handphone rian berbunyi,ada panggilan masuk dari handphonenya. Dan ternyata itu adalah panggilan facetime dari fajar.
Rian mengangkat nya lalu memberikan ponselnya pada naura. Karena gak mungkin rian lagi menyetir sambil video call.
"Eh yan,eh naura deng" sahutnya.
"Waalaikumsalam" sahut naura dan rian berbarengan.
"Lah iya,assalamualaikum epribadehh. Pulang lur jalan jalan mulu lu. Gue gak ada partner nih" ujar nya.
"A fajar aja yang kesini" sahut naura.
"Aduh mau dong kalo diajaknya sama neng naura mah" sahut fajar.
"Ngajak perang sarung lo jar?" Ujar rian.
"Kaga anjay,bercanda. Posesif banget si mas jom,gemes deh" sahut fajar bikin yang mendengar menggidik geli.
"Ama dora aja a fajar mah" ujar naura.
"Dih jom,cewe lu tau tauan dora jom. Lu yang ngasi tau ya?" Tanya fajar.
"Fitnah" jawab rian.
"Udah deh a fajar ganggu aja nih,udah sana latihan. Selamat latihan a fajar muachh" sahut naura lalu menutup panggilan facetime itu.Naura tertawa kecil,meledek fajar adalah suatu kebahagiaan tersendiri bagi naura.
"Kok pake muach muach segala?" Tanya rian.
"Bercanda doang,dia kan ga mungkin baper kaya kamu" sahut naura.
"Aku cemburu" ujar nya.
"Apasih mas rian,sama temen sendiri kok cemburuan" ujar naura.
"Sama kaya kamu cemburu sama atlet thailand dan polwan" sahut rian sambil melirik naura.
"Itumah beda" sahut naura.
"Apanya yang beda?" Tanya rian.
"Ih udah deh mas rian mah seneng banget bikin aku kesel"
"Lagian kamu kalo kesel bikin aku gemes sih" sahut rian.
Naura mengerucuti bibirnya pertanda ia sedang kesal terhadap rian.Mereka sudah sampai ditujuan mereka. Yaitu goa selarong.
Entah apa rujuan rian mengajaknya untuk ke goa,tapi kemanapun ia pergi asalkan bersama rian,itu selalu jadi kenangan terindah.
"Mas rian ini tempat apa?" Tanya naura sambil celingak celinguk.
"Goa" ujarnya.
"Goa?" Tanya naura memastikan.
Rian mengangguk. "Aku tau kalo kamu belom pernah ke goa"
"Iya emang,tapi aku takut" ujarnya.
"Kenapa takut?" Tanya rian.
"Kalo goa nya longsor gimana?" Tanya naura.
Rian mengusap kepala naura lembut.
"Ya enggaklah nau,kebanyakan nonton film sih kamu" ujarnya.
"Ya tapi kan...."
"Udah deh,mau masuk apa nggak?" Tanya nya.
"Mau tapi..."
"Gausah takut,ada aku. Kamu boleh takut kalo aku nyuruh kamu masuk sendirian tanpa aku" ujarnya.Tolong mzzzz naura rasanya mau terjun aja dari bukit disini,gak kuat naura tuu sama sikap manis dari rian.
Rian menggandeng naura untuk masuk ke dalam goa itu saat ingin membayar tiket sang penjual tiket malah memberinya masuk dengan gratis.
"Eh situ kan atlet badminton ya?" Tanya sang penjual tiket.
Rian menganngguk "jadi berapa tiketnya?"
"Buat kamu saya kasih gratis deh,tapi cewe yang disebelahnya kalau boleh tau siapa ya?" Tanya penjual itu lagi.
Rian melirik naura sekilas.
"Pacar saya" ujar rian.
"Aduh yaudah masuk aja langsung,gratis buat kalian. Aduh ya kalian udah ganteng ketemu yang cantik. Cocok banget" ujarnya.Naura dan rian hanya tersenyum mendengar itu.
Mereka masuk kedalam goa selorong,naura tampak ketakutan. Ia menggandeng rian dengan sangat erat.
"Gausah takut naura" ujar rian.
"Aku takut tiba tiba ada monyet nemplok ke aku" ujarnya sambil menoleh ke arah rian.
"Ya bilang monyet nya jangan nengok ke aku dong. Masa ganteng gini disamain sama monyet" ujar rian.
Naura tertawa kecil.Sebenarnya garing banget lawakan dari rian,maklum lah orang kaku disuruh ngelawak kan gacocok banget. Cuma yaudah lah naura ketawa aja daripada makin garing. Kasian juga rian udah berusaha bikin ketawa tapi nauranya b aja. Hhmmmm 100x.
"Mas rian,ini keluarnya kapan sih? Masih jauh?" Tanya naura.
"Masih,kita ditengah tengah. Mau balik ke tempat tadi pun jauh,mau keluar pun jauh" ujar nya.
"Aduh mas rian,bener deh aku takut tau" ujar nya.Rian tak menanggapi celotehan dari naura,ia lebih memilih untuk merangkul gadis itu agar merasa aman.
Sikap rian,sangat 180 derajat berbeda dengan saat ia dilapangan. Jika dilapangan ia terlihat garang. Jika sedang bersama teman temannya ia terlihat kalem. Tapi jika ia sedang bersama naura,sifat itu semuanya seperti luntur,rian selalu bersikap manis terhadap naura.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•Hai guys,mohon maaf untuk hari ini baru update sekali,karna aku lagi ada kegiatan diluar. Tapi aku bakal selalu nyempetin buat nulis cerita ini kok. Jangan lupa di voted dan komen ya🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
My boyfriend is athlete
Fanfiction"Naura,maafin aku ya" "Maaf buat apa mas rian?" "Segala-galanya" "Aku udah maafin mas rian." "Segampang itu?" "Aku orangnya pemaaf mas" "Aku gak pernah ada loh saat kamu butuh aku" "Tugas kamu gak cuma jagain aku mas,kamu punya tugas yang lebih pen...