Part 101

2.4K 305 25
                                    

Setelah mengitari beberama food street, Rian tertarik dengan salah satu kedai makanan yang sederhana namun menarik perhatiannya.

"Nau,makan disitu mau?" Rian menunjuk kedai itu.

Naura mengangguk, "boleh deh"

Dengan sigap Rian memarkirkan mobilnya didepan kedai itu lalu menggandeng Naura untuk masuk. Sebenarnya itu semacam ruko,namun nama toko itu Kedai Maknyus.

"Permisi,ini daftar menu nya. Jika sudah panggil saya lagi" Ujar sang pelayan.

Rian dan Naura melihat lihat daftar menu yang ada di kedai itu.

"Kamu pesen apa?" Tanya Rian.

"Hmm,Nasi goreng spesial deh. Kamu apa?"

"Ayam bakar aja"

Mereka lalu memesan pesanannya masing masing.

"Ayam bakarnya enak,mau nyoba?"

Naura mengangguk, dan Rian pun menyuapkan sesuap nasi+ayam itu pada Naura.

Naura lalu mengangguk lagi saat sudah merasakan rasanya, "eh iya mas enak"

"Loh,Rian?"

Naura dan Rian menoleh ke asal suara yang memanggil Rian itu.

"Eh,Nad" Jawab Rian.

Naura menghela nafasnya,dari sejuta lebih penduduk Jakarta, kenapa harus dia?

"Boleh gabung?" Tanya Nadiya.

Rian melirik Naura, seperti memastikan Naura.

Dengan cepat Naura mengangguk sebagai jawaban.

Nadiya pun duduk disamping Rian,Naura mengernyit heran. Padahal space kosong disamping Naura lebih banyak dibanding disebelah Rian.

"Kamu darimana?" Tanya Nadiya pada Rian.

"Jemput Naura"

"Dia ini pacar mu?" Tanya Nadiya lagi.

Rian mengangguk, "iya"

Naura terbelalak kaget mendengar jawaban dari Rian. Satu sisi ia senang karna Rian mengakui dirinya,namun ia juga tak mau hubungannya tersebar luas.

"Jadi gosip yang beredar itu bener?" Tanya Nadiya memastikan.

Rian mengangguk lagi.

"Kenapa sih yan?"

"Kenapa apanya?"

"Kenapa kamu ninggalin aku?" Nadiya menunduk.

Rian mengernyit heran, "maksud kamu apa?"

"Kenapa kamu ninggalin aku pas aku udah sayang sama kamu?" Tanya nya lagi.

Naura memperhatikan dengan jelas gerak gerik Nadiya yang tampaknya sangat kecewa dengan penjelasan Rian.

"Nad,please" Ujar Rian.

"Kamu masih sayang sama aku kan? Jawab aku yan"

Rian menoleh ke arah Naura, "jujur aja gak apa apa" Ujar Naura.

Nadiya memutar badannya menghadap Rian lalu memegang kedua tangan Rian dengan tangannya.

"Yan,cewek kamu aja gapapa" Ujar Nadiya.

Nggak, jujur Naura sakit hati mendengarnya. Ia berusaha untuk tegar dihadapan Rian. Naura tak mau menambahkan beban pikiran Rian. Rian sudah cukup terbebani dengan adanya latihan dan turnamen,untuk kali ini jangan. Naura jangan menambahkannya lagi.

My boyfriend is athleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang