Part 57

2.5K 306 22
                                    

Naura hanya membaca pesan dari Rian,ia benar benar sedih saat ini.

Ia tak menangis,namun hatinya rapuh. Karena seorang Nadiya makanya Rian bisa lupa membalas pesan darinya.

Tak mau ambil pusing,Naura ingin tidur agar ia bisa melupakan hal ini. Ya walau kenyataannya esok ia akan mengingatnya kembali.

Baru saja ingin memejamkan matanya,ponsel Naura berdering.

Mas Rian 🖤 calling you...

Naura langsung mereject panggilan dari Rian lalu menyalan mode airplane agar ponselnya tak bisa dihubungi oleh Rian.

Naura kembali memejamkan matanya,untuk saat ini tak ada senyuman terukir dari bibir Naura ketika mengingat nama Rian.

Sedangkan Rian sangat kebingungan,Rian berfikir Naura pasti marah padanya karena tak membalas pesannya.

Biasanya Naura kalo gak dibalas juga biasa aja,kok dia sekarang marah? Pikir Rian.

Rian menoleh ke arah Fajar yang sudah bersiap siap untuk tidur agar esok hari bisa fit untuk latihan.

"Jar" panggil Rian.

Fajar menoleh.

"Lo kok tau kalo gue belom bales chat dari Naura?" Tanya Rian.

"Lo pikir aja sendiri jom,tanyain hati lo mulai sekarang juga. Jangan bikin anak orang sakit hati" Sahut Fajar dan ia membalikkan tubuhnya memunggungi Rian.

Rian berfikir, apa yang salah?

Rian benar benar tak mengerti dimana letak kesalahannya. Ya iya salah karena lupa tak membalas pesan dari Naura.

Mana Naura yang selalu mengerti keadaan Rian?

Mana Naura yang selalu bersabar menunggu kabar dari Rian?

Rian bingung apa yang harus ia lakukan agar Naura baik lagi kepadanya. Ia sudah beberapa kali mencoba menghubungi Naura namun ponselnya tidak aktif.

Rian mengacak rambutnya, bego banget sih gue sampe lupa sama Naura.

Rian memejamkan matanya,biar bagaimanapun jangan sampai gara gara Naura ia tak bisa fokus dipertandingan kali ini.

Ia mencoba untuk tidur agar esok semangat dengan latihannya tanpa menghiraukan Naura.

Fokus dulu,Naura nanti aja. Batinnya.


Hari ini,hari dimana para atlet akan berlatih hari pertama nya di Fuzhou,China.

Rian sudah siap untuk latihan kali ini,ia tak membawa ponselnya agar tetap fokus dengan latihannya nanti.

Fajar yang melihat Rian tak membawa hp kerenanan.

"Lo gak bawa hp?" Tanya Fajar.

Rian menggeleng.

"Kalo Naura ngehubungin lo gimana?" Tanya Fajar lagi.

"Kan bisa nanti gue telfon balik" Ujarnya.

Tidak tidak,Ini bukan Rian seperti biasanya yang bisa hidup tanpa hp.

Rian yang Fajar kenal adalah orang yang selalu membawa hp nya kemanapun,tapi kali ini? Sungguh ini bukan Rian yang Fajar kenal.

Mereka latihan hari ini dengan serius,Fajar terus menerus melihat ponsel nya,takut jika Naura menghubunginya.

Fajar benar benar merasa tidak enak pada Naura atas apa yang ia lakukan pada Naura.

Fajar menggelengkan kepalanya , "haduh ayo atuh lur fokus. Gak boleh gini" Ujarnya pada diri sendiri.

My boyfriend is athleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang