Part 69

2.6K 285 8
                                    

Hari sudah sore,rencana nya para Atlet akan makan malam seperti biasanya. Tidak dengan Rian,Fajar,dan Wartawan yang siapa lagi kalau bukan Mbak Wid?

Mereka merencanakan untuk makan malam diluar kali ini.

"Jom,kata mbak wid dia minta anterin ke laundry an dia kemarin" Sahut Fajar.

"Yaudah sekalian,kan baju gue sama lo juga masih disana. Makan dimana?" Tanya nya.

Fajar menggidikkan bahunya, "gak tau,tunggu bawah aja yuk? Tar gue telfon si wartawan hitz"

Rian mengangguk, lalu mengambil perlengkapannya. Seperti dompet dan hp.

Mereka berjalan menelusuri koridor hotel itu untuk ke lobby. Rian beberapa kali mengecek hpnya namun tak ada satupun pesan dari Naura.

"Naura belom balik jom?" Tanya Fajar.

"Gak tau,gak dibales"

"Telfon dong ganteng,gimana sih"

Seakan seperti di hipnotis,Rian menuruti perintah dari Rian. Ia mencoba untuk menghubungi Naura sekarang juga.

Telfon pertamanya,tak juga diangkat oleh Naura.

Ia mencobanya lagi,hasilnya masih sama.

Ia mencoba untuk ketiga kalinya dan..

"Halo assalamualaikum"

Rian tersenyum kecil.

"Waalaikumsalam,kamu belum pulang? Udah sampe dikantor papamu kan?" Tanya nya.

"Agak maleman nih mas maaf,lagi bantuin papa ngurus berkas berkasnya. Kasian kalo sendirian. Maaf yaa aku belum sempet balas whatshapp dari mas Rian,telfonnya juga tadi 2x gak aku angkat karena lagi bantuin papa,tanggung"

"Iya Naura,gapapa. Udah makan?"

"Sebentar lagi,mas Rian udah makan?"

"Baru mau makan,tapi gak di hotel. Diluar sama Fajar sama mbak wid juga"

"Ooh gituu,yaudahh. Jangan diisengin ya mbak wid nya"

Rian terkekeh, "hahaha paling dia yang isengin aku nanti"

"Gak mungkin kalo kamu gak mulai duluan"

"Hahaha kamu ini. Yaudah jangan lupa makan ya Naura. Pulangnya mau aku jemput?"

"Iya mas Rian. Gak usah,aku dianterin papa nanti kesini. Oiya nih papa mau ngomong sama Mas Rian katanya"

"Oh iya mana sini"

Naura memberikan ponselnya pada sang papa.

"Assalamualaikum Rian"

"Waalaikumsalam om,apa kabar?" Tanya Rian berbasa-basi.

"Sehat alhamdulillah,kamu gimana yan?"

"Sehat juga om alhamdulillah"

"Kalah ya kemarin?"

"Hehe iya om maaf ya belum bisa bikin bangga"

"Hahaha om tetep bangga kok. Naura disana nakal nggak?"

"Nakal om,suka ngeledekin saya"

"Kata Naura kamu yang suka ngeledekin,yang bener yang mana nih?"

"Hahaha dua duanya bener om"

"Hahaha yaudah ya yan,syukur kalo sehat. Om lanjut kerja lagi ya?"

"Iya om"

Ponselnya kini beralih tangan ke tangan Naura kembali.

"Hayo kamu ngadu apa sama papa?"

My boyfriend is athleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang