Part 30

3.3K 320 13
                                    

Naura masih tertidur dengan pulasnya. Entah itu efek obat atau memang naura yang kecapekan. Saat ini waktu menunjukan pukul 21.00. Sedangkan naura sudah tidur sejak pukul 14.00. Itu berarti naura sudah tidur selama 7 jam. Naura lupa dengan sholat ashar,maghrib,dan isya nya.

Sang mama menghampiri naura karena ia belum makan malam bersama. Sejak daritadi mama nya memanggil naura namun tak ada jawaban dari naura.

"Naura,bangun yuk nak. Makan dulu" ujar mama nya.

Naura tak bergeming,masih dalam keadaan yang sama.

"Khaleesia naura alfian,ayo bangun" panggil mamanya.

Naura masih tetap tak menjawab.

Mamanya menghampiri naura dan memegang tubuhnya. Naura masih demam.
Mama naura langsung mengambil termometer dan mengecek suhu badan naura.

"Yaampun nak 40 derajat ini udah panas banget" sahut mamanya.

Mama naura langsung berlari menuju kamarnya untuk memanggil papanya.

"Pa naura pa"  sahut mamanya panik.
"Kenapa naura?" Tanya sang papa.
"Badan naura panas sampe 40 derajat pa" ujar mamanya.
"Kita bawa kerumah sakit sekarang"

Mereka langsung membawa naura ke rumah sakit. Wajahnya terlihat sangat merah,itu akibat dari suhu tubuh naura yang sangat panas.

Naura dibawa dalam keadaan tidak sadarkan diri. Wajahnya pucat sekali.

Tak butuh waktu lama mereka sampai di rumah sakit dan naura langsung dibawa ke UGD.

Mama naura sangat lemas melihat anaknya tak berdaya di UGD.

Sementara rian,di pelatnas. Ia merasa gelisah,namun tidak tahu apa penyebabnya. Saat ini rian sedang berada diruang tengah asrama nya. Berkumpul bersama teman-temannya,namun rian tak seceria seperti biasanya.

"Jom ngapa sih? Gelisah gitu muka lo" tanya fajar.
Rian menoleh ke arah fajar "ha? Gapapa kok"
"Mikirin naura?" Tanya fajar.
Rian menggeleng.
"Terus? Berantem sama naura?" Tanya fajar lagi.
"Enggak jar"
"Terus?" Fajar masih penasaran kepada partner lapangannya.
"Gatau jar,feeling gue gak enak gitu" sahutnya.
"Sholat aja jom,siapa tau mendingan" ujar fajar.
Rian mengangguk lalu bangkit dari duduknya untuk menuju kamarnya.

Saat membuka pintu kamarnya,terdapat sosok kevin yang sedang memainkan handphone nya.

Setelah ia mengambil wudhu,lalu beranjak sholat dikamarnya.

Selepas sholat ia berdoa tanpa suara. Hal itu jelas membuat kevin keheranan apa yang sebenarnya terjadi.

"Jom,perasaan tadi udah isya an deh,sekarang sholat apalagi?" Tanya kevin keheranan.
"Tadi maghrib,sekarang baru sholat isya" ujarnya.
"Ooohh,naura gimana? Udah ada kabar?" Tanya kevin.
Rian menggeleng.
"Yaudah jom,si naura mungkin masih capek. Positif thinking aja" ujar kevin.

Rian langsung mengambil ponselnya untuk menelfon naura. Namun,tak ada jawaban dari naura.

Terlihat jelas diwajah rian kalau ia sedang khawatir terhadap naura.

"Mau kerumah naura aja?" Tanya kevin lagi.
"Udah jam 11 vin,gak enak lah sama ortunya" sahut rian.
"Ya biar lo gak gelisah kaya gini. Gue aneh soalnya liat lo kaya gitu jom" ujar kevin.
"Gapapa vin,mungkin naura lagi tidur" ujar rian.
"Kalo mau kerumah naura bilang gue,biar gue temenin" sahutnya dan diangguki oleh rian.

Rian lalu keluar dari kamar nya untuk menuju ruang tengah di asrama nya yang masih ramai dengan anak-anak atlet lainnya. Seperti fajar,jojo,ginting,ihsan,dan ricky.

My boyfriend is athleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang