Part 29

3.2K 286 23
                                    

Pesanan mereka telah tiba di meja yang mereka tempati.
Naura memakan bubur ayam pesanan nya tapi tak selahap seperti biasanya.

"Aku suapin ya" sahut rian.
Naura menggeleng "gausah mas rian,aku eneg aja makan bubur" ujarnya.
"Nih cobain makanan aku" rian menyuapkan sesendok makanan milik nya kepada naura.
"Enak?" Tanya rian.
Naura mengangguk "enak,tapi tetep eneg" ujarnya.
"Yaudah kalo gitu smoothie bowl nya aja dimakan. Itu kan buah,jadi gak bikin eneg. Abis itu minum obat" ujar rian dan diangguki oleh naura.

Setelah selesai memakan makananya,naura mengambil obat yang harus ia minum. Tapi ia terlihat kebingungan.

"Kenapa naura?" Tanya rian.
"Gapapa mas rian" sahutnya.

Sejujurnya naura tidak bisa meminum obat tablet langsung. Ia harus menggerusnya dengan sendok. Tapi ia malu dengan rian.

Akhirnya naura mencoba untuk menelan tablet itu. Namun hasilnya naura malah mengeluarkannya lagi.

"Kenapa obatnya?" Tanya rian.

Naura terdiam,ia malu harus berbicara seperti ini.

"Kenapa sayang?" Tanya rian lagi.

'Sayang' batin naura.

Ia merasa dirinya sedang berada di atas langit,melayang banget gilzzz.

Kata 'sayang' pertama yang rian ucapkan kepada naura.

"Hmm,aku..."
"Aku apa?" Tanyanya.
"Aku gak bisa nelen tablet" ujar naura.
"Jadi?"
"Harus digerus" sahut naura sambil memberikan cengiran kudanya.

Rian menghela nafasnya "kenapa gak bilang dari tadi?"
"Malu" ujar naura.
Rian menggelengkan kepalanya.

Rian mengambil obat milik naura,lalu menggerusnya dengan sendok. Lalu ia menambahkan sedikit air diatasnya.

Udah kayak ayah ngasi minum obat anaknya belom?

Rian menyuapkan obat itu kepada naura,dan naura menelannya dengan gampang.

"Udah gede minum obatnya kaya si anan" ujarnya.
"Hehehe,maaf. Namanya juga gak bisa"

Setelah selesai,kali ini rian yang membayar pesanan mereka. Naura telah beberapa kali menolaknya,namun rian tak mau kalah kali ini.

Kalo ada mbak wid,udah dirusuhin lagi nih gara gara mau bayar aja berebut.

Mereka memasuki mobil rian,lalu rian mengantarkan naura pulang kerumahnya.

Hanya sekitar 10 menit,mereka telah sampai di rumah naura.

Masih ada mobil milik ihsan,berarti ihsan menginap lagi dirumah naura.

Rian membawakan koper milik naura kedalam rumahnya,dan disambut oleh kedua orang tuanya naura. Tentunya dengan ihsan juga.

"Eh udah sampai nau,gimana enak kampungnya rian?" Tanya mamahnya.
"Enak mah,tadinya aku gamau pulang. Tapi kasian nanti mama papa nyariin aku. Terutama yang disebelah mamah tuh" sahut naura.
"Kok badan mu panas nau?" Tanya mamahnya.
"Iya tante,naura demam. Tadi udah saya anter ke dokter kok tante. Katanya kalo besok belum turun panasnya disuruh kesana lagi" jelas rian.
"Payah lo dek,ke jogja sakit. Giliran ke denmark sama paris sehat sehat aja" ujar ihsan.
"Yee aa juga kemarin di paris sakit ya. Inget tuh" ujar naura.

Mereka tertawa mendengar celotehan dari ihsan dan naura.

"Tante,rian pamit ya? Buru buru udah ditungguin fajar mau latihan" ujar rian.
"Baru sampai kok udah latihan?" Tanyanya.
"Iya tante,emang harus kaya gitu" sahut rian.
"Oh yaudah yaudah,atiati ya nak. Makasih udah jagain naura dan direpotin juga sama naura" ujar mamahnya.
"Iya tante sama sama. Naura gak pernah ngerepotin kok. Yaudah nau,san pamit ya" ujarnya.
"Makasih ya mas rian" ujar naura dengan senyumnya.
Rian hanya membalas senyuman dari naura.

Lalu rian bersalaman dengan mamah naura,serta berjabat tangan dengan ihsan.

"Ayo san,balik ke pelatnas. Latihan" ujar rian.
"Tar sorean jom gue nyusul. Baru nyampe juga gue dari bandung" ujarnya.
"Yaudah duluan ya. Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" ujar mereka berbarengan.

Naura masih memperhatikan mobil rian yang makin lama semakin menjauh dari rumahnya. Mengapa rian sangat penyabar sih? Batin naura.

Naura merebahkan tubuhnya di kasur kesayangannya. Baru saja ia merasa damai,datanglah ihsan. Si pengrusuh.

"Nau,badan kamu panas banget" ujarnya.
"Biasa aja,udah mendingan gak kaya tadi" sahut naura.
"Gimana di jogja? Ketemu camer enak gak?" Tanya ihsan.
"Camer?"
"Calon mertua. Gitu aja gak tau" ujar ihsan.
"Dih apaansih a. Enak disana,gaada aa" sahut naura.
"Oh gitu ya? Kenapa pulang kalo enak?" Tanya ihsan.
"Aa sendiri kenapa pulang? Bukannya abis ketemuan sama si itu?" Ujar naura jahil.
"Aduh naura kamu tuh udah ketularan sama jombang ya. Gak ada si itu si itu" ujar ihsan.
"Gak ada apa gak ada?" Tanya naura meledek.
"Gak ada naura" ujarnya.
"Tinggal akuin aja susah banget,sama adek sendiri aja masih rahasia rahasiaan" sahut naura.
"Udah ketularan akun gosip nih naura. Dia temen aa doang" ujarnya.
"Temen tapi mesra dong?" Sahut naura meledek lagi.
"Ini adek aa udah pinter ngeledek ya?" Sahut ihsan.
Naura terkekeh.

"Yaudah naura sekarang istirahat. Aa mau balik ke pelatnas" ujarnya.
"Katanya sore?"
"Sekarang aja deh. Kangen joting" ujarnya.
"Jojo ginting?" Tanya naura.
Ihsan mengangguk "betul sekali,udah ya,naura istirahat. Aa balik ya nau. Jaga kesehatannya. Kalo ada apa apa kabarin aa" ujarnya.
Naura mengangguk "iya a,atiati ya"
Ihsan mengecup rambut naura lalu pergi meninggalkan naura.

Kali ini naura benar benar harus istirahat agar kembali sehat. Ia tak mau terus terusan berdiam diri dikamarnya.

Beberapa notifikasi masuk dari ponsel naura. Namun tak naura balas,yaiyalah orang lagi tidur. Wkwk.

Mas Rian🖤

Naura,aku udh smp
Aku latihan dl
Km cpt smbh ya
Jgn lp minum obatnya
Maaf plg dr sana malah bikin
km sakit
Kl ada apa apa kabarin aku
Jgn bnyk baca novel dl ya nau
Tunggu sehat dl
Tmn tmn disini nanyain km
Penggemar mu lbh bnyk dr aku
Fans km atlet2 lg
Iri aku
Mknya jgn cantik2
Udh ya
Maaf aku ganggu
Jgn lp makan pokoknya
I love u naura❤️

Beberapa notifikasi munculnya dari rian. Sangat aneh sekali jika rian mengirimi pesan sebegitu banyaknya. Karna biasanya rian itu cuek kalau di chat. Tapi kali ini sebaliknya.

Naura masih tertidur pulas,karena efek obat yang diminumnya menyebabkan kantuk.

Jika dipikir pikir,menjadi atlet itu enak gak enak. Enaknya kalau berprestasi dapet bonus banyak dan nama nya dikenal banyak orang karna prestasinya. Ga enaknya,jauh dari keluarga dan harus siap capek. Tahan banting juga terhadap bullyan dari netizen indonesia yang mulutnya nyinyir.

Menang dipuji,kalah dicela. Itu sudah biasa.
Namun ada juga yang mengalami mental depression. Awalnya pemain itu bermain dengan baik,namun karena suatu kekalahan. Ia dicela dan dihujat. Membuat pemain itu mengalami down dan belum siap untuk bangkit lagi.

Celaan dan cemohan dari netizen harusnya diwaspadai oleh pemain itu sendiri. Ada yang mentalnya kuat,dan ada juga yang down.

Kalian harus ngerti,gimana rasanya mati-matian membanggakan nama indonesia. Namun hanya karena satu kesalahan,dihujat habis habisan.
Kalian pasti tau siapa pemain yang dimaksud kan?

So,buat para netizen indonesia yang para atlet cintai. Apapun yang terjadi,tetaplah dukung mereka apapun hasilnya. Mereka butuh dukungan bukan hujatan.

My boyfriend is athleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang