Naura telah sampai di tujuan yaitu Switzerland atau Swiss, ia dijemput oleh pihak Beasiswa ke St.Gallen tempat dimana ia menetap selama sebulan kedepan.
Grielsya tampak kegirangan, ia sibuk mengupload story Instagram miliknya. Tapi tidak dengan Naura, ia terlihat biasa saja saat sampai disana.
Hanya membutuhkan waktu 40 menit dari Bandara, Naura dan Grielsya pun sampai di Asrama nya kini. Mereka dapat sekamar, ya itu merupakan hal yang membuat Naura dan Grielsya senang tentunya.
"Sya, liat jaket gue yang gue taro di koper tadi nggak?" Tanya Naura.
Grielsya menggeleng, "kayaknya masih di bis deh, kan lo lepas tadi"
"Gue kesana ambil dulu ya"
Naura berlari kecil menuju bis yang tadi menjemputnya dari Bandara untuk mengambil jaket miliknya.
Karna terburu buru, Naura menabrak seorang laki laki dengan tinggi yang melebihi Naura.
"Eh, sorry sorry" Ujar Naura.
Laki laki itu tersenyum, "gapapa"
Naura mengernyitkan dahinya, "lah? Bisa bahasa Indonesia?"
Pria itu mengulurkan tangannya, "gue Diaz"
Naura pun menerima uluran tangan dari Diaz , "Naura"
"Mau kemana?" Tanya Diaz.
"Ke bis, ada barang yang ketinggalan"
"Yah jam segini mah bis nya udah balik ke asalnya" Ujar nya.
"Maksudnya?"
"Iya, udah ke asalnya. Lumayan jauh sih dari asrama" Ujar Diaz lagi.
"Yah, terus gimana ?" Tanya Naura panik.
"Barang apa kalo boleh tau? Biar gue telfon pihak sana"
"Cuma jaket sih.."
"Okay, wait"
Diaz pun menelfon pihak bis tadi untuk menanyakan barang yang tertinggal milik Naura.
"Katanya ada, besok dianter" Ujar nya.
"Makasih banyak ya, Diaz"
Diaz tersenyum, "Beasiswa juga? Darimana?"
Naura mengangguk, "iya, dari Univ Terbuka. Tapi asalnya dari Univ Bakrie"
"Oohh, nice to meet you Naura" Ujar Diaz.
"Iya, nice to meet you too yaz"
"Kalo butuh apa apa ke gue aja, nih no gue"
Diaz menyerahkan nomor ponselnya pada Naura.
"Makasih banyak ya"
Diaz mengangguk, "yaudah lo masuk sana siap siap, ada briefing pembukaan"
Naura mengangguk, "thanks yaz"
"Anytime" Ujar Diaz.
Naura kembali ke kamarnya dan melihat Grielsya sudah rapih dengan pakaiannya.
"Curang, gue ditinggalin" Sahut Naura.
"Lo lama sih. Mana barangnya? Ketemu?"
Naura menggeleng, "besok dianterin katanya"
"Oohh, yaudah cepet ganti baju"
Naura mengangguk lalu mengganti pakaiannya menjadi super tertutup. Ya bagaimana tidak, suhu disini hampir 0 derajat membuat Naura hampir beku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My boyfriend is athlete
Fanfiction"Naura,maafin aku ya" "Maaf buat apa mas rian?" "Segala-galanya" "Aku udah maafin mas rian." "Segampang itu?" "Aku orangnya pemaaf mas" "Aku gak pernah ada loh saat kamu butuh aku" "Tugas kamu gak cuma jagain aku mas,kamu punya tugas yang lebih pen...