Naura kembali ke ruangan nya untuk mengganti bajunya, ia cukup puas dengan permainannya hari ini dan dapat bisa lanjut ke babak selanjutnya.
Ia merebahkan dirinya sebentar di bawah AC, mendinginkan dirinya agar tak kegerahan.
"Nau, bangun" Ujar Daniel.
"Kenapa kak?"
"Kalo lagi keringetan jangan manteng dibawah AC gitu, masuk angin"
"Oh, iya kak. Abis gerah banget" Sahutnya.
"Ganti baju dulu, trus kita makan"
Naura mengangguk, "liat Grielsya kak?"
"Baru aja ke toilet, samper aja"
Naura berlari kecil menenteng tas miliknya untuk menghampiri Grielsya dan juga berganti pakaian.
"Dor"
"Astaga Naura, kaget tau gak sih" Grielsya melonjak kaget.
"Hehehe maaf, gimana lo? Tadi gue gak sempet liat"
"Serius? Ngapain aja sampe gak liat gue main?" Tanya Grielsya.
"Lagi grogi didalem ruangan"
"Hahaha ada ada aja lo. Syukur gue straight game sih lawan Alena dari Univ Mercu" Jelas Grielsya.
"Hebat lo" Ujar Naura.
"Lo gak kalah hebat Nau, bisa ngalahin si Nisa. Dia pernah menangin pertandingan ini 4 bulan lalu. Trus lo kalahin di babak awal " Sahut Grielsya.
"Alhamdulillah Sya, gak nyangka gue juga"
"Jurus tikungan maut lo mirip sama Fajar-Rian Nau, asli deh. Inget gak waktu dia di India? Yang akhirnya dia bisa ngalahin pasangan tuan rumah?"
Naura mengangguk sebagai jawaban. Lagi lagi ia mengingat tentang Rian ketika sudah hampir melupakan nya.
"Keren deh pokoknya. Besok harus lebih keren dari ini ya?"
Naura mengangguk lagi, "pasti, cuma kalo urusan beasiswa ke Swiss gue masih belum yakin Sya. Lo sendiri gimana?"
"Ya gue sih ga akan nolak, secara gue ada bakat di badminton kenapa gak diasah lagi disana yakan?"
"Iya juga sih"
"Lo kenapa masih ga yakin?" Tanya Grielsya.
Berat bagi Naura meninggalkan negaranya, ya walaupun hanya 1 bulan. Namun tetap saja, akan banyak hal yang ia lewati di Indonesia.
Tak lepas meninggalkan Orang tuanya, Ihsan dan tentunya juga Rian. Apa? Rian? Kenapa harus memikirkan Rian?
"Masih belom pantes aja lah buat kesana, gue belom ada pengalaman apa apa" jawab Naura.
"Nah yang kaya gini nih. Justru karna itu, bellm ada pengalaman tapi dapet beasiswa, gila siapa yang gabakal geger denger kabar berita kaya gitu. Atlet Pelatnas pun pasti kaget dengernya" Ujar Grielsya.
Atlet Pelatnas ya? Hm.
"Lebay lo Sya, abis ini mau makan? Tadi gue ditawarin sama kak Daniel" Tanya Naura.
"Lo lagi deket sama Daniel ya Nau?"
"Hah? Ya enggaklah, kan lo tau sendiri gue udah punya cowok" Sahut Naura.
"Hahahaha iya bercanda, abis deket banget sih. Kalo soal makanan sih gue ga akan nolak Nau" Ujarnya.
"Okaayy langsung aja yuk? Laper gue"
Mereka pun memakan makanan sederhana yang dipilih oleh Daniel dan kebetulan semua orang suka dengan makanan ini tanpa terkecuali Naura.
Nasi padang limpa kesukaannya sudah menjadi makanan terfavorit dimanapun dan kapanpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
My boyfriend is athlete
Fanfiction"Naura,maafin aku ya" "Maaf buat apa mas rian?" "Segala-galanya" "Aku udah maafin mas rian." "Segampang itu?" "Aku orangnya pemaaf mas" "Aku gak pernah ada loh saat kamu butuh aku" "Tugas kamu gak cuma jagain aku mas,kamu punya tugas yang lebih pen...