Rian dan fajar masih di musholla. Ia masih berdoa kepada tuhannya untuk mengembalikan naura kepada nya. Mereka belum bisa menerima semuanya jika memang naura harus berpulang kepada tuhannya.
Saat ini,waktu menunjukan pukul 20.00. Naura masih dalan penanganan dokter sejak pukul 16.00 tadi.
Belum ada reaksi dari diri naura jika ia harus kembali kepada rian. Naura masih terbaring lemah dengan dibantu alat alat medis yang lengkap.
Dokter pun belum memperbolehkan siapapun untuk menemui naura kecuali dokter dan suster yang akan merawat naura.
Adel dan arsen hanya bisa pasrah jika memang kenyataannya naura harus pergi meninggalkan semuanya. Memang berat untuk melepaskan anak satu satunya.
Ihsan memeluk adel dengan sendu. Ihsan memanglah bukan anak kandung dari keluarga naura. Namun,rasa sayang ihsan kepada keluarga naura melebihi apapun.
"Ihsan kuat ya nak,jangan nangis terus. Mending sekarang ihsan pulang,ihsan istirahat" sahut adel.
Ihsan menggeleng. "Gamau mah,ihsan mau disini aja nemenin mamah sama papah" sahutnya.
Arsen menoleh ke arah kevin yang sedari tadi hanya berdiam diri.
"Vin" panggil arsen.
Kevin mendongak. "Iya om" sahutnya melemah.
"Pulang aja nak,kamu harus latihan besok. Ajak ihsan sama yang lainnya" sahut arsen.Kevin menggeleng "gapapa om,saya disini aja nemenin yang lain. Mereka juga ga akan mau diajak pulang"
"Tapi besok kalian harus latihan loh. Inget,bulan depan kalian harus bertanding lagi" sahut arsen.
"Gapapa om,nanti saya yang izin sama pelatih saya. Saya juga ga tega harus ninggalin naura" sahut kevin.Arsen tersenyum ke arah kevin. Naura,anaknya ini banyak disayangi orang dan membuat arsen bangga.
"Kamu deket banget sama naura?" Tanya arsen.
Kevin mengangguk. "Dia sering saya isengin om,abisnya naura ngambekan jadi saya suka ngisenginnya" ujar kevin.Arsen mengusap rambut kevin dengan lembut.
"Naura bakal jadi wanita paling bahagia. Dikelilingi orang orang yang sayang banget sama dia" ujarnya.Kevin mengangguk. "Naura cantik om,rian beruntung dapetin naura" sahutnya.
Mereka masih dalam keadaan sendu,mereka hanya berharap ada keajaiban dari tuhan yang membuat naura kembali lagi.
Rian dan fajar kembali ke ruangan naura. Kali ini rian sudah lebih tenang. Namun ia belum rela jika gadisnya akan benar benar pergi.
Rian menatap naura melalui jendela ruangannya. Tatapannya seakan memberikan semangat untuk naura berjuang untuk kembali.
Dokter didalam masih berusaha semaksimal mungkin,ia yakin jika naura belum benar benar pergi. Maka dari itu dokter elza tak tinggal diam untuk mempertahankan naura.
Mereka masih menunggu kabar dari dokter elza. Harapannya cuma satu,kabar baik untuk mereka semua.
Kevin memejamkan matanya dikursi,sejujurnya ia sangat mengantuk.
Fajar yang melihat kevin langsung menepuk bahunya. "Gapapa vin tidur aja. Santai" sahutnya. Lalu kevin kembali memejamkan matanya.
Ponsel milik rian berbunyi,rian hanya melihat nya tanpa berniat untuk menjawab panggilan itu.
Gregoria M calling you...
Itu jorji,namun rian tak mengangkat panggilan itu.
Ponsel rian langsung direbut oleh fajar.
"Halo mas jom. Lo dicariin sama ka ela. Udah jam 1 malem kok lo belom balik?" Tanya jorji.
"Lagi dirumah sakit jor" sahut fajar.
"Loh kok? Perasaan tadi gue nelfon jombang deh kenapa jadi kadal yang jawab"
"Kondisi rian gak memungkinkan untuk jawab telfon" sahutnya.
"Loh? Emang kenapa mas jom?"
"Naura koma jorj,bahkan difonis kalo dia udah gak ada. Kita semua lagi nungguin naura"
"Astaga. Sumpah? Eh gue kesana ya? Tolong kirimin alamat nya dong"
"Gausah jorj,ini udah malem. Lo disana aja bantu doa. Kalo emang misalkan besok pagi gue belom sampe sana,tolong izinin sama koh herry ya"
"Tapi..."
"Udah jorji dengerin gue"
"Iya"
"Yaudah gue tutup ya jor,makasih sebelumnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
My boyfriend is athlete
Fanfiction"Naura,maafin aku ya" "Maaf buat apa mas rian?" "Segala-galanya" "Aku udah maafin mas rian." "Segampang itu?" "Aku orangnya pemaaf mas" "Aku gak pernah ada loh saat kamu butuh aku" "Tugas kamu gak cuma jagain aku mas,kamu punya tugas yang lebih pen...