Ihsan menghampiri rian yang sudah selesai dengan latihannya hari ini. Rian sedang membenahi barang bawaannya untuk segera menjenguk naura.
"Jom" panggil ihsan dari jarak yang masih 50 meter dari rian.
Rian menoleh ke arah ihsan "kenapa?" Tanya nya.
Ihsan berlari menghampiri rian.
"Udah kelar belom? Gece jom" ujar ihsan.
"Udah,gimana naura? Ada kabar dari tante adel atau om arsen?" Tanya nya.
"Naura masih belom sadar jom,udah makanya cepetan" sahut ihsan.Rian langsung menuju ke kamarnya untuk membersihkan badannya dari keringat. Bodoamat gak mandi yang penting ganteng.
Fajar membuka pintu kamar rian.
"Jom gue ikut ya" ujar fajar.
"Gausah dulu deh. Gue sama ihsan dulu,tar kalo naura udah mendingan baru gue ajak lo sama yang lain" ujarnya.
"Yaudah jom,lo ati ati jom. Ihsan aja yang nyetir jangan elo" sahut fajar.
"Kenapa emang kalo gue?" Tanya nya.
"Udah deh nurut aja,biar ihsan yang bawa" sahut fajar.
Rian mengangguk.
"Gue titip salam ya jom,lo yang kuat" ujar fajar.
Rian tersenyum ke arah fajar "thanks"Fajar memang jahil,namun jika berurusan dengan partner nya yang sedang sedih fajar akan menjadi bijaksana dan mampu menenangkan partner nya. Gimana? Udah liat kan fajar bijak? Wkwk.
Kevin-fajar dua orang yang sangat jahil ini mempunyai sifat perhatian terhadap orang lain. Apalagi dengan rian, kenapa? Karena hanya rian yang jika mempunyai masalah langsung down.
Rian telah siap lalu menuju ruang tengah yang sudah ditunggui oleh ihsan.
"Bawa mobil gue aja" ujar rian.
"Gue aja yang nyetir jom" sahut ihsan dan diangguki oleh rian.Selama diperjalanan tak ada alunan musik dari dalam mobilnya. Dipikiran rian hanya ada naura,naura,dan naura.
"Jom" panggil ihsan.
Rian menoleh ke arah ihsan.
"Naura kena ITP" ujarnya.
Rian kaget bukan main.
"Jangan bercanda kalo lagi keadaan kaya gini san,gak lucu" ujarnya lalu membuang mukanya ke arah jendela.
"Gue gak bercanda jom" ujar ihsan.
"Gak mungkin" ujarnya.
"Selama ini kita gak pernah peka sama dia jom. Lo inget gak waktu jidat dia kebentur pintu sama jorji? Trus sampe memar kaya gitu" ujar ihsan.
"Namanya kebentur pasti memar lah" sahutnya.
"Jom,orang kalo buka pintu kaya gimana sih? Emang sampe kaya mau nonjok orang? Kan enggak jom" sahut ihsan.Rian terdiam,memang benar. Waktu itu dahi naura sangat terlihat memar.
"Lo inget lagi gak waktu lagi jalan sama lo? Dia pernah bilang capek kan?" Sahut ihsan lagi.
Rian mengangguk,faktanya memang kenyataannya seperti itu.
"Kita semua salah paham sama arti senyuman dari naura jom. Senyumannya itu cuma topeng buat nutupin hal yang terjadi sama dia. Dia gak mau kita khawatir jom" sahut ihsan.
Rian masih tak bergeming,ia berfikir bahwa dirinya bodoh. Mengapa rian sangat menyukai senyuman milik naura? Jika rian tahu alasannya,ia tak mungkin suka dengan senyuman itu. Senyuman palsu milik naura.
Rian memijat keningnya yang sedikit pusing,ia tak tahu harus bagaimana sekarang. Ia hanya takut kehilangan sosok naura dihidupnya. Naura berharga bagi rian.
"Gausah khawatir jom,kita tau kalo dia kuat" sahut ihsan menenangkan.
Mereka kini telah sampai di rumah sakit. Rian langsung berlari menuju kamar naura secepat mungkin. Ia mau liat keadaan naura sekarang juga.
Sedangkan ihsan,ia sedang membelikan nasi bungkus yang dititipkan oleh mamahnya untuk teman naura.
Rian membuka pintu ruangan naura,ia melihat naura terbaring lemah tak berdaya. Rian langsung menghampiri naura.
KAMU SEDANG MEMBACA
My boyfriend is athlete
Fanfiction"Naura,maafin aku ya" "Maaf buat apa mas rian?" "Segala-galanya" "Aku udah maafin mas rian." "Segampang itu?" "Aku orangnya pemaaf mas" "Aku gak pernah ada loh saat kamu butuh aku" "Tugas kamu gak cuma jagain aku mas,kamu punya tugas yang lebih pen...