Part 37

3.3K 280 20
                                    

Hari sudah pagi,naura membuka matanya perlahan. Ia melihat disekelilingnya para lelaki sedang tidur dengan pulas. Termasuk rian yang tidur disamping ranjang naura dengan kepalanya menelungkup ke tangannya.

Naura mengusap pelan rambut rian,ia sangat senang saat membuka matanya terdapat sosok yang ia cintai.

Usapan dari naura ternyata membuat rian terbangun dari tidurnya. Ia mengucek ngucek matanya.

"Eh kamu udah bangun?" Tanya rian dan naura mengangguk.
"Kenapa? Apa yang dirasa?" Tanya rian lagi.
"I feel better than yesterday" ujarnya.
"Aku panggilin dokter dulu ya"

Baru saja rian beranjak dari kursinya,tangan naura meraih pergelangan tangan milik rian.

"Gausah mas rian,aku gapapa. Memar di kaki ku juga udah memudar" sahutnya.
Rian mengangguk.

"Kamu mau makan apa biar aku pesenin?" Tanya rian.
"Ice cream" ujarnya.
"Not for today until you feel better" sahut rian.
"Tapi aku mau ice cream mas rian" ujarnya.
"Aku bakal beliin 10 ice cream,tapi gak sekarang. Kamu sembuh dulu" sahut rian.
"Mas rian,please aku mohon" sahut naura.

Rian menghela nafasnya. "Kamu ini beneran mau bikin aku gila ya nau? Kamu tuh ngerti gak sih kalo kondisi kamu sekarang gak memungkinkan buat makan ice cream. Tolong naura,kali ini aja kamu nurut sama aku. Aku bener bener gak mau ada kejadian apa apa lagi sama kamu. Udah cukup kamu bikin aku hampir gila kemarin" sahutnya panjang lebar.

"Maaf mas rian,jangan marah" ujar naura.

Rian memalingkan wajahnya dari naura. Ia harus tahan dengan emosinya.

Kevin terbangun dari tidurnya dan langsung membelalak kaget.

"Yatuhan,ini udah jam berapa? Kita mesti balik ke pelatnas" ujar kevin.

Fajar dan ihsan yang mendengar langsung bangun.

"Gue udah izin sama koh herry. Dia bilang gapapa untuk hari ini. MD bebas latihan" sahut fajar.

Kevin dan rian bersorak gembira.

"Gue gimana? Mampus aja gue nih" sahut ihsan.
"Telfon jojo atau ginting coba san" ujar kevin.

Ihsan langsung mengambil ponselnya untuk menelfon jojo.

Namun tak ada jawaban dari jojo.

Ihsan panik,bisa bisa ia ditendang nanti dari pelatnas.

"Gue balik dulu deh. Ntar gue kesini lagi. Nitip naura ya. Klo tante adel nanyain gue lagi ke pelatnas bilang aja gitu" sahut ihsan yang langsung pergi meninggalkan ruangan itu.

"Yakan emang dia ke pelatnas ya?" Fajar kebingungan.

Mereka saat ini sedang sarapan dengan bekal yang sengaja dibawa oleh Adel. Adel sengaja memasak untuk sarapan mereka.

"Ihsan kemana ?" Tanya arsen.
"Ke pelatnas om" jawab rian.
"Kalian?" Tanya nya lagi.
"Kita free latihan untuk hari ini" sahut kevin.
"Syukurlah,saya sama mamahnya naura ada urusan lagi soalnya" sahut arsen.
"Iya gapapa om tinggal aja,naura aman" sahut fajar.
"Yaudah kalo gitu saya tinggal dulu ya? Maaf banget dari tadi ditinggal terus. Naura,papa sama mama tinggal dulu ya?" Sahut arsen dan diangguki oleh naura
"Hati hati pa" ujar naura.

Dokter datang untuk mengecek kondisi naura saat ini.

"Gimana dok?" Tanya rian.
"Alhamdulillah,keadaan naura sudah mulai stabil. Trombosit dalam tubuhnya sudah mulai meningkat dengan sangat pesat. Naura bisa pulang esok hari" sahut dokter elza.
"Alhamdulillah ya allah" sahut mereka berempat.
"Yaudah,saya tinggal dulu ya. Naura,makannya jangan lupa dihabiskan" sahut dokter elza.
"Siap dok" ujar naura.

My boyfriend is athleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang