Kibadak Hitam #35 (Like Vote N Coment)

2.2K 88 4
                                    

Rombongan lukita berhenti dipinggiran hutan,jarak mereka untuk sampai ke wilayah perbatasan ibukota hanya tinggal beberapa jam lagi.

"Apakah mereka akan ikut dengan kita ke ibukota Nak Lukita?" Tanya Paman Suroto,Sambil Duduk disebatang kayu yg tumbang.

"Itu yg Sedang aku pikirkan paman,Kalau mereka semua ikut,Apakah pihak istana bersedia menerima mereka.Kalau mereka ditinggalkan diluar wilayah ibuKota,Aku yakin,tak kan lama mereka pasti ditangkap kembali oleh para pengkhianat itu.
Bagaimana menurut paman???" Tiba2 lukita berbalik meminta pendapat paman suroto

"Aku juga berpikir demikian nak lukita,kalau untuk para wanita itu mungkin bisa dipekerjakan didalam istana,juga bisa sekalian jadi telik sandi kita.Tapi untuk kijambang dan anak buahnya,juga 2 bocah laki2 itu.Bagaimana dengan mereka?? Ujar Paman suroto,sambil berpikir keras

hmmmm...Lukita bangkit dari duduknya,lalu berjalan2 bolak balik sambil memeganggi dagunya.

ki jambang yg sedari tadi lg berkumpul dengan keluarganya,melihat lukita dari kejauhan,

"Nak..kalian lihat pemuda gundul itu,Usianya masih sangat muda,tapi jiwa dan ilmunya sudah sangat jauh diatasKu.Aura kebaikan selalu mengikutinya,Seandainya dia mau mengambil kalian jadi istrinya,Aku rela walau harus masuk kawah gunung berapi sekalipun."Ujar Ki Jambang berbisik pelan kepada kedua anak gadisnya.

"Mana mungkin tuan muda tabib melirik kami bapak,drajat kita beda jauh dengan dirinya."Jawab anak gadisnya yg tertua.

"Kalian salah menilainya,Bagi beliau,drajat manusia adalah dari seberapa besar kebaikan yg telah disebarkannya.Bukan Harta jabatan dan tahta.Aku sendiri semakin takut berbuat kejahatan,setelah mengenal dan ikut dengannya." ujar Ki Jambang,Lalu pergi beranjak mendekati Lukita yg masih mondar mandir berpikir.

Perbol yg masuk kedalam hutan,setelah beberapa waktu,Kembali ketempat paman suroto duduk.Ditangany membawa 2 ekor ayam hutan dan 1 ekor kelinci.

"Heii.. Bocin...!!! Apa kau ingin daging ayam hutan dan kelinci???" teriak Perbol sambil mengangkat Kedua tangannya keatas...

Lukita pun berbalik arah,Dia melihat perbol lalu tersenyum,dan melihat kiJambang juga telah berada didekatnya.

"Benar juga Bol,aku kangen masakanmu"Hahaha...Lukita tertawa,saat yg tepat buat melemaskan urat syarafnya lemas kembali.

Paman Suroto dan Ki Jambang Seolah paham,segera mengumpulkan Ranting2 dan dahan2 kayu kering disekitarnya.Tidak lama berselang, 2 ekor ayam dan seekor kelinci sudah berada diatas bara api.

"Sepertinya,hutan ini jarang disentuh manusia,Binatang2 kecil sangat mudah ditemui disini" Ujar Perbol bercerita

"Memang benar tuan perbol,Dahulu kala hutan ini adalah sarang penyamun,Sejak raja sundoro bertahta,semua penjahat di basmi oleh prajurit kerajaan.Tapi karena sudah terlanjur terkenal menakutkan,Penduduk tidak ada yg berani masuk hutan ini." Cerita KiJambang,Dia termasuk seorang yg terlahir dinegri sundoro,dan sering malang melintang diwilayah nya.

"Ahhh...Aku punya ide sekarang"Teriak lukita Tiba2,wajahnya tersenyum lebar.

Ketiga orang didekatnya pun bertanya2 dikepala mereka masing2...

"Ide Apa Bocin??" Tanya Perbol,lalu membalikkan ayam bakarnya agar tak gosong.

"Para wanita,akan ikut kami ke istana,mereka akan bekerja disana dan sekaligus jadi telik sandi kita didalam,dan diluar,disini,dihutan ini,kalau kiJambang bersedia.Tinggal disini,sampai semua urusan ini selesai.Sebagai mata2 pengawas kami.Bagaimana menurut kalian." Tanya lukita dan menatap satu2 wajah orang2 didekatnya.

Titisan Dewa NagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang