UPDATE BAB YANG KE100 YA GAES...
TLG DIGENCARI VOTE LIKE SHARE N KOMENT YAA...
THX SUDAH SETIA ...Suasana menjadi hening,Tak Ada yg berani berkata.
"Tuan Adipati tidak bijak,Mendengar kabar dari satu pihak saja."Lukita berkata
"Tuan Singojoyo,Kalau tuan merasa seorang pendekar dan seorang Laki2,Berkatalah dengan Jujur.Atau Kau Ingin Menambah Darah lagi ditempat ini!!" Bentak Baginda Raja tiba2
Mendengar Baginda Raja Yg berkata,Singojoyo tak berani menatap.Dia hanya tertunduk,Berkata jujur Malu,Berbohong Terus Lebih Malu.
"Tak perlu malu mengungkap kebenaran,Tuan Muda." Ucap Lukita Pelan,namun suaranya dapat didengar jelas oleh orang2 yg berada dipendopo.
Tiba2 angin berhembu,Dan pecahan tubuh kiDamar Perlahan2 kembali Menyatu.Mulai dari Kaki lalu perut Dan Tangan Terus Kepalanya kembali menyatu.
Melihat Hal Itu,Lukita Geleng2 kepala,Ilmu Yang luar biasa.Pikirnya.
"Kalau tabib ingin membunuhnya,Jangan Sampai Tubuhnya Menyentuh bumi Kembali.Dia Akan Mati Selamanya." Terdengar Suara Telepati,Suara itu dikirimkan oleh Kisamber Nyowo.
Lukita Melihat Kebelakang,Lalu menganggukkan Kepala."Terima kasih tuan pendekar" Balas lukita dengan bahasa telepatinya.
Kidamar telah kembali bersiap2,
"Tahan Tuan Pendekar,Masalah ini tak akan selesai dengan bertarung.Cukup dengan kata2 saja." Ujar Lukita kepada lawannya.
"Harus Ada Yg Tewas diantara kita,Baru selesai urusan ini." Jawab Kidamar Dengan tatapan tajam
"Kau Sudah 2x Tewas Tuan,Sedangkan Aku,Tak mampu tuan sentuh." Untuk Yang Ketiga ini,Aku tak akan membiarkan kau hidup.Dengan cara menelan tubuhmu diPerut Nagaku.Hingga Kau tak bisa lagi menyentuh bumi.!" Ucap Lukita tegas
Kidamar tertegun,
'Benar ucapan bocah ini,Menyentuhnya saja aku tidak mampu,Apalagi membunuhnya.Dan Dia Sudah Tau kelemahan Rawa rontekKu.' Bathin kidamar"Baiklah,Aku mengaku kalah Tuan muda.Dan Kau benar,Sebenarnya aku bukan musuhmu,Hanya karena Hasutan Putra Adipati aku ingin membantu mereka." Ucap Kidamar Pelan,Lalu menatap bengis Kearah SingoJoyo
"Katakan Sekarang Yg Sebenarnya SingoJoyo,Atau aku yang akan membunuhmu Disini!!" Aku sudah tak perduli lagi siapa Ayahmu!!" Bentak KiDamar keras,Membuat tubuh singojoyo Gemetaran.
SingoJoyo menatap ayahnya,Airmatanya mengalir.
"Maafkan Hamba Ayah,Hamba sakit hati,Ditolak Oleh Putri Lestari,Dan Hamba Kalah Bertarung dengan tabib,Hamba kalah karena Hamba Yg menyerang,Begitu juga Dengan Paman guru.Beliau menyerang Tabib,dan senjatanya berbalik mengenai dirinya sendiri.Ampun Kan Hamba Ayah,Yang telah membuat malu Keluarga kita." Ucap Singojoyo Beraujud dikaki ayahnya.Adipati Terdiam,Wajahny seperti sangat tebal menahan malu,Dia sudah mempermalukan diri sendiri atas ulah putranya.Dan Perlahan,Tangannya menarik keris yg ada Dipinggangnya,Lalu Mencekik leher Anaknya Singojoyo.
" Karena Lidahmu,Keluarga kita menanggung malu,Menyebabkan pertumpahan Darah atas Kesombonganmu.Dari Itu,Kau tak Pantas Lagi Berkata2." Ucap Adipati Banyumasin Itu.Lalu Menarik Lidah Anaknya,Dan..Crassss...
Darah Mengucur Deras Dari mulut singojoyo,Lidahnya putuh Setengahnya.Wajahnya pucat pasi.
Lukita Segera Mendekat,
" Apa Yang Kau Lakukan tuan,Dia Adalah Putramu!!" Bentak Lukita,Lalu menotok leher singojoyo,Agar darahnya berhenti."Maafkan Semua kelancangan Hamba Tabib Muda,Mata Hamba Buta akibat Lidahnya."Lalu menginjak2 Lidah yg terpotong dilantai,Hingga Hancur Tak berupa lagi.
Lukita menggeleng2kan kepalanya.Lalu segera mengambil obat dari sakunya,Menaburkan kedalam Mulut Singojoyo.
"Kau beruntung Tuan,Ayahmu masih berbaik hati,Berubah lah demi memperbaiki nama ayahmu." ucap lukita
Singojoyo menangis,Lalu menganggukkan kepalanya berkali2.menggenggam tangan lukita dengan Erat.
Seperti berjanji,Tak akan mengulangi kesalahannya."Aku percaya kepadamu kawan,Kau akan berubah.Dan Menjadi pendekar budiman." Ucap Lukita.Lalu Mengangkat tubuh singojoyo untuk berdiri.
"Pergilah Kau,Kau Bukan Anakku Lagi!" Bentak Adipati Sudiro
Membuat Singojoyo Kembali menangis.Dia merasakan Dosanya Sangat besar.
Lukita Segera Memanggil Punggawa,Agar membawa SingoJoyo KeBalai Pengobatan.
"Jaga Dia Paman,Jangan Sampai Dikeluar,Sampai Aku Datang Kesana." Bisik Lukita"Baik,Tuan Muda" Lalu segera membawa Singojoyo Ke Balai Pengobatan.
Berarti Urusan Kita Telah Selesai Tuan Adipati.Semoga Tidak ada lagi Dendam Diantara kita." Ucap Lukita
Tiba2 Adipati Sudiro bersujud Dibawah kaki Lukita.
"Ampunkan Hamba Tuan Muda tabib" Hamba siap Menerima Apapun Hukumannya,Bila Perlu Nyawa hamba Sekalipun." Ucapnya Sungguh2Lukita segera Mengangkat bahu Adipati,Lalu Memeluknya Dengan Erat."Aku Hidup Sebatang Kara Tuan,Maukah Kau Menjadi Ayah Angkatku." Bisik lukita ditelinga Adipati.
Membuat Adipati yg terkenal keras dan Tegas itu Meneteskan Airmata."Kenapa Bukan Kau Yg menjadi Putra Kandungku tuan muda.Aku sangat terharu mendengar ucapanmu.Aku akan Menjadi Ayah Yg Baik Buatmu Tuan." Ucapnya terbata2.
"Terima Kasih Ayah,Aku Senang Mempunyai Seorang ayah angkat lagi.Yg Mau Berkorban Untuk Anaknya." Sekarang,Mari Kita Masuk Kedalam.Saudara2 kita Telah menunggu." Ucapnya,Lalu membawa Adipati kedalam Aula.
"Mari Tuan Pendekar,Aku Salut Dengan Kehebatan ilmumu." ucap Lukita Lalu Menarik Tangan KiDamar
"Terima Kasih Tuan Muda,Kau Memang Berhati Mulia." Jawabnya.
Sementara itu,Dipendopo
"Aku menang Penidur,Tinggal babak kedua." Ucap Kijubah merah.
"Sial" Maki Subroto
Dan mereka semua tanpa diberi aba2,Bertepuk tangan dengan meriah.Tak terkecuali Sang Baginda Raja.
Dan Mereka Semua,Kembali Masuk Kedalam aula pertemuan.Untuk Melanjutkan Pembicaraan yang tertunda.
"Ehh...Cebol!! Mana Babak keduanya !!" Tanya Manusia karet
" Gatot Paman karet !!!" Jawab perbol
"Apa itu Gatot" Si gatot yg akan bertarung nanti?" Tanya Manusia karet Kembali
"Gatot itu ya Gatot..!! Alias Gagal Total !!" Hahaha...
"Dasar Semprul !!" Maki Manusia karet,Lalu berjalan masuk kembali keAula.
KAMU SEDANG MEMBACA
Titisan Dewa Naga
Historical FictionSeorang Bocah Gundul yg hidup sebatang kara,BerPenyakit keturunan,Tanpa sengaja menemukan Hutan Tempat Pertapaan Eyang Gurunya.Disanalah dirinya berubah menjadi seorang tabib dan pendekar yang sakti mandraguna,Hingga Dia mendapat pesan Agar Pergi Me...