Baginda Raja #36

2.2K 83 1
                                    

Dipinggiran hutan yg rindang,terlihat asap mengepul,aroma daging terbakar membuat perut tiba2 memberontak.

Terlihat Perbol yg asyik membakar beberapa ekor ayam hutan,yg kembali ia dapatkan dengan mudah.
Diseklilingnya,orang2 berkumpul sangat ramai,Kibadak Hitam dan anak buahnya terlihat sangat serius mendengarkan penjelasan dari seorang pemuda yg berkepala gundul.

kibadak terlihat sangat serius Sambil manggut2,sesekali ia bertanya.

Beberapa menit kemudian...

"Akhirnya...makanan telah siap" Ujar Perbol tiba2

Orang2 yg serius mendengarkan penjelasan lukita pun,menoleh ke arah perbol.

"Mari kita nikmati hidangan yg sederhana ini" Ujar lukita mempersilahkan siapa saja yg ingin menyantap ayam bakar buatan perbol.
Sambil mengambil seekor ayam bakar diatas daun talas.Ia Lalu menarik bagian paha ayam.

"Ambillah" Ucap lukita,sambil menyodorkan ayam bakar kepada ki Badak Hitam

Ki Badak menyambut ayam bakar itu,Lalu memakannya tanpa berkata2.

Secara garis besarnya,Ki Badak Bersedia bergabung menjadi bagian dari kelompok Lukita.Tapi Mereka tetap kembali keBenteng tempat mereka tinggal.
Sedangkan kedua istrinya,tetap ikut rombongan lukita.

Ki Badak Menyadari,Aura kebaikan dari Lukita,Telah Menyentuh Hati Nuraninya.Dia Ingin menebus kesalahan dimasa lampau,dengan cara membantu lukita.Menjadi mata2 didalam benteng.tugasnya tidak berat,tetap bersikap seperti biasa.Menjadi kaki tangan Datuk Singa Gurun selama tinggal didalam dibenteng.

Setelah selesai Menyantap Makanan ala kadarnya, Kibadak beserta anak buahnya pun pamit kembali.Dengan membawa beberapa pakaian anak buah Paman Suroto.

"Hati2 lah Kibadak,Jangan sampai penyamaranmu terbongkar,Sebelum semua Rahasia terbuka jelas."Ujar Lukita sambil menepuk2 Bahu Ki Badak

" Ya tuan muda,Saya titip istri2 saya,Dan Anak2 sahabat saya." Jawab Ki Badak Hitam,Lalu menjura Hormat kearah lukita.

Dan kibadak segera melompak keatas kudanya,Lalu melambaikan tangan kepada kedua istrinya.

"Apakah Tuan tabib percaya terhadap Ki Badak Hitam???" Tanya Ki Jambang tiba2...

"Kalau tidak diberi kesempatan,Kita tak akan tau Ki Jambang." Tak Ubahnya dirimu bukan??? Jawab Lukita

Ki Jambang pun mengangguk2 Membenarkan ucapan Lukita.

"Paman Suroto,Tolong berikan setengah dari uang kita kpd kijambang,Buat perbekalan mereka disini" Ujar Lukita

"Baik Nak," Jawab Kepala Prajurit itu

"Apabila kalia kekurangan sesuatu selama bertugas disini,Kabari saya kijambang!!" Ucap Lukita kpd laki2 tua brengosan itu

"Siap Tuan Tabib"Hamba rasa ini sudah sangat cukup untuk kami disini selama beberapa bulan kedepan." Jawab Ki jambang lalu menjura hormat kpd Lukita

Lalu mereka pun segera berangkat kembali Menuju ibukota.

"Semoga tidak ada halangan lagi didepan sana Paman," Ujar Lukita kpd penunggang kuda disebelahnya.

"Ya Nak.." Kita sudah Telat 2 hari tiba diibukota." jawab Paman Prajurit

Rombongan itu pun bergerak kembali,6 orang laki dan 6 orang wanita serta 2 bocah laki itu pun memacu kuda mereka agar segera sampai ditujuan.

Menjelang senja,Mereka sampai diperbatasan Ibukota,Terlihat beberapa orang prajurit ibukota menjaga Gapura perbatasan.Mereka Menghadang orang2 yg akan masuk wilayah Ibukota.Memeriksanya dengan seksama.Yg Tidak Jelas Kepentingannya Akan Segera Ditahan Dan Di Interogasi.Hal Ini Terjadi Karena Beberapa Bulan Belakangan,Sering Terjadi Keributan Di Ibukota.

Titisan Dewa NagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang