Napak Tilas # 132

1.2K 46 3
                                    

Update lg nih...
Semoga terhibur...
Alon2...lelaunan...pelan tapi pasti..

Pagi hari lukita dan perbol telah kembali berjalan menuju kota dayangan,Setelah melalui jalan yg terlihat lebih baik dari 2 tahun lalu,Lukita tersenyum.Ternyata Perhatian kerajaan kepada Wilayahnya sangat baik,Tak ada lagi Tanah berlubang.Kini didepan mereka terlihat gerbang desa Kulong.

"Kita seperti mengulang masa lalu sobat!" Ucap perbol sambil melangkahkan kakinya

"Memang aku ingin napak tilas,Sobat!Sambil melihat perkembangan Wilayah Kerajaan sundoro." Jawab lukita sekenanya

"Haiii...Apakah Itu Tabib Dan temannya?" Ucap Seorang penduduk yg sedang berada dikebun pada temannya.

"Yaaa...mereka yg dahulu mengobati Para penduduk yg sakit.Ayo kita Segera memberitahukan Penduduk desa."Ucap temannya,Lalu segera bergegas berlari memberitahukan Penduduk dan kepala dusun.

Lukita Dan perbol telah sampai ditengah desa,Dan menemukan wajah baru desa kulong.Beberapa toko dan warung terlihat ramai,Juga ada pasar pekan diDesa itu yg dahulu hanya belum ada.

"Kita istirahat sejenak sobat." ucap lukita,lalu memasuki sebuah warung.

Pemilik warung segera menyambut mereka,Lalu melayani lukita dan perbol dengan segera.Beberapa tamu terlihat kesal,Karena dia telah memesan terlebih dahulu,tapi mengapa kedua orang aneh itu yg dilayani terlebih dahulu.

"hehhh paman!! kenapa pesananku belum selesai!! tapi kau sudah melayani pesanan sibotak dan gembel itu!!" teriak seorang pemuda gagah dan berpakaian mewah,Didepannya 3 orang pengawalnya terlihat sangar dengan golok dipinggangnya.

"Maaf tuan muda,Pesanan mereka hanya teh dan kue saja.Dari itu pesanan mereka lebih cepat disajikan."jawab Pemilik warung tak enak hati

"Maafkan Kami Kalau mendahului,Tuan Muda." Ucap Lukita Lalu menjura Hormat

"Huhhh...Untung saja Kalian Segera menghormat,Kalau tidak bisa kuhancurkan Meja kalaian!!" bentaknya sombong

Perbol sebenarnya sudah tak sabar,Tapi karena mendapat bisikan telepati dari rajanya,Dia hanya menggeram menahan amarahnya.

Tak lama berselang,Kepala dusun dan beberapa penduduk telah datang beramai2 kewarung tersebut.

Kepala dusun segera memasuki warung,Setelah melihat Tabib Gundul dan sahabatnya yg cebol berada diwarung tersebut,Dia segera menghampirinya.

"Selamat datang kembali Tabib dan sahabat." Sapa Kepala Dusun

Lukita dan perbol sama2 menoleh kepada laki2 tua yg menyapanya.
"Ehhh...Bukankah Paman Ini Kusir kereta yg dahulu mengantar kami berdua?" Ucap Lukita tersenyum

"Benar Tabib,Hambalah kusir kereta itu.Kami ingin mengundang Tabib dan Sahabat kerumah kami yg sederhana,Para penduduk juga ingin menyambut tabib yg telah sudi mampir kembali didusun kami ini." Ucapnya kembali

"Apa ada Semur Ayam Dirumahmu Paman?" Tanya perbol tertawa,Dia ingat bagaimana dulu lelaki tua itu terkencing2 dicelana.

"Husss...tak perlu ditanggapi Sahabat saya ini Paman,Kami mohon maaf,Kami buru2 paman." Jawab lukita menolak halus

"Tabib...Kami Ingin menjamu kalian,Kalian dewa penyelemat kami!!" Teriak beberapa penduduk dari luar warung.

"Dengarlah,Mereka Sangat gembira menyambut Tabib Berdua." Ucap Paman Kusir dahulu yg bernama  Kulantang

"Paman,Berapa hidangan Kami?" Tanya Lukita,pada pemilik warung.

"Tak Perlu Tabib,Hidangan itu Gratis Buat Tabib berdua." Jawab Pemilik Warung

Titisan Dewa NagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang