Update Lagi Nih! Semoga Terbayar penantiannya.Jangan Lupa Like Vote N Komentarnya.Thank's
Lukita dan perbol sangat tau siapa yg berkata itu,pemuda gagah yg tadi sempat ribut dengan putri lestari dipendopo yg tak lain adalah SingoJoyo.
"Kalau Tuan Muda SingoJoyo bergabung dimeja ini,Kami akan Sangat senang sekali." Ucap Lukita sambil berdiri menjura.
Orang2 yg masih mencari siapa yg telah berkata tadi,Menjadi kaget dengan ucapan pemuda gundul itu.Dia bisa tau siapa yg berkata padahal dia tak melihat kearah meja para tamu.
SingoJoyo yg merasa namanya disebut segera berdiri.
"Kami bukan tamu kehormatan,biarlah kami tetap disini" Ucap Singojoyo dengan wajah kesal."Bukankah Tuan Tadi menyebutkan,Bahwa kalian Tamu Kehormatan..!!" Tiba2 Han san Ikut berbicara,Dia terlihat kesal melihat tingkah singojoyo yg angkuh.
Mendengar Ucapan Pemuda keturunan yg bersebelahan meja dengan nya,Membuat singojoyo marah.
"Apa maksud Ucapan Mu !!!" Bentaknya lalu berdiri"Maaf Tuan2 muda sekalian,Tolong Jagalah sikap kalian.Kita sedang berbahagia ditempat ini.Jang memulai keributan." Teriak Bibi Andini dengan suara yg dialiri tenaga dalam.
Singojoyo yg merasakan tenaga dalam Bibi andini,Segera Menjura Hormat,meminta maaf dan duduk kembali,Matanya masih tajam melihat kearah Han San Dan Juga Meja Lukita.Hatinya panas melihat wanita yg Ingin Dilamarnya duduk bersama pemuda gundul.
Han san juga sebenarnya sama,Hatinya panas,melihat gadis pujaannya Asik bercerita dan makan bersama tabib muda itu.Hingga dia melampiaskan rasa panasnya kepada Singojoyo.
Lukita Melihat ke arah perbol yg sedang asyik melahap paha ayam disemur.Ia menggeleng2kan kepalanya.
"Tuan Muda Bandara,Kalau kau suka,segera Ungkapkan sebelum kedahuluan orang." Bisik lukita pelan kepada lelaki disebelah KanannyaBandara tersenyum,dia yg sudah mengetahui kehebatan dari tabib gundul disebelah,bisa membaca pikiran orang lain.
"Coba Tabib Baca Pikirannya,Apakah Dia Juga Punya Rasa Yg Sama Terhadapku??!!" Bandara balik bertanya dengan berbisik pulaLukita Menghentikan makannya,Lalu menggaruk2 kepalanya yg gundul.Duh...gara2 keceplosan,jadi Panjang urusannya.Bathin Lukita.
Perbol tersenyum2 melihat sahabatnya,Lalu menyantap kembali makanan ditanganya.
Putri Shin Tha Tertawa kecil,melihat tingkah tabib muda itu yg sedang menggaruk kepalanya yg gundul licin.Pemuda yg aneh ucapnya dalam hati,Tapi tampan.
Lukita yg mengetahui hal itu,Segera menjawab Bandara.
"Dia berkata "Tampan" Tuan Muda Bandara"! Bisik Lukita
Membuat wajah Bandara Menjadi Sangat Ceria,
"trus apa lagi yg Dikatakannya Tabib???" Kejarnya lagi kpd lukita"Ya Selanjutnya,Tuan muda Bandara sendiri yg harus bertanya langsung kepadanya."Jawab Lukita sambil terkekeh...
"Ahhh...tabib!! kau mengujiku ya!!? Ujarnya lagi,"Aku bukan ahli silat,Aku tidak punya keberanian." Jawabnya Pelan,Memang bandara Bukan Ahli silat seperti adiknya,dia tàk suka kekerasan.Tapi ilmu pemerintahan dan buku2 dipenyimpanan kadipaten,hampir semua telah dikuasainya.Dia seorang sastrawan yg rendah hati,hanya orangy sedikit pendiam.Tapi dengan lukita,ia gampang berbicara,karena lukita pandai memancing obrolan dengannya dan juga merasa nyaman,Seperti sahabat yg sudah akrab.
"Masa tuan Kalah Dengan Adik tuan Yg Berani Segala2nya!!" Ayolah,Tunjukkan Kau Adalah Laki2 sejati,Seorang Sastrawan,Tentu lebih pintar berkata2." Ujar Lukita Memberi Semangat Kpd Bandara.
"Ya Kak,Kau Jangan Lembek,Apa kau tidak malu Kepada adikmu ini."hehehe...Putri Lestari Ikut Berbicara.walau sebenary dia tak tau arah obrolan itu
Setelah semua selesai makan Siang,Para pelayan segera membereskan kembali hidangan dan sisa2 makanan dimeja.dan mengganti dengan beberapa guci arak dimeja para tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Titisan Dewa Naga
Historical FictionSeorang Bocah Gundul yg hidup sebatang kara,BerPenyakit keturunan,Tanpa sengaja menemukan Hutan Tempat Pertapaan Eyang Gurunya.Disanalah dirinya berubah menjadi seorang tabib dan pendekar yang sakti mandraguna,Hingga Dia mendapat pesan Agar Pergi Me...