Napak tilas # The End

1.8K 64 15
                                    

Terima kasih kepada para reader yg telah setia,Cerita ini sy sudahi disini.Semoga para reader terhibur,Masih banyak kekurangan didalam bahasa dan tanda baca di novel ini.
Semoga dinovel berikuty akan lebih baik lagi.

Sampai jumpa dinovel Berikutnya. SEE U ALL,Thanks

Selamat menunaikan ibadah tarawih

Sore Hari rombongan lukita kembali melanjutkan perjalanan,Dihalaman Kediaman kepala desa,kemuning sedang melambaikan tanganya.Melepaskan pujaan hatinya yg telah menjadi kakak angkatnya.

"Maaf tuan muda tabib,Apakah Putri kepala Desa Tidak Menarik Hati Tuan?" Tanya Paman Kulantang Penasaran,Masa gadis secantik itu tak mau diterima.

"Laki2 mana yg tak tertarik dengan Kemuning,Paman." Jawab Lukita Tertawa

"Jangan kan kemuning,Paman,Banyak Gadis2 lain yg tak kalah menarik,ditolak semua oleh sahabatku ini." Sela Perbol

"Wahhh...Apa sebabnya?" Tanya Paman Kusir kembali

"Sebabnya,Aku belum berpikir untuk menikah Paman." Jawab Lukita kembali tertawa kecil

"Yah kan bisa Tunangan Dulu,Tuan.Setelah Tuan Tabib Siap,Baru menikah." Ucap Paman Kusir kembali

"Tanpa Tunangan saja sudah merepotkan,Paman.Wanita Itu mahluk yg misterius! Contohnya saja,Barusan,Putri Kepala desa.Dia tak mau menikah kalau Tidak Aku Tolak." Ucap Lukita geleng2 kepala

" Rumit juga yaaa...,Masa Aku dulu tak serumit ini,Tabib." Gumam paman kusir

"Yaaa...Tiap Zaman Beda2 Paman,Mungkin 100tahun Atau 1000 tahun nanti,Orang sudah biasa kawin cerai kawin cerai." Jawab lukita kembali

"Benar Tuan,Menikah itu Sebenarnya bukan masalah kecil,Menyatukan 2 orang dan 2 keluarga." ucap Paman Kusir.

"Nah..Paman kan telah berkeluarga,Bagaimana Menurut paman sendiri." Tanya perbol ikut berbicara

"Wahh..Selama yg kami jalani,Yg dahulu Kami ketemu disebuah acara desa,Terus sama2 tertarik,Dan akhirnya kami menikah.Sekarang telah dikaruniai 2 anak.Liku2 yg dialami,Masalah ekonomi,Masalah Adat,Masalah Sikap dan pendapat sering berbeda.Tapi karena Pesan kakek dulu,sekali menikah untuk seumur hidup.Kami Tak berani berpikiran macam2.Ya dijalani terus hingga sekarang." Cerita Kulantung

Begitulah,mereka asyik mengobrol.membahas tentang apapun,Masing2 memberikan pandangan mereka.Hingga Tak terasa,mereka telah memasuki kota dayangan.Tapi ada yg berbeda dari kota tersebut,begitu mereka memasuki perbatasan,terlihat beberapa Prajurit memeriksa mereka.

"Heii..Prajurit,Mengapa ada pemeriksaan dikota dayangan?" Tanya Perbol heran

"Setelah Perang dengan penjajah,Adipati meminta kami para Prajurit Pertama menjaga kota ini.untuk menjaga keamanan,Dan keluarga Tuan muda tabub istana." Jawabnya Dengan Jelas.

"Baguslah,Adipati sangat berbudi luhur." Ucap Perbol sekenanya

"Kalian sendiri hendak kemana?Hanya melintas atau bermalam dikota ini?" Tanya prajurit

"Kami mau berobat,ke Cui lan!" Jawab Perbol asal

"Wah...Kenapa malam2 begini! Kami tidak akan mengijinkan kalian!" Ucap Prajurit tiba2

"Prajurit,Apakah kalian Sudah tau,Dengan tabib istana itu?" Tanya Perbol kembali

"Belum,Tapi kami tau,Tabib itu berkepala gundul.dan sakti mandraguna." Jawabnya kembali

Titisan Dewa NagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang