Bonus Update sesuai Janji ni Gaes,Baru pulang Kopdar langsung Update.
JANGAN LUPA LIKE VOTE COMENT N SHARETak Lama Berselang Lukita Kembali ketempat Itu,
"Ayo Berangkat,Jangan Sampai terlambat berhari2!" Ucap Lukita,Lalu menaiki Kudanya.
Ratih dan perbol menatap wajahnya..
"Apa Aku Salah lagi??" Tanya nya
Membuat kedua orang yg sedang Duduk,Segera Bangkit Dan Melompat Keatas Kudanya.
Hiaaa...Hiaaa...Hiaaa...
Dan Ketiga Ekor kuda itu Segera Berpacu berlari,Seperti mengikuti dalam melody alam.
Lembah,Lereng Bukit dan Hutan Mereka Lalui tanpa Hambatan Hingga Hari kembali berganti malam.
Mereka Berhenti Diatas Sebuah Bukit,Tak Terlihat Cahaya Lentera sepanjang mata memandang,Sepertinya Raja Kegelapan dengan sengaja Menutupinya."Apa kita Akan Beristirahat disini??" Tanya Lukita Kepada Nona Ratih.
"Aku Biasanya istirahat Didusun Kecil Dibalik Bukit sana.!" Tunjuk Ratih kedepan
"Kalau Hanya Bukit didepan sana,Sebaiknya Kita Lanjutkan Saja!" Ucap Lukita
"2 bukit Dan 1 lembah Barulah Kita Tiba Didusun Wangi Itu." Jawab Nona Ratih kembali,Lalu menatap Pemuda DiSebelahnya
Lukita Yg Serius dengan Misinya,Tak Perduli dengan Tatapan Gadis Itu.
" Dari Bukit Ini Menuju Perguruan Pedang Kembar Butuh waktu Berapa Lama??" Tanya Lukita Kembali,Tanpa Melihat Gadis Disebelahnya.
"Tabib Bertanya Kepada Siapa?? Tanya Nona Ratih Kesal.Bertanya Tanpa Melihat lawan Bicara,Sungguh Tak Sopan.Pikirnya
Lukita Menarik Napasnya Dalam2
"Sebaiknya Kita teruskan Perjalanan ini,Sampai Dibukit Sana,Kita Akan Beristirahat." Ucapnya Lagi,Membuat Wanita Disebelahnya semakin Kesal.
Dan Mereka Kembali Melanjutkan Perjalanan.
Selama perjalanan tak ada yg berbicara,Hanya diam dan diam.Kuda berjalan kencang,kadang juga perlahan,Malam yg diterangi bulan membantu perjalanan mereka.Dan Setelah Sejam perjalanan,mereka Tiba Dikaki Bukit.Tumbuhan dibukit itu sangat Subur,Terdengar suara air mengalir.'Tempat Ini sepertinya cocok buat istirahat'.Bathin lukita...Perlahan kudanya menaiki bukit,Jalan sedikit licin karena basah.
"Perasaanku tidak enak Disini!" Ucap Nona Ratih
"Perasaanku beda nona" Jawab perbol tersenyum
" Kita naik kepuncak Teman,aku merasakan hawa siluman disana" ucap Lukita kepada sahabatnya
"Hehehe...Sepertinya kita menjadi Tamu tak diundang Disini,Sobat!" Jawab perbol terkekeh
Semakin mereka naik keatas bukit,Bulu kuduk Nona Ratih Semakin Merinding.Melihat kedua temannya yg biasa2 saja,dia menggelengkan kepalanya.
Puncak Bukit Yg Gundul semakin terlihat jelas,tapi jalan untuk sampai dipuncak sangat terjal,Lukita segera turun dari kudanya,Menambatkan kudanya disebuah pohon,diikuti kedua temannya.
Lukita segera menaiki bukit itu,menuju puncak bukit yg gundul,perbol tertawa2 senang,seperti akan bertemu dengan mainan barunya.Sementara gadis cantik dibelakangnya,semakin jerih,bulu kuduknya semakin merinding.
Dan Tak lama kemudian,mereka sampai dipuncak bukit yg gundul itu.Disebelah timur Bukit,Terlihat batu hitam yg sangat besar.Batu itu berkilau terkena cahaya bulan yg terang
Lukita yg penasaran,mendekati batu batu hitam itu.
Tapi,Sebelum dia sampai kebatu hitam itu.Dari balik rimbunan semak,Muncul Beberapa ekor Singa menghadangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Titisan Dewa Naga
Historical FictionSeorang Bocah Gundul yg hidup sebatang kara,BerPenyakit keturunan,Tanpa sengaja menemukan Hutan Tempat Pertapaan Eyang Gurunya.Disanalah dirinya berubah menjadi seorang tabib dan pendekar yang sakti mandraguna,Hingga Dia mendapat pesan Agar Pergi Me...