#Hai..hai Para Reader,Selamat Siang,Mumpung lagi makan Siang,Update Lagi.Semoga Terhibur dengan Tuan Hoki.
Jangan lupa suport buat author yaa...😃Seorang Laki2 berpakaian Serba Kuning Dan memakai tutup kepala Caping yg terbuat Dari kulit Buaya,dipunggungya terselip 2 buah pedang,disebelahnya berdiri wanita Cantik Berpakaian Serba merah,Memakai cadar berwarna merah pula,Selendang kuning terselembang dibahunya.Mereka Adalah Sepasang Suami Istri Yg telah terkenal didunia persilatan,Suaminya berjuluk Pendekar Pedang Kuning Kembar yg Bernama Sumantri dan Istrinya Pendekar Selendang Kuning bernama Siti maisaroh.Mereka termasuk Golongan Hitam,Karena Sipat mereka yg kasar,dan Keji.Sering mengumbar perbuatan mesum dimanapun tempatnya.Mereka Juga Termasuk Golongan Pendekar pemburu hadiah,Dan Sengaja mampir keKadipaten Wanasaba Setelah Mendengar ada pesta Rakyat yg sedang berlangsung.
Semua Orang Didalam Aula Melihat Sepasang Suami Istri Yg Baru Datang Itu.
"Maaf Tuan dan Nyonya Pendekar,kalian Belum terlambat,Masih Ada Meja Kosong Dipojok Sana,Kalau kalian ingin ikut bergabung,silahkan Duduk."Ujar Lukita Sambil Menjura.
"Sepasang Pendekar Mesum Tak pantas Berada Disini!!" Ujar Manusia Karet Tersenyum Sinis
"Hahaha...Kau Tua Bangka!!!Nasibmu miris sekali setelah ditinggal mati istrimu!!!Apa Kau Iri Melihat kemesraan kami berdua!!!" Jawab Siti Maisaroh atau pendekar selendang kuning
"Cuihhhh....Manusia Tak punya malu!! Jangan Kau Bawa2 Orang yg Sudah Mati!!!Kalau Istriku masih Hidup!!Sudah dirobek mulut Mesummu itu!!! Jawab Manusia Karet kembali.
"Mohon Maaf tuan dan Nyonya Pendekar,Sebaiknya Jagalah Sikap Kalian Dahulu.Hargailah sang Adipati sebagai Tuan Rumah Disini!" Ucap Paman Prayogo menengahi.
"Hmmm...Baiklah,kami belum mengisi perut,selama perjalanan.Apa tuan rumah Bisa membantu kami!?"Hahaha...Ucap Sumantri,lalu menggandeng istrinya untuk ikut duduk dipojok aula
Bibi Andini segera memberi tanda kepada pelayan,agar melayani sepasang suami istri itu.
"Baiklah,Kita Lanjutkan kembali pembicaraan kita tadi!" Sambung Pemuda gundul yg masih berdiri.
"Bagaimana Menurut Tuan2,Kami tidak memaksa,Buat yg ingin bergabung saja." Ujarnya kembali,lalu melihat para pendekar satu persatu."Kalau untuk kebaikan negeri ini,Kami Akan ikut bergabung." Ucap Kliwon dan kisumo berbarengan
"Kami juga ikut!!" Ucap Ki Sugeng
"Pinto Juga Akan Bergabung" Nyai Prauksa Berkata
"Ini Bukan Negeriku,Tapi bayaran ini lumayan menggiurkan" Ucap Margono alias Manusia karet
"Kami tidak memaksa tuan Pendekar," Ucap Lukita kembali
"Baiklah,Aku suka dengan Sikapmu anak muda!Aku akan Ikut Membantumu!!" Jawab Manusia Karet,dengan tersenyum.
"Terima Kasih Tuan2 Pendekar,Kami sangat Bangga, Bisa Berjuang bersama tuan2 semua!" Ucap Lukita Lalu menjura hormat kedepan.
Sang adipati tersenyum,dia bangga melihat kecerdikan tabib muda dari istana.
"Untuk Tuan2 sekalian,Apabila ingin berangkat keibukota,akan kami sediakan kuda dan pengawal.dan apabila ingin tetap berada disini,Makanan dan minuman juga tempat istirahat akan kami sediakan pula." Ucap sang adipati dengan lugas."Terima Kasih Atas kebaikan Tuan Adipati!" jawab keluarga Han Sambil berdiri menjura.
"Tuan Han,kalian sudah seperti kerabat kami,tak perlu sungkan2." Ucap Adipati jandara sambil tersenyum.
"Benar tuan Adipati,walaupun kita tidak jadi berbesan,Tapi untuk negri ini,kami akan membantu dengan kemampuan kami." Jawab Tuan Han Kembali
"Maaf Tuan Han dan Tuan Adipati,Kenapa tidak diteruskan saja besanan nya?" Ujar Lukita menyela
KAMU SEDANG MEMBACA
Titisan Dewa Naga
Historical FictionSeorang Bocah Gundul yg hidup sebatang kara,BerPenyakit keturunan,Tanpa sengaja menemukan Hutan Tempat Pertapaan Eyang Gurunya.Disanalah dirinya berubah menjadi seorang tabib dan pendekar yang sakti mandraguna,Hingga Dia mendapat pesan Agar Pergi Me...