Pembalasan Pendekar Pedang Kuning #81

1.8K 95 3
                                    

Maaf ya...kmrn g update,banyak kesibukan.
Selamat Siang reader,kita lanjut hari ini.

Setelah Menyantap Ikan Bakar,Lukita berpikir,Bahwa Daging ikan dan air bisa dijadikan obat,Lalu beberapa ekor ikan dan dimasak dengan air sungai hingga dagingnya lembut,Dan diracik menjadi Serbuk.Dan tidak lupa menghancurkan Singgasana Raja Singa,Dan Mengambil Kitab Emas.Setelah itu mereka tertidur dengan pulas.

Keesokan Harinya,Lukita Terbangun Dari Mimpi yg indah.Dibawah pohon didalam hutan,Kuda2 meringkik seperti gelisah.

Telinganya Mendengar Suara Dentingan Senjata,Seperti orang bertarung.

Lukita Segera membangunkan Kedua temannya.

"Dimana kita Tabib?" Tanya Nona Ratih
Matanya masih terlihat mengantuk,Tapi telinganya lamat2 mendengar suara orang bertarung.Dia segera bangkit,Merapikan rambut dan Pakaiannya.
"Heii...Kita Benar2 telah sampai dilembah Putih." Ucapnya terkejut

"Ayo Cepat,Jangan2 perguruan pedang kembar telah Diserang Oleh Pemberontak!! Ucap Lukita,Melompat keatas kudanya.

tiga ekor kuda dipacu dengan cepat,Mendekati suara pertempuran.

Benar Saja,Ditempat itu telah terjadi pertempuran,Peeguruan pedang kembar sedang bertempur dengan anak buah Sumantri Alias Pendekar Pedang kembar Kuning.

Lukita Segera Memukulkan tangannya kedepan,Cahaya perak meluncur dari kedua tangannya.

Blarrr...Blaarrr...

2 orang Pemberontak langsung terkapar tewas dengan punggung yg Bolong.

Perbol Juga Melakukan Hal yg sama,Dan 2 Orang tewas pula dengan kepala yg pecah berhamburan.

Nona Ratih melepaskan paku2 beracunnya,4 orang yg berada didepannya tumbang tanpa mengeluarkan suara.

Lukita Lalu Melayang Diatas Kepala Para Pemberonta.Lalu Membantu Murid2 Perguruan Pedang Kembar Yg sedang terdesak.

Lukita Melihat sebuah Tombak melayang kearah laki2 tua yg sedang dikeroyok 4 orang pemberontak.
Dengan Sekali lompatan,Tubuhnya melayang diudara,Lalu Memeluk Kakek Tua itu dan memunggunginya,Tombak yg meluncur dan 2 golok yg menusuk kearah tubuhnya berhenti sejengkal dari punggung.Dan Lukita Segera Mengibaskan tangannya kebelakang dengan Jurus Telapak naga.

Wussss...
Angin Yg kencang laksana pedang,Membabat tubuh 4 orang pemberontak,Tubuh mereka terpental Kesamping mengikuti arah pukulan lukita.Lalu Ambruk dengan tulang2 yg patah.

"Siapa Kau Anak Muda?" Tanya Kalek itu,Tak Mengenali laki2 gundul Dibelakangnya.

"Dimana Putra Mahkota Kakek,Kami bertugas Membawanya keIstana,Atas Perintah Baginda Raja." Ujar lukita,Tanpa Menjawab pertanyaan kakek itu.

"Aku tak akan memberitahukan sebelum kau mengatakan siapa namamu". Ucap Kakek itu tegas,Lalu segera bergerak kembali Menyerang Para pemberontak yg sangat banyak itu.

"Paman Guru,Sigundul itu Sahabat kita.!" Teriak Seorang gadis yg sedang bertarung dengan 2 orang pemberontak.

Kakek tua itu Melihat Gadis Yg Berteriak Kepadanya,Wajahnya menjadi ceria,Bantuan Dari Istana Telah Datang."Beliau Ada Didalam Ratih,Bersama Dengan Ketua." Jawab Kakek itu,Yg masih sibuk Bertarung melawan 2 pemberontak.

"Cepatlah kedalam tabib,Biar kami yg membereskan kecoa2 ini" Teriak gadis itu lagi.

"Sebaiknya Nona saja yg Kedalam,Aku belum dikenal disini,Pemberontak ini Bagian Kami." Jawab Lukita,Yg sedang dikeroyok 5 orang pemberontak.

"Baiklah,Cepatlah Habisi Mereka!! Dan,Jangan Terluka!" Ucapnya,Lalu berlari Kedalam Bangunan Disebelah barat halaman.

Tranggg...
Kepala lukita terkena Sabetan tombak dari seorang pemberontak.Membuat Orang itu terkejut,Ujung tombaknya yg Tajam Dan Runcing,Patah jadi 2 bagian.

Titisan Dewa NagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang