Pertemuan 2 saudara #93

1.7K 80 6
                                    

Mohon Maaf para reader yg setia...Kegiatan sy diluar sangat banyak..
Mudah2an hari ini dan seterusnya selalu Up...thx😷🙏

Seorang mahluk cebol terlihat sedang menyeret 2 tubuh yg sudah tak bergerak dipenuhi darah.

" Bocin,ini para penyerang tadi..!! Ucapnya setelah mendekati Lukita dan kakek tua,lalu menghempaskan kedua mayat yg pecah kedua kepalanya.

HOEEEKKKK...HOEEEKKKK...

Beberapa orang yg berada ditempat itu,muntah2 setelah melihat kondisi kedua mayat tersebut.

"Kenapa Kau bunuh mereka,Bol..!!?" Ucap Lukita Sambil Menggeleng2kan kepalanya.

"Ya kan tadi perintahmu Tangkap Mereka!!" Ucap Perbol Lugu

"Ya maksudnya ditangkap hidup2,supaya kita tau siapa mereka." Jawab lukita,Lalu menggaruk2 kepalanya yg gundul.

"Yahhh...Ga ada kata Hidup!! Ya bagaimana lagi." Jawab perbol,ikut menggaruk2 kepalanya pula.

"Sudahlah,Nasi sudah menjadi bubur." ucap Lukita.
"Kemarilah Sobat,Coba Kau Cium Darah ini?" Sambung lukita,Lalu mendekatkan Jarinya yg Ada bercak darah dari luka Nona Ratih.

Perbol Yg Segera mendekati sahabatnya,Lalu mencium darah yg ada dijari lukita.Dia mendengus2kan hidungnya.

"Ini Bau Bisa Kalajengking putih,Racun yg sangat langka." Ujar Perbol menatap sahabatnya

" Kau Seorang tabib sakti,Pasti Kau bisa Menyembuhkan nya bukan??" Ucap Kakek disebelah mereka,yg tak lain adalah pangeran rangga.Wajahnya terlihat sangat Cemas.

" Tenanglah Kakek,Gadis ini pasti selamat,Hanya..!" Ucap Lukita,Lalu Melihat Wajah Gadis yg Tak sadarkan diri Di Pangkuannya.

"Hanya apa,Tabib!!" Kejar Sang Kakek

"Hanya tenaga dalam dan ilmunya untuk sementara waktu hilang Kakek!!" Perbol yg menjawab.

Membuat Wajah Kakek berubah
"Bagaimana bisa seperti itu!!" Ucapnya keras

"Racun Kalejengking putih ini sangat kuat,Karena sangat sulit mendapatkannya.Obatnya Hanya ada Di Hutan Lawas,Dan untuk memulihkan tenaga dalam dan ilmunya,Dia Harus Berendam diTelaga Warna selama 30hari." Ucap Lukita Lirih,'Tugasku semakin Berat,dengan situasi Istana seperti Ini.' Bathinnya

"Bukankah Kalian Banyak Persediaan obat Diistana,tabib?" Ucap Kakek itu pelan,Agar tidak didengar penduduk yg masih berkumpul disekitar mereka.

"Stok obat masih berlimpah Kakek,Hanya untuk penyakit2 biasa pada umumnya.Sementara stok Obat buat penyakit langka dan Racun Langka,sangat Terbatas.Sebaiknya kita cepat kembali keistana,Sebelum Orang2 tau Kita masih selamat atas serangan tadi." Ucap Lukita,Lalu meminta perbol untuk mengambil Obat penawar Racun yg biasa Dibawanya.

Setelah Memberikan obat kepada Nona Ratih,Lukita meminta kepada penduduk,untuk memakamkan kedua jasad penyerang tersebut.Sebelumnya,mereka menggeledah tubuh kedua mayat tersebut.Tapi,tak menemukan obat penawar atau petunjuk tentang siapa mereka.

Sementara Itu,Keadaan Nona Ratih.Walau dia sudah sadar dari pingsannya,Tubuhnya tetap lemah tak bertenaga.

Lukita Membawanya serta dibelakang tubuhnya,Dengan cara diikatkan ketubuhnya dengan kain yg Diberikan oleh penduduk dusun.Kuda Nona Ratih Dibawa oleh perbol dengan cara diikat dibelakang kudanya.

Dan Mereka berempat segera melanjutkan perjalan yang Tertunda.

Setelah Melewati Perbatasan Dan Memasuki kota Temanggung,Ibukota kerajaan Sundoro.Lukita dan teman2nya segera membawa Nona Ratih Kembali keKediamannya.

Titisan Dewa NagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang