Sahabat Lama #10 (Like,Vote N Coment)

2.8K 86 0
                                    

Bulan purnama sangat terang menerangi Bumi Burung malam seolah2 riang gembira bernyanyi..
Dilantai dua rumah bercorak merah...
seorang remaja menatap bulan purnama,Wajahnya seolah bersinar2 diterpa Cahaya Bulan purnama.

Tiba2 bahunya ditepuk seseorang...
Apa yg kau pikilkan Lukita...Bisik Abah Aseng
sambil melihat keatas seperti halnya Lukita

Entahlah Babah...Aku Hanya Ingat orang yg Aku Sayang...Seolah2 tersenyum kepadaku dr Atas Sana...ujarnya sampil menatap bulan purnama

Hayyaaa...kau sudah dewasa haaa...jangan bersedih lagi haaa...meleka pasti bangga diatas sana...anak dan cucunya sekalang telah banyak menolong olang haaa...Sambil tangan abah aseng menepuk2 bahu lukita...

Abah...Apakah Ada seorang Tabib Yg bisa menyembuhkan penyakit keturunan...tanya lukita sambil melihat keabah aseng

Hmmm...Penyakit ketulunan sepelti apa haaa...tanya abah aseng kembali..

Seperti Penyakit Ku ini Abah...Dulu Kakek Pernah Cerita...Pasti Ada seseorang diluar sana yg bisa Membantu mengobatiKu...Teringat Wajah kakeknya kembali...wajah lukita pun berubah sedih...

Hayyya...Penyakit ketulunan Sepeltimu ini sangat langka Haaa...kalau dinusantala ini aku tidak tau lukita...

tapi....Abah Aseng sambil berpikir
Tapi Apa Babahhh...???kejar lukita penasaran

Tapi kalau Ditempat Asalku diSebelang Lautan sana...Abah Aseng Tangany menunjuk jauh kedepan...
Mungkin Ada yg Bisa mengobatimu Lukita...

Benarkah Babah????Wajah Lukita Sangat Ceria...Seolah Menemukan Emas & Mutiara

Yaaa...Yaaa...Aku yakin meleka disana ada yg bisa membantumu...jawab abah aseng lagi

Kapan Aku bisa kesana Babah..????Lukita bertanya lagi penuh harapan

Hmmm...Tempat itu sangat jauh Lukita...Kalau kau berangkat sendili sepeltinya sangat belbahaya haaa...
Sudahlah...jangan pikilkan dulu sekalang2 ini...
pelsediaan obat kita sekalang menipis...sejak kau sekalang telkenal...sepeltinya tidak ada lagi olang yg sehat setiap hali haaa...hahaha...
abah aseng tertawa senang & Bangga...Toko pengobatannya sangat maju pesat...orang2 dari penjuru nusantara datang ketempaty...berobat secara langsung atau hanya membeli obat2anya...

Aku Besok Akan masuk Kehuta sana Babah...
Kudengar dr Penduduk Setempat...disana banyak macam tumbuh2an yg subur ...sambil telunjuknya mengarah ke kaki gng dieng sebelah timur...

Baiklah Lukita...hali sudah malam...baiknya kita istilahat...haaa...

lukita pun mengangguk setuju...

dan mereka pun beranjak kekamar mereka masing2

Pagi yg berkabut ...seekor kuda berlari kearah timur gng dieng...sampai wilayah perbukitan...kuda itupun berhenti...turunlah remaja bungkuk dr pelana kudanya...kau hanya bisa sampai sini putih...ujarnya sambil mengelus2 kepala kuda itu...
hiiikkkk...berr...berrr...kuda itu meringkik seperti menjawab tuanya..

Lukita pun mulai berjalan menyusuri jalan setapak...
Jalan nya kecil jg licin...harus hati2 dalam melangkah...karena diselah kanan jalan itu adalah jurang yg dalam...
Setengah jam perjalanan...tercium bau belerang yg sangat menyengat...Lukita menarik napas dalam2 secara perlahan2...ahhh...hutan itu sudah dekat...bathin lukita
dia menatap keatas pegunungan didepannya...
semoga banyak tumbuhan yg baik dihutan sana...supaya lebih banyak stok obat ditoko nanti pikir lukita...

Akhiry lukita pun memasuki hutan tersebut...pohon2 disana tumbuh subur,Besar2 dan juga tinggi2...seperti berusia berabad2 lamay...Penduduk setempat jarang ada yg berani masuk hutan Lawas ini...hewan buas juga siluman banyak yg bertapa disana...cerita2 seram yg menakutkan membuat hutan Lawas jarang tersentuh manusia.

Titisan Dewa NagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang