87

996 143 45
                                    

"Beli susu hamil buat siapa Ra?".

Adalah Abian yang bertanya, selepas tadi bicara dengan Yunho Adara meminta Abian untuk mengantarnya ke mini market terdekat.

Abian tidak ikut pulang dengan yang lain karena mereka berdua punya rencana untuk pergi ke butik.

Mereka akan melakukan fitting gaun pengantin, walaupun menikahnya masih lama namun Abian dan Adara sudah menyiapkan segala sesuatu hal dari sekarang..

"Ya buat siapa aja lah, kak Abi gak usah kepo!" jawab Adara judes lalu mengambil dua dus susu ibu hamil dan memasukannya ke dalam keranjang.

"Kamu hamil?" tanya Abian setengah curiga.

"Kak Abi ngaco! mana ada aku hamil".

"Yakan kita sering, ya gitu" Abian tidak melanjutkan lagi kata-katanya karena tanpa diteruskan juga pasti Adara sudah paham.

"Enggak kak Abi, bukan buat Dara kok ini".

"Ya terus? Itu buat siapa? Alana?" Abian kepo sekali, Adara jadi gemas sendiri pengen cium rasanya tanpa banyak orang.

"Nanti kak Abi juga tau, udah ah jangan banyak tanya. Itu kak Abi ada yang mau dibeli gak buat di kostan? Sekalian aja, Dara traktir pake kartu kredit papa" jawabnya sambil nyengir dan Abian langsung mendengkus sebal.

Memang semprul Adara, semua kartu-kartu penting milik Yunho diambil olehnya tapi setiap harinya Adara tetap meminta uang jajan.

Untung Yunho sabar.

"Kamu udah belanjanya?" tanya Abian lagi.

"Udah sih gak ada yang dibeli lagi kayanya, kalo ada yang kelupaan nanti bisa minta tolong mang ujang atau siapalah dirumah juga banyak orang".

"Kak Abi ada yang mau dibeli gak? Kalo enggak kita pulang".

"Enggak, udah".

Adara pun mengangguk lalu berjalan menuju arah kasir sambil mendorong troli
dengan Abian yang berjalan di sampingnya sambil merangkul pundak kekasihnya itu.

"Ada tambahan lagi kak?" tanya si kasir ramah sambil matanya curi-curi pandang pada Abian.

"Enggak mbak itu aja!" jawab Adara judes.

"Mas nya mungkin---".

"Enggak mbak! itu aja langsung hitung aja berapa itu total semuanya! jangan ganjen sama suami saya!" sela Adara sewot.

"Ra, jangan gitu ah!" tegur Abian.

"Bodo amat!".

Si kasir itu pun mengangguk takut-takut dan langsung men-scan satu persatu belanajaan milik Adara dan tidak caper lagi pada Abian karena dia masih butuh pekerjaannya.

Fyi, si kasir tau jika Adara adalah putrinya Yunho yang tak lain adalah pemilik mini market tempat ia bekerja.

"Totalnya jadi tujuh ratus delapan puluh lima ribu kak".

Setelah itu Adara menyerahkan debit berwarna gold pada si kasir untuk membayar.

"Yuk kak Abi kita pergi dari sini".

Setelah selesai Adara langsung menarik lengan Abian agar pergi dari sana karena Adara sudah tidak betah. Lain kali Adara tidak mau lagi mengajak Abian ke mini market tersebut karena karyawannya centil.

Sesampainya di mobil Adara langsung menaruh kantong belanjanya di kursi belakang setelah itu dia duduk manis, wajahnya di tekuk Adara masih bete gara-gara kejadian barusan.

Cup.

Secara tiba-tiba Abian mengecup bibir mungil milik Adara membuat perempuan itu terkesiap karena terkejut.

ADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang