Pagi harinya ketika Adara terbangun ia merasakan sekujur tubuhnya lemas, bagian bawahnya juga masih terasa sakit.
Berkali-kali Adara mengumpati Abian yang membuatnya seperti ini.
Alhasil Adara masih rebahan di tempat tidur, Alana sudah mengajaknya turun untuk sarapan tapi Adara tolak dengan alasan masih mengantuk.
Bisa bahaya kalau Airin bilang tidak bisa berjalan, nanti mereka curiga pasalnya tadi malam Adara tidak kemana-mana selain di balkon bersama Abian.
To Kak Abi
Adara ; TANGGUNGJAWAB DARA GAK BISA JALAN KAK ABI!
Adara kirim pesan pada si tersangka laki-laki yang membuatnya tidak bisa berjalan itu.
Tak Lama kemudian muncul pesan balasan dari sang empun.
Pesan balasanya seperti ini.
Kak Abi❤ : SUKURIN, EMANG ENAK!
"Ih! dasar kak Abi gak ada akhlak! udah perawanin anak orang ditinggal gitu aja!" Adara misuh-misuh sendiri.
Ia lempar ponselnya ke samping lalu kembali menarik selimutnya, tapi--Adara baru sadar jika semalam Abian tidak memakaikan dalamannya hanya memakaikan piyamanya asal.
buru-buru Adara lari ke balkon mengabaikan rasa sakit yang dirasakannya, ia harus mengamankan dalaman laknat yang Abian lempar tadi malam.
Sesampainya di balkon Adara menghembuskan napasnya lega ternyata dalamannya masih ada, langsung saja Adara ambil dan membuangnya karena celana dalamnya sudah koyak hanya branya saja yang masih utuh, Adara lempar benda tersebut ke tempat baju-baju kotor lalu Adara kembali lagi ke tempat tidur.
"Aw! sakit banget anjir!" Adara memegangi bagian sensitifnya, pasti gara-gara barusan Adara lari.
"Abian bangke!" lagi-lagi Adara mengumpat.
Lihat saja nanti Adara kan memberi Abian pelajaran, Adara akan balas perbuatan laki-laki itu.
"Awas aja! gantian nanti kak Abi yang gak bisa jalan! ih, sialan Abian bangke niihh" Adara kesal dan misuh-misuh sendiri mungkin jika ada yang mendengarnya Adara akan di kira gila.
Dasar Abian tidak ada akhlak! sudah tau tadi malam itu pengalaman pertama malah main gas saja sampai dua ronde! dasar tidak berperikemanusiaan!
"Abian tai! Abian bangke! Sialaaannn, nyesel gue mancing dia mulu, ish ABIANN TAII".
Adara memukul banyak yang ada disampingnya, selimut ia tendang-tendang demi melanpiaskan kekesalannya pada Abian.
Sudah biarkan saja Adara misuh-misuh sendirian di kamarnya, kita beralih sejenak ke meja makan.
"Adara mana Lan?" seperti biasa yang selalu Yunho tanyakan pertama kali saat di meja makan adalah Dara putrinya.
"Masih tidur om, katanya masih ngantuk" jawab Alana jujur, karena tadi saat Alana membangunkan princessnya om Yunho itu sang empun mengatakan masih mengantuk.
"Tumben, Adara sakit?" tanya Sandara khawatir, tidak seperti biasanya walaupun masih mengantuk sekalipun Adara tidak pernah melewatkan sarapan, biasanya Adara sarapan sambil terkantuk-kantuk.
"Kalian sarapan duluan aja, papa cek Dara ke kamarnya dulu" ujar Yunho lalu berjalan menuju kamar putrinya.
Yunho tidak akan tenang jika Adara tidak ikut sarapan bersamanya.
Kebetulan sekali kamar Adara terbuka jadi Yunho tidak perlu repot-repot membukanya.
Benar saja Adara masih bergulung di bawah selimut.

KAMU SEDANG MEMBACA
ADARA
Fanfiction"Dara bahagia sama keluarga baru Dara, Dara gak butuh papa lagi"