Setelah berkunjung ke makam sang mama Adara memilih untuk langsung pulang karena kebetulan juga hari sudah sore, Adara ingin istirahat, entahlah padahal ia tidak melakukan pekerjaan berat hari ini namun Adara merasa lelah.
Iya, batinnya yang lelah, Adara lelah sampai ingin menyerah.
"Beneran gak mau ke kost'n kakak aja?" tanya Abian, pertanyaan kesekian kali yang hari ini Abian berikan pada pacarnya itu.
Adara tersenyum kemudian menggeleng "Enggak, Dara mau dirumah aja" jawabnya. Iya, Adara ingin menyendiri di rumah tidak ingin ditemani oleh siapapun termasuk Abian.
Abian menghembuskan napasnya kasar, Adara berubah menjadi pendiam setelah tadi melihat kebersamaan sang papa dengan keluarga kecilnya.
Biasanya Dara akan mengoceh di sepanjang perjalanan, namun setelah pergi meninggalkan taman tadi Adara jadi lebih diam padahal tadi pagi Adara masih bisa mengoceh tapi sekarang Abian harus kembali dihadapkan dengan wajah murung kekasihnya.
Mereka sudah sampai didepan rumah Adara sekitar lima belas menit yang lalu namun sepertinya Adara masih tidak saudar jika mobil Abian sudah lama berhenti.
Adara sibuk melamun, menatap ke depan dengan tatapan kosong.
"Kakak temenin Dara di rumah ya" ujar Abian.
Lagi-lagi Adara hanya tersenyum seraya menggeleng "Gak usah, Dara sendiri aja gak papa kok kak, Kakak besok ada kelas pagi kan? Nanti telat" jawabnya.
"Ra--".
"Dara gak pa-pa kak Abi, Dara cuma capek aja mai istirahat, kak Abi pulang aja ya?".
Abian terhenyak, ini adalah pertamakaliya Adara menyuruhnya pulang, biasanya Adara akan menahan Abian supaya tidak pergi dari sisi-nya.
"Kakak siap dengerin kamu cerita kok Ra".
"Haha, kak Abi kenapa deh, Dara gak papa tau kak Abi ih" ujar Adara dengan wajah yang dibuat ceria, namun Abian tahu bahwa pacarnya itu berbohong karena tidak ingin dirinya khawatir.
Melepas seat beltnya, lalu Abian mendekatkan tubuhnya pada Adara "Kak Abi ke--hmpptt--".
Tiba-tiba saja Abian menciumnya dan melumatnya sekilas setelah itu melepaskannya.
"Kamu gak baik-baik aja Ra" kata Abian lirih.
"Kak Abi gak percaya sama Dara? Dara beneran gak pa-pa kak Abi".
Abian menggeleng, lalu membawa Adara kedalam dekapannya "Kakak janji bakal selalu ada disamping kamu Ra, apapun yang terjadi" ucap Abian sambil mengecup pucuk kepala Adara berkali-kali.
Tersenyum, Adara membalas pelukan Abian "Dara percaya sama kak Abi, Dara percaya kalo kak Abi gak seperti dia".
Dia yang Adara maksud adalah Siwon, papa-nya.
Papa yang sangat Adara sayangi.
🍬🍬🍬
"Hun, kemaren piknik-nya seru banget ya, papa aku ngelawak mulu jadinya kita ketawa-ketawa deh haha".
Kania sedari tadi memanas-manasi Adara, dengan sengaja perempuan itu terus membahas tentang piknik kemarin bersama papa-nya.
Kania sengaja pamer pada Adara.
Sedangkan Adara sedari tadi ia sama sekali tidak menimpali apa yang keluar dari mulut Kania, hari ini Adara jadi lebih banyak diam. Nyinyiran Luhan dan Kris pun tidak Adara hiraukan. Jika bukan karena Kai yang mengajak Adara untuk berkumpul mungkin Adara akan memilih untuk berdiam diri dikelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADARA
Fanfiction"Dara bahagia sama keluarga baru Dara, Dara gak butuh papa lagi"