"Wih, bibi masaknya banyak banget, mau ada tamu bi?" Adara bertanya kepada para maid di mansionnya yang saat ini tengah memasak.
Menjelang makan siang, jika weekend kalau Adara tidak pergi main maka Adara akan menganggu para maid yang tengah memasak.
"Iya non, non Alana mau datang hari ini" bi Asih salah satu maid yang sudah bekerja cukup lama pada keluarga Hartawan itu menjawab.
Adara hanya ber'oh' ria menanggapinya.
Alana-Alana itu tidak jadi datang waktu hari jum'at karena belum mengurus kepindahannya, Alana juga akan bersekolah di tempat yang sama dengan Adara itu artinya bertambah satu orang lagi yang akan baku hantam dengannya.
"Bibi tau Alana juga?" Adara bertanya lagi pada bi Asih, ia mengorek informasi mengenai si Alana-Alana itu.
"Tau non, dulu non Alana sering datang ke sini sama orangtuanya" bi Asih menjawab lagi sambil membalik ayam di wajan.
Adara comot ayam goreng yang baru saja diangkat dan di tiriskan minyaknya itu sampai-sampai bi Asih kaget saat Adara dengan santai mengambil tanpa rasa panas sama sekali.
Ternyata benar apa yang dikatakan tuannya itu kalau Adara memang anak ajaib terbukti sekarang bi Asih melihatnya secara langsing.
Manjat pohon mangga ✅
Menggergaji bambu✅
Membuat tempat duduk di atas pohon mangga ✅
Mencomot mMencomot makanan yang baru saja di angkat dari penggorengan✅
Mungkin masih banyak lagi keajaban Adara tapi yang bi Asih tau hanya itu.
Lain kali kalau ada waktu senggang bi Asih akan bertanya pada Abian apa saja keajaiban-keajaiban yang dimiliki oleh anak majikannya itu.
"Non masih panas itu, ambil yang di piring aja eh!" bi Nani menegur.
"Gak lebih panas dari api neraka bi" jawab Adara santai.
"Si non mah suka becanda aja ah! bibi serius, kalo non kenapa-kenapa nanti bibi yang disalahin".
Karena bi Nani adalah maid yang Yunho tugaskan untuk memantau serta melayani semua kebutuhan Adara disaat Sejeong tidak ada.
Fyi, Sejeong adalah orang yang Yunho tugaskan untuk selalu di samping Adara istilah kerennya asisten.
"Dara kan gak salah bi, emang bener panasnya ayam goreng ini gak lebih panas dari hati bibi yang kalo ngeliat mang ujang ngobrol sama bi Diyah, iyakan-iyakan" kata Adara sambil menaik turunkan alisnya.
Bi Nani mendengkus, ada-ada saja memang kelakuan Adara ini, padahal bi Nani itu sudah punya anak dan suami di kampung begitu juga dengan mang ujang heran masa Adara menjodohkan mereka berdua.
"Oh iya, kalian tau gak si Alana-Alana itu gimana sih orangnya? Nyebelin gak? Sok cantik gak? Kaya Dajjal gak kelakuannya? Suka centil, tukang caper atau apalah gitu?" tanya Adara bertubi-tubi, para maid juga bingung mau menjawab karena Adara tidak berhenti mengoceh.
Padahal yang barusan ditanyakan oleh Adara adalah gambaran dirinya sendiri.
"Non Alana sikapnya sebelas dua belas sama non, tapi kayanya lebih parah non deh" jawab bi Diyah polos.
Mata Adara memicing tajam pada bi Diyah, "Maksud bi Diyah Dara ini kaya Dajjal? Gitu?!" tanyanya tidak santai.
"Bukan gitu non, maksud bibi tub--".
"Ah udah deh! tinggal bilang aja kalo Alana tuh baik terus Dara enggak! gitu aja kok repot pake segala muter-muter".
"Non, bibi minta maaf kalo misalnya--".
KAMU SEDANG MEMBACA
ADARA
Fanfiction"Dara bahagia sama keluarga baru Dara, Dara gak butuh papa lagi"