16

1.5K 195 18
                                    

"Dara pamit pulang dulu ya kak".

Pukul lima sore waktunya Adara pulang, perempuan itu baru saja selesai mengganti seragamnya dengan kaos yang ia bawa tadi pagi dari rumah.

"Pulang sama siapa? Sama Chanyeol?" tanya kak Yoora dengan penuh kelembutan.

"Bukan, Dara dijemput sama pacar Dara" jawabnya malu-malu. Wajah Adara pun memerah.

Kak Yoora kontan tertawa mendengar jawaban Adara.

"Yaudah kamu hati-hati ya, langsung pulang jangan kemana-mana dulu".

"Siap kak! laksanakan!" kata Adara patuh.

Selalu seperti itu, jika Adara hendak pulang Yoora pasti selalu berpesan padanya untuk langsung pulang ke rumah, tidak mampir kesana kemari dulu.

Yoora memang sedikit memberi perhatian lebih pada Adara, setelah mendengar cerita dari Chanyeol tentang Adara Yoora merasa prihatin dengan kehidupan teman adiknya itu.

Kehilangan sang mama di usia yang masih sangat kecil karena kecelakaan, papa-nya berselingkuh dan menikah dengan selingkuhannya mencari uang sendiri untuk biaya sekolah juga untuk ia menyambung hidup.

Yoora yang mendengarnya saja merasa tidak sanggup apalagi Adara yang jelas mengalaminya.

Tapi Adara tidak pernah menyerah itu yang membuat Yoora kagum pada gadis itu, Adara selalu tersenyum tidak pernah Yoora melihat Adara mengeluh atau menunjukan kesedihannya, ditambah Yoora melihat bagaimana Adara bekerja dengan penuh semangat, Adara selalu ceria menyapa para pengunjung yang datang ke cafe-nya.

"Kakak berharap kamu selalu bahagia Adara" Yoora bergumam, menatap punggung Adara yang kian jauh Dari pandangannya.

🍬🍬🍬

"KAK ABIII!!!" Adara berteriak, tidak peduli jika teriakannya itu tidak terdengar oleh para pengunjung cafe.

Merasa namanya dipanggil sang empu membalikan badannya, dilihatnya Adara yang tengah berlari ke arahnya

Adara berlari, Abian menyambutnya dengan senyuman hangat.

"Dara kangen banget sama kak Abi!" ucapnya sambil memeluk pacarnya itu, menghirup dalam-dalam aroma maskulin di tubuh Abian.

Abian membalas pelukan kekasihnya, menciumi pucuk kepala sang kekasih dengan sayang.

Setelah puas berpelukan Adara menyudahi peluknnya sedikit membuat spasi diantara mereka namun Adara tidak melepaskan lingkaran lengannya di pinggang laki-laki itu.

"Jam berapa sampe tadi?" Adara bertanya, menatap Abian yang kini tengah tersenyum ke padanya.

"Sekitar jam tigaan, istirahat sebentar di kost'an terus langsung kesini jemput kamu" jawabnya seraya menyampirkan helaian rambut Adara ke belakang telinga.

Kontan jawaban Abian membuat Adara tersipu, wajahnya kembali memerah Abian yang melihat itu lantas terkekeh kemudian ia mencubit pelah hidung mungil kekasihnya itu.

"Kak Abi paling bisa deh bikin Dara melayang, jadi makin sayang Dara sama kak Abi" setelah mengatakan itu Adara berjinjit, lalu kemudian mencium kedua pipi Abian secara bergantian, berulang kali Adara lakukan sampai-sampai dua pipi Abian merah karena liptint yang Adara gunakan berpindah ke pipi laki-laki itu.

"Kebiasaan!" ucap Abian seraya menyentil dahi Adara pelan.

Adara menanggapinya dengan terkekeh "Kenapa? Mau lagi?" perempuan itu mengambil ancang-ancang untuk kembali mencium Abian namun ditahan oleh laki-laki itu.

"Cium nya lanjut di rumah aja, sekarang masih di luar gak gak enak sama orang" kata Abian santai.

"Asik! plus-plus dong kalo di rumah! eh ke kost'an kak Abi aja deh! nanti pak tua ganggu kaya waktu itu!" pekik Adara girang.

lagi-lagi Abian menyentil dahi kekasihnya itu "Mulutnya sayang".

Cup.

Dengan enteng Abian mengecup bibir Adara, lalu melepaskan lingkaran lengan Adara dipinggangnya.

Abian berjalan menjauh dari Adara dengan senyum tanpa dosanya, sedang Adara masih di tempat, ia mematung seketika.

Melihat Abian yang menjauh dan tertawa ke arahnya, Adara lantas tersadar.

"Ih kak Abi mau lagi!!!!!!!" Adara langsung mengejar Abian, yang tengah berjalan ke tempat dimana motornya di simpan.

"Nanti lagi ya kak, yang hot hehe" katanya sambil memeluk Abian dari belakang.

"Malah nawar!".

"Ya biarin! pokoknya nanti lagi! gak mau tau".

Abian tidak mengindahkan ucapan kekasihnya itu.

Ia melepaskan pelukan Adara lalu berbalik dan menggenggam lengan perempuan itu.

"Yuk pulang" katanya.

Adara langsung menurut kalem

Tanpa sadar sedari tadi ada yang memperhatikan mereka dari kejauhan.

Chanyeol, orang itu adalah Chanyeol.

Chanyeol melihat semuanya, interaksi Adara dengan laki-laki itu, Melihat senyum Adara yang tadi ia lihat di sekolah.

Ternyata senyumannya itu untuk laki-laki itu, Chanyeol mengerti.

"Semoga lo selalu bahagia Ra" gumannya tanpa sadar.









TBC.

Sebenarnya mau UP daritadi cuma kepala aku pusing banget, sekarang udah mendingan😁.

Gara-gara liat berita Chen tiba-tiba langsung semangat buat nulis lagi.😂😂

ADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang