19

1.7K 176 28
                                    

"Ra, lo sejak kapan dah kenal sama abang gue?" Adalah Kai yang bertanya, laki-laki bahkan sampai membuntuti Adara langsung ke kelasnya. Meneror Adara dengan pertanyaan yang selalu sama

Adara yang baru saja sampai dikelasnya perempuan itu langsung menaruh tas nya di meja lalu duduk disana, dikit dengan Kai yang duduk disebelahnya, menyeret bangku milik orang lain ke dekat Adara.

Fyi, Adara ini duduk sendiri tidak memiliki teman sebangku, masih ingat jika Adara ini dibenci oleh hampir semua angkatan atau bahkan satu sekolah.

"Ra, jawab gue anjir!" Kai gemas sendiri karena pertanyaannya tak kunjung dijawab oleh si perempuan.

Adara menatap Kai malas lalu menghembuskan napasnya kasar.

"Jadi kak Abi itu kakak lo?" alih-alih menjawab pertanyaan Adara malah balik bertanya pada temannya itu.

Yang langsung Kai angguki pertanyaan Adara membuat Adara memperhatikan Kai dari ujung rambut sampai ujung kaki.

"Kok gue ragu lo adiknya kak Abi" ucap Adara kemudian.

"Ragu apanya coba? Gantengnya gue sama dia kan sebelas dua belas, gantengan gue tapi yang jelas" ucap Kai dengan bangganya, seketika melupakan kekesalannya karena pertanyaan yang tak kunjung dapat jawaban.

"Lo anak pungut ya Kai?" tanya Adara random.

Lantas Kai langsung menoyor kepala temannya itu, terkadang mulut Adara suka tidak ada akhlaknya.

"Sembarangan lo! gue sama bang Abi saudara kandung lah!" jawabnya setengah sewot.

"Tapi kok beda?" tanya Adara santai.

"Bedaya?".

"Dia putih, lo item!" jawabnya polos.

"Anyink! Ra mulut lo kalo bukan temen udah gue pelintir" Kai menjadi kesal, ah memang kapan Kai tidak kesal jika mengobrol dengan Adara?

Adara terkekeh "Becanda sayang" katanya. Menirukan gaya Keanu.

"Jawab dulu pertanyaan gue! lo sejak kapan kenal sama bang Abi? Dan....kalian juga pacaran?" Kai kembali pada niat awalnya, yaitu kepo tentang hubungan Adara dengan Abian.

Kai penasaran, kok bisa semalam ia melihat Adara dikamar abangnya? Saling tumpang tindih pula.

"Gue kenal kak Abi udah lama sih, kalo pacarannya jalan dua tahun lah" jawab Adara kemudian.

"Anjir! lo pacaran sama abang gue udah dua tahun? Dan lo gak cerita ke gue?" tanya Kai dengan ekspresi yang dibuat-buat.

Adara berdecak, respon temannya itu sangat-sangat berlebihan.

"Ya gue mana tahu kalo lo adiknya kak Abi, lagian juga orang-orang gak bakal ada yang percaya kalo dia abang lo" katanya.

"Gini loh Kai, lo sama kak Abi tuh beda, beda banget ibaratnya kak Abi tuh surga firdaus dan lo neraka jahanam, jauh banget kan perbedaannya?" Adara melanjutkan kata-katanya

"Yang lo hina ini calon adik ipar lo Ra" kata Kai jengkel.

Adara tertawa lalu mengelus kepala temannya itu "Cup-cup adek jangan ngambek ya, nanti kakak beliin balon deh.. HAHAHAHAHAHA" Adara seketika ngakak, merasa geli sendiri dengan kata-katanya barusan.

Kai mendengkus seraya berkata "Awas aja lo, gak bakal gue kasih restu lo sama bang Abi! ogah gue punya kakak ipar modelan kaya lo".

"Dengan atau tanpa restu lo gue sama kak Abi bakal tetep nikah! dia harus tanggungjawab sama gue" balas Adara.

"Lo gak tau ya Kai kalo gue sekarang itu lagi hamil anaknya kak Abi, lo otw punya ponakan Kai" Adara berbisik di akhir kalimatnya.

Sontak Kai langsung menoyor kepala Adara lagi "Gak usah halu!" katanya.

ADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang