63

1.3K 176 33
                                    

"Mang Ujang ada bambu atau rotan gak?" Adara bertanya pada tukang kebun di mansionnya.

Adara baru saja pulang dari sekolah bahkan masih memakai seragam belum masuk ke dalam tapi sudah mencari mang Ujang.

"Neng buat apa emang? Mamang cariin dulu kalo penting banget, butuh berapa banyak?" mang ujang balik bertanya pada anak majikannya itu.

"Butuhnya banyak mang! Dara mau bikin tempat duduk di pohong mangga" jawabnya.

"Oh iya--eh eh kumaha-kumaha neng maksudnya? Mau bikin tempat duduk di pohon mangga gimana ceritanya?" tanya mang ujang lagi saat tahu untuk apa barang yang diinginkan Adara.

"Ya maksudnya Dara tuh mau bikin tempat duduk di pohon mangga mang Ujang, buat Dara nongkrong" Adara menjelaskan.

Mansion Yunho memang memiliki luas seketar seribu lima ratus meter di sana ada taman dan ada satu pohon mangga yang besar dan Adara terpikirkan untuk membuat tempat duduk di atas sana.

"Ih si neng mah suka ngadi-ngadi aja, masa bikin tempat duduk di pohon mangga, neng mau ngerjain mamang ya?".

"Ih mang ujang Dara serius! pokonya cariin Dara sesuatu yang bisa dibuat jadi tempat duduk, sama tali terus tangganya juga!" kata Adara dengan sedikit kesal karena mang Ujang ini banyak omong sekali.

"Tapi neng--".

"Pokoknya mang Ujang cariin! Dara mau ganti baju sama makan dulu, pokonya Dara selesai makan mang pesenan Dara harus udah ada gak mau tahu!" perintahnya mutlak, setelah itu Adara langsung masuk ke dalam.

Meninggalkan mang Ujang yang kebingungan mencari bambu. Ah memang ada-ada saja kelakuan anak majikannya itu setiap hari ada saja hal yang membuat orang-orang rumah geleng-geleng kepala karena tingkahnya.

Adara baik kepada semua maid dan para pekerja yang bekerja di mansionnya, Adara sopan kepada mereka walaupun statusnya sebagai anak majikan tapi tidak sungkan untuk berbaur dengan mereka entah itu ikut ngerujak bareng, ghibah bareng sudah pasti karena Adara suka sekali kalau ghibah, tapi ya begitu mereka jadi terkadang jadi korban kejahilan Adara.

Bukan hanya para Maid, Yunho pun terkadang menjadi korban.

Sudahlah, lebih baik mang Ujang cepat-cepat mencari bambu untuk Adara daripada nanti jadi drama, Adara kan drama queen, mang Ujang tahu dari Abian, laki-laki itu sudah mewanti-wanti mang ujang agar sabar menghadapi Adara.

"Assalamualaikum mami!! Princess pulang!!" Adara mengucap salam dengan nada terlampau tidak santai.

Dari teras Adara berlari ke dalam mencari maminya.

"Huftt mami Dara capek banget! haus" Adara langsung melempar tasnya asal dan mendudukkan bokongnya di sofa yang berada di ruang keluarga karena mami Sandara ada di sana.

"Dara mau minum apa sayang?Biar mami buatin" tanya Sandara lembut.

Sandara merawat Adara dengan baik, ia tidak pernah membedakan antara Luhan, Adera dan juga Adara Sandara memperlakukan mereka sama.

Sebelum menikah dengan Yunho, Yunho sering menceritakan tentang Adara padanya melihat Yunho yang begitu bahagia jika sudah bercerita tentang Adara membuat Sandara tersentuh dan penasaran dengan sosok Adara jadi tidak heran jika sekarang Sandara begitu menyayangi Adara mereka  Adara memang anak yang menyenangkan terlepas dari kelakuannya yang mirip Dajjal kalau kata Abian namun tidak bisa dipungkiri jika Adara memang mampu membuat orang-orang bahagia melalui sikap Dajjalnya itu.

"Apa ajalah mi asal jangan air kobokan aja" jawabnya asal sembari mencomot kue yang ada di meja lalu dengan santainya Adara menyantap kue tersebut sambil rebahan.

ADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang