6

1.9K 223 43
                                    

"Ra, udah waktunya kamu pulang sayang. Udah itu simpan aja biar nanti karyawan lain yang anter" suara Yoora mengintrupsi kegiatan Adara.

Menoleh ada Yoora disana, wanita itu tersenyum padanya.

"Besok kamu kan harus sekolah, pulang aja gak pa-pa" ujar Yoora lagi.

Adara membalas senyuman Yoora perempuan itu mengusap punggung Adara lembut.

"Kamu pasti capek, pulang aja istirahat".

Pukul enam sore Adara belum pulang kerumahnya, sekarang ia punya pekerjaan setelah pulang dari sekolah Adara akan bekerja di cafe milik Yoora, kakaknya Chanyeol.

"Cafe masih rame kak, Dara gak enak kalo ninggalin gitu aja" ucap Adara, sebenarnya jam Adara kerja sudah habis dari satu jam yang lalu karena Adara hanya minta bekerja dari pulang sekolah sampai jam 5 sore saja, namun karena melihat keadaan cafe ramai pengunjung Adara jadi enak untuk pergi begitu saja meninggalkan cafe.

"Udah gak pa-pa sayang kan masih ada karyawan yang lain" ucap Yoora penuh kelembutan, Yoora begitu menyayangi Adara walaupun mereka baru bertemu beberapa hari yang lalu.

"Beneran gak pa-pa kalo Dara tinggal kak?" tanya Dara merasa tak enak.

Namun juga Dara merasa tak enak membiarkan seseorang menunggunya terlalu lama disana.

Walaupun orang itu tidak masalah sebenarnya.

"Iya gak pa-pa, udah sana ganti bajunya terus pulang, eh tapi ini udah malem kakak suruh Chanyeol anterin kamu ya?".

"Eh gak usah kak, Dara udah dijemput sama temen dia udah nunggu didepan".

"Oh, yaudah kalo gitu hati-hati pulangnya ya, ini biar kak Yoora yang anterin kamu sana ganti baju kasihan temennya kelamaan nunggu".

Adara mengangguk lalu pergi ke tempat dimana para karyawan biasanya berganti baju mereka.

🍬🍬🍬


Adara sudah selesai mengganti pakaiannya, sekarang ia tengah berjalan mencari seseorang yang sudah menunggunya sekitar 2 jam yang lalu.

Dan benar saja orang itu masih duduk di manis sambil memainkan ponsel di salahsatu kursi dengan beberapa makanan yang masih tersisa di meja.

Langsung saja Adara dekati orang orang itu.

"Kak Abi--" panggil Dara.

Yang punya nama pun menoleh lalu ke asal suara "Udah selesai?" tanyanya sambil tersenyum.

Adara mengangguk "Udah kak, maaf ya lama" jawabnya dengan sedikit tak enak.

Abiansyah Rahardja atau yang lebih akrab dipanggil Abi itu terkekeh "Gak pa-pa, langsung pulang?".

Adara mengangguk lagi "Pulang ke kost'n kak Abi aja ya, Dara kangen main disana" pintanya.

Abian mengangguk "Yaudah kita berangkat sekarang" ucapnya, lalu ia bangkit dari tempat duduknya, memasukan ponsel kedalam jaket yang ia pakai.

"Bawa jaket kan Ra?" tanya Abian sebelum mereka berangkat, karena Abian lihat Adara memakai baju pendek.

Adara menggeleng "Enggak, hehe".

Terdengar decakan dari bibir Abian, kemdian laki-laki itu membuka jaketnya dan memberikannya pada Adara.

"Pake, nanti kamu kedinginan" ucapnya seraya menyerahkan jaketnya.

"Terus kakak nanti gimana?" tanya Adara seraya menerima jaket yang diberikan Abian.

"Kakak pake baju panjang jadi tenang aja" jawab Abian.

Adara menurut kemudian memakai jaket milik Abian.

"Dara suka deh kalo pake jaket kak Abi soalnya wangi" komentarnya setelah ia memakai jaket tersebut.

Abian tertawa seraya mengacak gemas rambut kekasihnya itu.

Adara ini sebenarnya punya pacar dan Abian ini adalah pacar Adara mereka berpacaran sudah hampir dua tahun lamanya sejak Adara duduk di bangku kelas 2 SMA.

Tidak ada yang tahu jika sebenarnya Adara ini punya pacar karena Adara sengaja menyembunyikannya.

Adara tidak betulan suka kepada Sehun, selama ini Adara mendekati laki+laki itu hanya untuk sekedar membuat Kania cemburu tidak ada maksud lain.

Adara ingin Kania merasakan cemburu sama seperti Adara yang cemburu karena papa-nya lebih sayang pada Kania bukan padanya, Adara ingin merebut Sehun membuat laki-laki itu tergila-gila padanya, dengan begitu ia bisa membalaskan dendam pada Kania.

Adara ingin Kania merasakan bagaimana rasanya orang yang kita sayang direbut orang lain, Adara ingin Kania juga merasakan sama sakit sama halnya dengan rasa sakit yang Adara rasakan.

Walaupun Kania adalah adik kandungnya namun tetap saja Adara benci, Adara benci darah yang mengalir di tubuhnya sama dengan darah yang mengalir di tubuh Kania yaitu darah papa-nya.










TBC.



Abiansyah Rahardja

ADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang