70

1.6K 133 47
                                    

"Jangan tidur dulu Ra, pake bajunya, dingin" Abian menggoyangkan tubuh Adara agar kekasihnya itu bangun.

Udah tau dingin malah buka-bukaan.

"Hmm,, capek kak Abi" Adara merengek tanpa membuka mata dan malah semakin mengeratkan pegangannya pada selimut.

Abian mengalah, ia ambil satu persatu pakaiannya terlebih dahulu lalu memakainya kemudian mengambil baju Adara lalu memakaikannya pada perempuan itu.

"Kak Abi dingin!" sentak Adara kesal karena Abian menarik selimutnya.

"Ya makanya bangun dulu, bajunya dipake!" Abian balik menyentak Adara.

Terdengar decakan malas dari bibir mungil perempuan itu, dengan malas-malasan Adara pun bangun walaupun matanya masih belum melek juga tapi setidaknya pekerjaan Abian sedikit lebih mudah.

"Pindah ke kamar tidurnya, mandinya besok aja dingin" kata Abian setelah dirinya turun dari sofa yang beberapa saat lalu ia jadikan tempat menggauli Adara.

Adara pun turun dengan perlahan karena masih merasakan nyeri di bagian bawahnya, Abian benar-benar membuktikan ucapannya tentang akan membuat Adara tidak bisa berjalan dan itu terbukti sekarang.

Ah, seketika Adara menyesal karena sering menantang Abian sekarang ia kena batunya sendiri, lain kali gak lagi-lagi deh ia memancing Abian tunggu nanti halal saja.

"Gak bisa jalan kak Abi" perempuan itu memelas, mencoba berjalan pun tak bisa. bahkan untuk sekedar berdiri pun ia harus meringis.

Abian menahan tawanya ketika melihat cara berdiri Adara seperti penguin, namun ia tahan-tahan Adara jadi seperti itu juga karena ulahnya.

Maka Abian angkat tubuh Adara, menggendongnya ala birdal style lalu membawanya masuk ke dalam kamar.

Adara pun lanjutkan kembali tidurnya di gendogan Abian.

"Dara tidur kak?" tanya Alana saat melihat Adara di gendong oleh Abian.

Abian mengangguk sebagai jawaban tanpa mengatakan apa-apa.

Perlahan Abian turunkan tubuh Adara yang beratnya delapan puluh persen karena dosa itu di tempat tidur setelah membenarkan posisinya supaya Adara nyaman Abian tarik selimut untuk menyelimuti wanitanya.

Iya wanita. Karena Adara sudah bukan lagi gadis sekarang.

Alana memperhatikan bagaimana cara Abian memperlakukan Adara, begitu lembut dan penuh kehati-hatian, melihat bagaimana cara Abian memandang Adara membuat Alana sadar jika perasaannya untuk laki-laki itu cukup sampai di sini saja.

Apalagi saat ia melihat kiss mark di leher Abian yang amat kentara Alana tahu apa yang beberapa saat lalu dilakukan oleh mereka karena ia sedikit banyaknya mendengar erangan-erangan serta desahan yang bersahutan dari mereka.

Alana mendengarnya namun tidak berani melihat karena itu akan berpotensi membuat hatinya semakin sakit dan membuat ia tahu di mana posisinya.

Abian usap rambut Adara dengan lembut lalu ia daratkan lagi kecupan di kening kekasihnya itu, tidak peduli jika ada Alana di sana. Abian raih tangan Adara lalu menciumnya, setelah itu Abian keluar dari kamar itu tanpa mengatakan apapun pada Alana.

🍬🍬🍬

"Si Dara mana sih anjir, kok gak keluar-keluar udah kaya penganten baru aja di kamar mulu".

"Kenapa sih Chan, nanyain Dara mulu daritadi, kangen lo sama dia" Kris nyeletuk.

"Ya kagak, gue kasihan aja sama si Sehun, dia ngajakin kesini maksudnya mau ketemu si Dara".

ADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang