Ucapan tiba-tiba dari Adera membuat semuanya terkejut.
"Apa maksud kamu Adera?" tanya Yunho pada putra sulungnya.
"Adera, kamu gak serius kan sama ucapan kamu?" Tuan Kim juga ikut bertanya.
"Enggak, Adera serius. Kalau misalnya Kania gak mau nikah sama Luhan biar Adera aja yang nikahin Kania karena Abian udah pasti gak bakal mau nikahin dia" jawab Adera tanpa keraguan.
"GAK! DARA GAK SETUJU KAKAK NIKAH SAMA DIA!" Adara kembali berteriak.
Sampai mati pun Adara tidak akan setuju jika kakaknya menikah dengan Kania, lebih baik Adara pergi daripada harus melihat sang kakak menikah dengan orang yang dia benci.
"Ra, Kania gak mau nikah sama Luhan kamu rela biarin Abian yang nikah sama Kania?" Adera bertanya pada adiknya.
"Tapi bukan berarti kamu harus nikahin dia Adera! anak yang dikandung perempuan itu sama sekali gak ada hubungannya sama kamu! ngapain juga kamu harus tanggungjawab?!" Nyonya Kim angkat bicara, dia mendukung Adara menentang Adera menikahi Kania.
"Tapi nek--".
"Kakek gak setuju kamu nikah sama dia!" Tuan Kim menyela ucapan Adera yang bahkan belum rampung.
Sudah ada tiga orang yang menentang, Adara, kakek dan neneknya tinggal menunggu Luhan, Sandara dan mamanya.
"Pa, ma, Han--".
"Kalo papa setuju sama rencana kak Dera! aku bakal pergi dari sini dan aku bakal benci papa seumur hidup aku!" Adara memberi peringatan kepada Yunho.
Lalu setelah mengatakan hal itu Adara langsung beranjak dari tempat duduknya dan pergi dari sana.
"Adara tunggu sayang!".
"Dara! dengerin kakak dulu Ra".
"Dara jangan pergi!".
Panggilan dari Yunho, Adera dan Abian tidak ada yang Adara hiraukan Adara tetap melanjutkan langkahnya menuju kamar lalu disusul Abian laki-laki itu pergi menyusul Adara.
"Masih mau nikahin Kania?" tanya Yunho pada Adera dingin.
Adera terdiam bibirnya mendadak kaku sehingga dia tidak bisa bicara apapun.
"Kamu mau liat papa mati karena dibenci Adara?" Yunho bertanya lagi dan Adera masih diam.
Yunho mengacak rambutnya frustasi, sekarang dia berada dalam pilihan yang sulit. Yaitu, antara menyetujui keinginan Adera tapi akan kehilangan Adara atau justru sebaliknya.
"Kamu tau kan Adera gimana papa hidup belasan tahun tanpa Adara? Kamu mau Adara pergi dari hidup papa?!".
Yunho tidak habis pikir dengan jalan pikiran Adera, bagaimana bisa dengan sangat gampang anaknya itu mengatakan jika dia bersedia menikahi Kania padahal sudah jelas jika anak yang Kania kandung adalah anak Luhan adiknya sendiri walau tiri dan juga bagaimana bisa Adera berpikir sejauh itu untuk menikah dengan musuh adiknya sendiri.
Yunho benar-benar tidak mengerti dengan apa yang ada di otak putranya itu.
"Sebenarnya alasan lo gak mau nikah sama Luhan itu apasih?" tanya Kai pada Kania.
"Karena gue gak suka sama Luhan!" jawabnya kesal.
"Gak suka tapi bisa hamil?" giliran Wendy yang bertanya.
"Lo gak usah ikut campur!" sentak Kania tajam.
"Bener-bener gak habis pikir gue sama jalan pikiran lo! disaat keadaan kaya gini lo masih mikirin suka? Otak lo dimana anjir!" Kai tidak habis pikir dengan jalan pikiran mantan Sehun itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADARA
Fanfiction"Dara bahagia sama keluarga baru Dara, Dara gak butuh papa lagi"