2

4K 230 13
                                    

Adara menghembuskan napasnya kasar, ia baru saja keluar dari ruang TU Adara kembali mendapat surat perihal dirinya yang sudah menunggak uang spp selama tiga bulan, harus segera dilunasi jika tidak ia tidak bisa mengikuti ujian semester.

Sebenarnya Siwon selalu rutin memberikan uang bulanan untuknya juga  untuk membayar uang spp namun Adara tidak pernah mau membayarkannya Adara lebih memilih mencari uang sendiri untuk biaya sekolahnya.

"Sehun!!" raut wajah Adara yang tadinya murung berubah cerita saat melihat Sehun tengah berjalan ke arahnya.

Dengan semangat perempuan itu berlari menghampiri kekasihnya.

"Sehun pasti mau jemput Dara ya?" tanyanya pada laki-laki itu.

Dara meraih tangan pacarnya itu lalu menggenggamnya, walaupun ada penolakan dari sang empun namun Dara tidak peduli ia malah semakin menguatkan genggamannya.

Yang ditanya malah mendengkus tak suka, Sehun membuang napasnya kasar, merasa jengah karena Adara selalu mengikutinya kemanapun Sehun sudah berulang kali mendorong Adara untuk menjauh namun perempuan itu tak pernah menyerah untuk mendekatinya.

"Lo gak bisa ya sehari aja gak gangguin gue?" tanya Sehun dengan kesal.

Adara tertawa seketika membuat Sehun heran, kenapa perempuan di sampingnya itu tertawa, apa yang ditertawakan? Perasaan tidak ada yang lucu.

"Sehun lupa ya? Kita ini kan pacaran, masa Dara gak boleh sih deket-deket sama pacar dara sendiri" ucapnya dengan ekspresi yang dibuat semanis mungkin.

Sehun ingin muntah seketika.

"Gue gak pernah ngerasa nerima lo! lo gue tolak waktu itu" balas Sehun tak berperasaan.

Adara kembali tertawa, semakin Sehun bicara kasar padanya Adara semakin senang.

"Kan Sehun waktu itu nerima bunga yang Dara kasih, jadi ya berarti Sehun terima cinta Dara dong" ucapnya tak mau kalah.

"Tapi gue buang bunga itu! lo inget? Gue bahkan ludahin bunga itu".

"Ya Dara gak peduli yang penting Sehun terima bunga yang Dara kasih dan itu artinya kita pacaran" kata Adara kekeuh.

Waktu itu Adara menyatakan perasaannya pada Sehun ah bukan menyatakan perasaan lebih tepatnya Adara mengajak Sehun untuk pacaran sambil membawa bunga, dilapangan basket.

Adara sengaja mendatangi Sehun yang kala itu tengah bermain basket bersama teman-temannya.

"Sehun, Mau kan jadi pacar Dara?".

"Sinting!".

"Ih Dara cuma mau jawaban mau atau enggak bukan sinting"

Dara mengatakan itu seraya memberikan setangakai bunga mawar yang ia petik di taman milik tetangganya.

Sehun laki-laki itu langsung menerima bunga yang Adara berikan membuat senyuman perempuan itu merekah namun sedetik kemudian Sehun membuangnya.

"Cuih! gak sudi gue jadi pacar lo!" desisnya tajam.

Adara terkekeh geli melihat apa yang dilakukan Sehun.

"Makasih Sehun, udah mau jadi pacar Dara hehe" ucapnya dengan senyum yang mengembang.

"Dasar gila!".

"Iya Sehun, Dara tahu kok kalo Dara ini cantik Sehun jangan berlebihan gitu deh mujinya".

Semenjak saat itulah Adara selalu mengklaim jika Sehun adalah pacarnya.

Padahal semua siswa disana tahu jika Sehun adalah pacar Kania, Sehun begitu menyayangi Kania.

Sehun tidak akan segan-segan berbuat kasar kepada Adara jika perempuan itu berani menganggu ketika dirinya tengah bersama dengan Kania.

Adara di benci oleh hampir semua teman seangkatan kecuali sahabatnya, Adara dibenci karena dianggap selalu menempel kepada Sehun padahal Sehun sudah ada pemiliknya.

Mereka menyebut Adara adalah benalu dalam hubungan Sehun dan Kania.








TBC.




Sehun

ADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang