Papa Yunho❤ : Papa udah di kantin Ra, kamu di mana?
Adara buru-buru merapikan buku dan juga alat-alat tulisnya setelah membaca pesan dari sang papa.
Bel istirahat baru saja berbunyi dan papanya itu sudah stay saja di kantin, memang papa Yunho itu terbaik!
Baru satu langkah Adara meninggalkan bangkunya tiba-tiba Kania datang, entah ada urusan apa perempuan itu datang ke kelas yang isinya anak-anak cerdas semua..
"Adara!" dengan malas-malasan Kania memanggil nama mantan saudaranya itu.
"Lo manggil gue?" Adara bertanya.
"Iyalah! emang di sekolah ini yang namanya Dara siapa lagi kalo bukan lo!" jawabnya ketus.
Sebenarnya Kania malas berurusan lagi dengan Adara, karena pasti hanya kata-kata hinaan yang Kania dengar dari mulut Adara.
"Ya santai aja kali! gue kan nanya baik-baik!" balas Adara sewot.
"Ada kepentingan apa lo datang ke kelas orang pinter? Nemuin siswa terpintar di sekolah ini lagi" Adara bersidekap dada, menatap Kania dengan wajah angkuh.
Kemudian Adara dan Kania menjadi pusat perhatian di sana. Kebetulan beberapa teman sekelas Adara masih berada di sana.
Mereka menonton perdebatan dua perempuan itu, sudah lama mereka tidak menyaksikan Adara dan Kania baku hantam secara terang-terangan lagi, biasanya hampir setiap hari mereka berdebat dan pasti dimenangkan oleh Adara.
"Dih, ditanya malah diem aja, lo ada kepentingan apaan nemuin gue? Ngajak berantem? Lain kali aja deh PAPA gue udah nungguin di kantin" sengaja Adara menekankan kata 'papa' untuk menunjukkan pada Kania jika sekarang mereka sudah tidak rebutan papa lagi.
Kania memutar bola matanya malas, "Gak usah geer lo! gue juga ogah ketemu sama lo!".
"Ya pindah sekolah aja sana! inikan sekolah milik papa gue! ada atau gak ada lo di sekolah ini gak bakal berpengaruh apa-apa, justru bagus populasi murid bego di sekolah papa gue berkurang satu! sok penting amat lo, padahal gak punya kontribusi apa-apa buat sekolah ini".
Kania mengepalkan tangannya, dia marah. Tentu saja, siapa yang tidak marah jika direndahkan seperti itu.
Kadar kesombongan Adara semakin bertambah semenjak kebenaran terungkap jika ia anak dari pengusaha sukses Yunho Hartawan.
Sebelum ketauan siapa Adara sebenarnya saja Adara memang sudah sombong pada Kania, membanggakan diri sebagai anak dari istri sah sedangkan Kania hanya anak selingkuhan.
Intinya sewaktu hidup susah bersama Siwon saja Adara bisa sombong pada apalagi sekarang setelah tau kalau dia adalah keturunan yang paling disayang di keluarga Hartawan semakin bertambahlah kadar kesombongan baik Dajjal itu.
"Gue nyamperin lo cuma mau ngasih ini, dari PAPA GUE, buat lo!" ujar Kania sambil menyerahkan undangan.
Undangan khusus yang Siwon berikan untuk Adara.
"Wih, apaan nih--oh undangan" Adara ber oh ria.
Dia biasa saja tidak sakit hati atau marah, mungkin kalau Siwon melakukannya sebelum Adara tau jika ia bukan putri kandung Siwon ia akan marah, tapi sekarang Adara biasa saja. Tidak peduli juga.
"Iya, undangan papa gue sama mama mau nikah secara resmi!" ucap Kania bangga.
Kania bisa pamer sekarang jika ia juga adalah anak istri sah bukan lagi anak dari istri yang dinikahi secara siri.
Maksud hati supaya Adara kesal atau panas tapi Adara malah tertawa.
"Buset, setelah anaknya umur belasan tahun, yang belum lahir keguguran eh baru dinikahin secara resmi, mama gue meninggal udah belasan tahun yang lalu padahal, kasihan deh mama lo di nikahin sama suami mama gue setelah tiga belas tahun mama gue meninggal padahal anaknya seumuran sama gue" Adara balas merendahkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
ADARA
Fanfiction"Dara bahagia sama keluarga baru Dara, Dara gak butuh papa lagi"