28

1.3K 168 20
                                    

"Kania, hari ini aku gak bisa anterin kamu pulng, kamu pulang sendiri gak pa-pa kan?".

Setelah kelas berakhir Sehun langsung pergi ke kelas Kania seperti biasa namun kali ini bukan untuk mengajak pulang bersama melainkan sebaliknya, memberitahu Kania jika hari ini mereka tidak bisa pulang bersama. 

"Kenapa Hun? Kamu mau kemana emang?" tanya Kania pada kekasihnya itu. 

Sehun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, iya juga ya. Sehun mau kemana emang? Hari ini memang dia tidak ada urusan apa-apa selain langsung pulang tapi tetap Sehun katakan "Aku ada urusan mendadak, mama minta jemput, soalnya supir lagi nganterin papa" tiba-tiba saja kebohongan itu keluar dari mulut Sehun. Sangat lancar sekali. 

"Oh yaudah kalo gitu, aku titip salam ya buat tante Jessica kalo gitu" ucap Kania walau sedikit tidak rela. 

Padahal niatnya hari ini Kania ingin jual mahal pada Sehun, ia masih kesar karena Sehuntadi membentaknya di depan Adara, sesautu hal yang tak pernah Sehun lakukan sebelumnya. 

Sehun tidak pernah membentak Kania apalagi didepan Adara, biasanya semarah apapun Sehun padanya namun jika didepan Adara pacarnya itu tidak akan menunjukan jika Sehun sedang marah. 

Namun sepertinya dewi fortuna hari ini sedang tidak berpihak pada Kania, buktinya sekarang Sehun harus menjemput mama-nya. 

"Yaudah kalo gitu aku duluan,kamu pulangnya hati-hati ya" ujar Sehun pada pacarnya itu. 

Kania mengangguk sembari tersenyum lalu setelah itu Sehun langsng pergi meninggalkan Kania. 

🍬🍬🍬

"Ra, lo pulang bareng siapa?". 

Setelah berpamitan pada Kania entah kenapa tiba-tiba Sehun langsung pergi ke kelas Adara, untung saja Adara belum pulang karena ada tugas piket. 

"Aku pulang sendiri kayanya, Chanyeol udah duluan, kenapa emangnya Hun?" tanya Adara, merasa heran karena Sehun mendatangi Adara ke kelasnya. 

"Pulang bareng gue aja, lo udah selesai piketnya kan?" ujar Sehun seraya membasahi bibirnya yang mendadak terasa kering. 

"Loh kania emangnya kemana? Tumben kamu gak pulang bareng dia". 

Adara tidak seperti biasanya, perempuan itu menjadi lebih pendiam padahal biasanya jika didepan Sehun Adara selalu menampilkan wajah ceria yang membuat Sehun muak. 

Tapi sekarang Sehun lihat hanya ada senyum yang dipaksakan yang terpatri di wajah Adara, Adara tidak secentil  biasanya. 

Yang Sehun yakini itu ada hubungannya dengan kejadian piknik kemarin. 

"Kania ada urusan katanya" jawab Sehun sekenanya. 

Adara hanya menganggukan kepalanya tanda mengerti.

"Yaudah ayo.." ujarnya seraya menggandeng tangan Adara. 

"Aku ambil tas dulu sebentar" kata Adara seraya melepaskan tangan Sehun yang menggandengnya. 

"Oh--oke". 

Lalu Adara masuk kedalam kelasnya, mengambil tas yang ia taruh di meja guru setelah itu ia kembali keluar karena Sehun menunggunya. 

"Udah?" tanya Sehun setelah Adara keluar dari kelasnya. 

Adara hanya mengangguk sebagai jawaban, dan Sehun kembali menggandeng tangan Adara membawanya menuju parkiran. 

Mereka berjalan menuju pakriran sambil bergandengan atau lebih tepatnya Sehun yang menggandeng Adara, laki-laki itu menggemggam tanagn Adara dengan erat. 

Singkat cerita mereka sudah sampai parkiran, Sehun langsung memberikan helm-nya pada Adara tanpa banyak bicara perempuan itu langsung menerima helm yang diberikah Sehun kemudian memakainya.

"Naik, Ra" ujar Sehun gregetan karena Adara tak kunjung naik ke motornya. 

Adara melamun lagi membuat Sehun merasa iba. 

Meraih lengan perempuan itu Sehun mengelus punggung tangan Adara lembut membuat Adara terkesiap, ia hendak menarik tangannya namun Sehun menggenggamnya dengan erat. 

"Naik, Ra" katanya dengan sangat lembut, Sehun menatap Adara dalam bibirnya menyungingkan senyum.

Adara terenyuh dengan sikap Sehun, ia pun membalas senyuman Sehun kemudian Adara langsung naik ke motor yang ditumpangin Sehun tanpa mengatakan apapun. 

"Pegangn Ra" ujar Sehun. 

Adara menurut, ia melingkarkan lengannya di pinggang Sehun dan menyandarkan kepalanya di bahu laki-laki itu. 

Nyaman. itu yang Adara rasakan. 

Sedetik kemudian Sehun langsung melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

ADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang