"Bi, kamu mau gak dijodohin sama anak saya? Dia cantik loh, cocok sama kamu".
Pertanyaan dari Yunho yang berhasil membuat Abian terkekeh, melirik kaca spion Abian melihat Yunho tengah tersenyum kearahnya lalu Abian tersenyum sopan pada laki-laki itu.
"Hehe, terimakasih pak. Tapi saya sudah punya kekasih, lagipula saya tidak pantas bersanding dengan putri bapak" jawab Abian sesopan mungkin, laki-laki itu fokus menyetir tidak terlalu menanggapi pertanyaan dari majikannya.
Dibelakang sana Yunho terkekeh "Yah, sayang banget ya padahal saya berharap kamu jadi menantu saya Bi" ucap Yunho setengah bercanda lagi-lagi Abian hanya tersenyum menanggapinya.
Ngomong-ngomong Abian ini bekerja pada Yunho, menjadi sopir pribadi laki-laki itu, masih terbilang baru karena Abian bekerja menggantikan sopir terdahulu yang berhenti karena ada sesuatu hal.
Lumayan, gaji yang ditawarkan Yunho juga terbilang cukup besar jadi Abian bisa menabung untung membiayai kuliah Adara.
Walaupun Abian ini termasuk golongan orang berada namun laki-laki itu ingin mandiri tidak ingin menyusahkan orangtuanya, sebenarnya bisa saja Abian meminta uang kepada orangtuanya untuk biaya kuliah Adara namun Abian lebih memilih bekerja mencari uang sendiri.
"Beneran Bi gak mau? Coba aja kamu ketemu dulu siapa tahu terpesona".
Dalam hati Abian mendengkus, andai saja Yunho ini bukan majikannya sudah Abian ceramahi panjang lebar.
Memangnya laki-laki itu siapa, hanya bos-nya saja tidak lebih, seenaknya saja mau menjodohkan ia dengan putrinya.
Bagi Abian perempuan yang paling cantik di dunia ini hanya Adara, Adara adalah perempuan tercantik nomor dua setelah mama-nya.
"Siapa tahu kamu nanti putus sama pacar kamu dan berubah pikiran, tawaran masih berlaku buat kamu" ucap Yunho lagi-lagi.
"Pacar saya lagi hamil pak, kami gak mungkin putus. Kami sebentar lagi menikah" kata Abian asal, agar Yunho tidak terus menerus menawarkan anaknya itu.
Mata Yunho membola mendengar penuturan Abian, "Kamu serius Bi?" tanya Yunho kali ini sedikit tidak santai.
Abian lagi-lagi terkekeh "Becanda pak, saya selalu bilang kaya gitu ke orang yang berniat menjodohkan saya dengan putri mereka, saya gak ada niatan putus sama pacar saya pak maaf" jawabnya dengan sopan.
Setelah mendengar penjelasan Abian barulah Yunho bisa bernapas lega, untung saja Abian menjelaskan jika tidak mungkin Yunho akan menghajar Abian sekarang juga.
Yunho menyandarkan punggungnya pada sandaran jok, ia memperhatikan Abian yang saat ini fokus menyetir.
Diam-diam Yunho tersenyum, Adara bersama orang yang tepat. Yunho membatin.
Sebenarnya Yunho tahu jika Adara adalah pacar Abian yang dimaksud, Yunho hanya ingin mengetes laki-laki itu saja, tidak lebih.
Yunho tidak ingin putrinya itu jatuh kepada orang yang salah, Yunho tidak ingin Adara seperti Taeyeon yang jatuh kepada orang seperti Siwon. Yunho merelakan Taeyeon menikah dengan Siwon namun laki-laki itu malah menyia-nyiakannya.
Tapi sekarang Yunho yakin jika Abian adalah orang yang tepat untuk Adara.
Yunho percayakan Adara pada Abian, Yunho percaya Abian akan menjaga dan membahagiakan putri satu-satunya itu.
"Bi, didepan ada restoran mampir dulu ya, istri saya lagi gak masak dirumah" pinta Yunho dan Abian langsung mengangguk seraya membawab "Baik, pak" dengan sangat sopan.
Abian sebenarnya heran di Mansion Yunho itu banyak sekali pada maid, jika istrinya tidak masak kenapa tidak meminta salahsatu dari mereka untuk memasak saja? Kenapa harus beli, buang-buang uang saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADARA
Fanfiction"Dara bahagia sama keluarga baru Dara, Dara gak butuh papa lagi"