89

1.1K 136 28
                                    

"YA AMPUN, ABIAN! INI ADARA? CANTIK BANGET YA ALLAH".

Arisha memekik girang saat Abian membawa Adara keluar dari kamarnya, walaupun penampilan Adara sedang tidak oke namun terselamatkan dengan kecantikan wajahnya.

"Gak usah teriak-teriak bu!" Abian kesal plus malu sendiri melihat tingkah ibunya.

"Abian sewot terus sama ibu kenapa sih!" dengus Arisha kesal.

Ya gimana gak sewot kalau ibunya terus-terusan berteriak, Adara juga pasti terkejut melihat tingkah ibunya Abian itu untung saja Suryo kalem kalau sama seperti Arisha Abian harus menanggung malu lebih banyak lagi.

"Ya Allah, Adara kamu cangik banget, ibu gak pernah liat perempuan secantik kamu nak" Arisha memandang Adara takjub.

Pantas saja putranya itu menolak perjodohan dengan Alana kalau Abian sudah punya pacar blasteran korea-surga.

Abian mendesah lelah, ibunya itu memang lebay.

Iya sih Adara itu cantik, banget malah. Tapi, ibunya tidak harus berlebihan seperti itu.

"Bu, Adara nya disuruh duduk dulu, nyawanya belum kumpul semua, baru bangun tidur".

Abian berbohong lagi padahal Adara tidak tidur sama sekali.

"Oh iya, ibu lupa. Menantu ibu yang cantik ini baru bangun tidur, yuk sayang duduk" Arisha menuntun Adara untuk duduk di sofa, tempat yang beberapa saat lalu sempat jadi tempat ia dan Abian bercocok tanam walau tidak sampai tuntas.

"Dara udah makan?" tanya Arisha sambil mengusap rambut pacar putranya itu.

"U--udah bu" jawabnya gugup.

"Cantik banget, ya Allah" ibunya Abian itu tiada henti-hentinya memuji kecantikan Adara.

"Bu udah, Adara nya takut nanti!" tegur Suryo pada istrinya.

"Ya emang kenapa sih pak? Ibu kan vuma muji, Adara itu cantik banget! ibu jadi ngefans, Ra nanti foto bareng sama ibu ya!".

"I--iya bu".

Adara iyakan saja walau meringis dalam hati, Adara terkejut melihat ibunya Abian ternyata sebelas dua belas dengan Kai ia kira ibunya Abian itu sosok yang anggun, kalem sebagaimana bangsawan pada umumnya namun ternyata tidak justru sebaliknya, ibunya Abian Astagfirullah sekali.

Suryo dan Abian kompak memijat pelipisnya, Abian yang sepertinya akan tambah pusing jika ibu dan pacarnya itu disatukan karena mereka tidak jauh berbeda.

Sedangakn Suryo mendadak pusing melihat tingkah sang istri yang Astagfirullah, Suryo berpikir pasti Adara takut pada istrinya.

Bapak Suryo tidak tau saja jika Adara dan Arisha itu tidak jauh berbeda tingkahnya.

Cukup lama mereka berbincang-bincang Adara sudah mulai akrab dengan Suryo dan Arisha selaku orangtua Abian yang nantinya akan jadi mertua.

Adara tidak canggung lagu mengobrol dengan mereka walaupun Adara harus beberapa kali mengelus dada karena tingkah ibu Abian yang Astagfirullah sekali itu.

Adara jadi bertanya-tanya apa seperti ini ya rasanya jadi Yunho ketika menghadapi tingkahnya.

Hari semakin sore dan ponsel Adara pun terus bergetar menampilkan orang-orang rumah yang silih berganti menelponnya.

Adara tidak sadar jika ada yang menelpon karena terlalu larut dalam obrolannya bersama calon mertua.

"Udah sore, ibu sama bapak rencana nanti tidur di mana? Di apartemen Kai?" tanya Abian pada orangtuanya.

ADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang