64

1.3K 162 49
                                    

"Mulai besok Alana tinggal sama kita" Yunho tiba-tiba berujar.

"Alana siapa pa?" Adara bertanya karena tidak tahu, berbeda dengan Adera dan juga Luhan yang mengangguk setuju, sepertinya mereka sudah tahu siapa itu Alana.

"Alana itu anak saudara jauh mami sayang, tapi orangtuanya meninggal karena kecelakaan, jadi mami sama papa sepakat angkat dia jadi anak kami, Dara gak keberatan kan?" Sandara menjelaskan sambil bertanya barangkali Adara tidak setuju dengan ide mereka.

"Alana orangnya baik sayang, kalo ketemu dia pasti Dara suka, mau ya Ra" kalau ini Yunho.

"Terserah" kata Adara , lalu meneguk air putih yang ada di depannya. Adara tidak mempermasalahkan itu walaupun hatinya sedikit khawatir kalau nanti setelah Alana-Alana itu datang kasih sayang papanya akan terbagi.

Yunho melihat raut wajah Adara sedikit berubah walaupun masih tersenyum tapi Yunho tahu putrinya itu tengah menyembunyikan sesuatu.

Mereka baru saja selesai makan malam, di keluarga Hartawan memang memiliki kebiasaan setelah selesai makan malam mereka akan berbincang sebentar.

"Dara gak setuju ya?" tanya Yunho.

"Gak setujunya kenapa?" Adara malah balik bertanya pada papanya.

"Kalau Dara gak setuju biar nanti Alana--".

"Aku gak bilang kalo aku gak setuju, terserah papa aja, ini kan rumah papa ya suka-suka papa mau nentuin siapa yang tinggal di sini juga" Adara menyela perkataan Yunho, entahlah tiba-tiba saja Adara emosi. Tidak tahu kenapa. Mungkin karena faktor bulanan yang sebentar lagi akan datang jadi Adara sensitif.

"Papa gak akan direbut sayang kalau itu itu yang bikin Dara takut" ucap Sandara sambil mengusap kepala Adara.

Sandara paham perasaan anak tirinya itu, Adara pasti takut dan berpikir jika nanti Yunho akan lebih sayang pada Alana daripada Adara sendiri. Sandara tidak mengerti dan tidak menyalahkan Adara, Adara masih menyimpan ketakutan kalau ia akan punya saudara perempuan karena Adara masih teringat ketika hidup bersama Siwon itu seperti apa.

Adara takut hal itu akan terjadi lagi.

"Aku cuma bilang terserah, bukan bilang gak setuju atau takut papa di rebut, aku gak selebay itu!" Adara menanggapi ucapan ibu tirinya.

Suasana menjadi tegang, Adera dan Luhan yang hendak berkomentar pun mengurungkan niatnya.

"Sayang maksud mami gak gitu, mami salah ngomong ya, mami minta maaf, gini maksud mami--".

"Udah ah gak usah di omongin lagi, intinya papa sama mami mau adopsi anak dan minta persetujuan aku, aku setuju. Udah kan selesai!" kata Adara malas.

"Sayang gini, dengerin papa maksud mami itu bukan kaya gitu, mungkin Dara berpikir kalau papa sama mami angkat Alana jadi anak kami papa gak akan sayang sama Dara lagi, mami cuma tegasin sama Dara kalau itu gak akan terjadi, Dara tetep nomor satu dihidup papa, kasih sayang papa gak akan terbagi sama siapapun, Dara jangan salah paham sama ucapan mami ya.. hm" Yunho memberi penjelasan dengan sangat hati-hati tentu Yunho juga tidak mau Adara akan salah paham nantinya dan mengira kalau ia membela Sandara lalu akan berimbas pada hubungan keduanya.

"Mami minta maaf ya sayang kalo mami salah ngomong, mami gak ada maksud buat Dara sakit hati" kata Sandara lembut. Ia berani bersumpah jika tidak bermaksud membuat Adara tersinggung dengan ucapannya itu.

Adara diam, ucapan papa dan maminya ada yang Adara tanggapi.

Adara tengah berpikir apa ia saja yang terlalu berlebihan? Mungkin ia masih terlalu kekanak-kanakan karena masih trauma dengan masalalu hidup bersama Siwon.

ADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang