9

1.6K 203 10
                                    

"Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, lima puluh wah kak Dara dapet tujuh ratus lima puluh nih!" Adara girang, ia baru saja menghitung upah hasil dari keliling rumah tetangga minggu ini.

"Kalo tiap minggu aku dapet segini terus aku bisa cepet lunasin hutang aku sama Suho!" ucap Adara, ia senang bukan main ini adalah penghasilan terbesarnya selama ia bekerja sebagai buruh gosok, wajar saja sekitar lima rumah yang Adara datangi tadi.

"Minggu depan aku gajihan dari dari cafe! uang aku jadi banyak nih kak!" Adara heboh sendiri.

Abian terkekeh melihat kehebohan Adara, pacarnya itu heboh sendiri ketika menghitung penghasilannya hari ini.

Mereka saat ini sedang berjalan di sekitaran komplek tempat tinggal Adara, Abian menjemput Adara dari rumah tetangganya karena kekasihnya itu sudah selesai bekerja.

Berangkat dari rumah jam tujuh pagi dan jam tiga sore Adara sudah selesai keliling rumah tetangganya jadi ia meminta Abian untuk menjemputnya sekalian jalan-jalan sore, kebetulan Abian memang menunggu Adara dirumah perempuan itu.

Mereka berjalan beriringan dengan Abian yang merangkul gadisnya sedang Adara daritadi sibuk megoceh, menghitung, membagi-bagi penghasilannya untuk ia alokasikan.

"Dua ratus ribu buat ongkos plus makan lima ratusnya buat nyicil hutang ke Suho" Adara tengah mengoceh lagi, Abian diam saja mendengar kekasihnya itu berkicau sesekali Abian tertawa melihat wajah menggemaskan Adara tengah menghitung uang.

"Udah masukin tas uangnya, nanti jatoh" ucap Abian pada kekasihnya.

"Hehe, iya kak ini juga mau di masukin kok" kata Adara seraya menyimpan uangnya kedalam tas selempang kecil.

"Mau langsung pulang atau masih mau muter-muter?" tanya Abian, barangkali Adara masih ingin jalan-jalan sore atau bahasa gaulnya mah JJS.

"kita beli makan aja dulu yuk, aku laper nanti makannya dirumah" jawabnya.

Abian mengangguk, mengiyakan ucapan Adara "Iya, kakak juga laper nih, mau makan apa?".

"Yang murah ajalah, kita makan nasi padang kakak aku traktir makan ada lima puluh ribu nih hehe" ucapnya sambil mengipas-ngipas uang itu didepan Abian.

Astaga bahagia sekali Adara hari ini, Abian tidak bisa untuk tidak tertawa melihatnya.

"Uangnya Dara simpan aja, biar kakak yang traktir" kata Abian, bukannya ia gengsi di traktir oleh Adara namun Abian tahu Adara mendapatkan uang itu dengan susah payah jadi Abian tidak mau jika Adara menghamburkan uangnya.

"Yah, padahal Dara mau traktir kak Abi tahu, kapan lagi coba Dara bisa traktir kak Abi" Adara mengerucutkan bibirnya kesal, rencananya untuk meneraktir Abian gagal.

Abian gemas sekali melihatnya, ia tak segan-segan mengacak rambut Adara saking gemas nya.

"Ih kak Abi! jangan diacak-acak dong rambut Dara-nya nanti Dara kelihatan jelek!" Adara memberenggut kesal seraya merapikan rambutnya lagi.

"Haha, enggak kok Dara tetep cantik, dimata kakak Adara tetep yang tercantik" ucap Abian bangga seraya merentangkan kedua tangannya.

"Idih, kak Abi gombal deh!" ujar Adara sambil memukul pelan Abian, namun rona di wajah Adara jelas terlihat.

Padahal Adara sudah sering digombali oleh Abian, namun ia masih suka salah tingkah tiap kali Abian menggodanya.

Begini saja cukup untuk Adara, bahagianya cukup seperti ini ada Abian disampingnya itu lebih dari cukup untuk Adara.


🍬🍬🍬


Tadi malam papa Adara pulang kerumah, Adara sendiri pun terkejut Adara pikir papa-nya itu tidak akan pulang lagi.

Tadi malam juga Adara tidur sambil di peluk oleh papa-nya dan sekarang Adara tengah sarapan nasi goreng buatan papa-nya, makan bersama papa lagi di meja makan yang sama Adara benar-benar bahagia, terbukti dengan senyuman yang terus terukir di wajah ayu miliknya.

"Dara sekolahnya gimana sayang?" tanya Siwon pada putrinya itu.

Adara menelan terlebih dahulu nasi didalam mulutnya sebelum akhirnya menjawab "Baik kok pa, kemarin Adara dapet nilai ulangan tertinggi di kelas" ucapnya sambil tersenyum bangga.

Adara ingin membuat papa-nya bangga dengan prestasi yang ia raih, dengan begitu papa-nya akan lebih sayang padanya ia akan kembali menempati posisi tertinggi di sang papa.

Apalagi Kania itu bodo, tidak sepintar dirinya, buktinya saja ia tidak masuk kelas unggulan sepertinya. Setiap hari di sekolah Kania kerjanya cuma pacaran sama Sehun tidak belajar.

Ah Sehun juga sama bodohnya dengan Kania, tapi Sehun sedikit lebih mendinglah daripada Kania.

Kania hanya pintar carmuk kepada orang-orang, jual cerita sedih sehingga orang-orang iba padanya lalu membencinya Adara, memang begitu urutannya.

Kania curhat jual cerita sedih, menjelekan Adara lalu orang-orang membenci Adara.

"Anak papa emang hebat, papa bangga sama Dara" ujar Siwon sambil mengusap kepala putrinya.

Adara tersenyum, ia bahagia sekali pagi ini.

"Dara sayang banget sama papa" kata Adara kemudian.

"Walaupun papa sering bohongin Dara" lanjutnya dalam hati.

"Papa juga sayang Dara, sayang banget" balas Siwon.

Ah, melihat putrinya tersenyum seperti ini Siwon jadi ragu untuk menayakan perihal uang spp yang katanya tidak dibayarkan oleh Adara, bibir Siwon gatal sekali daritadi ingin menanyakan hal itu namun ia takut Adara tersinggung.

Siwon berpikir, masa iya Adara seperti itu, tidak mungkin sekali. Siwon tahu bagaimana Adara, tidak mungkin Adara melakukan itu.

Namun ucapan Kania, putri bungsunyaa itu terus terngiang-ngiang di otaknya tidak mungkin juga Kania berbohong, Siwon tidak pernah mengajari Kania untuk berbohong.

"Nasi goreng nya enak, Dara suka" tidak bohong memang papa-nya itu pintar sekali membiat nasi goreng yang enak, Adara suka sekali nasi goreng buatan papa-nya.

Walaupun Siwon tidak terlalu bisa memasak namun Dara akui jika nasi goreng terenak adalah buatan papa-nya.

Siwon lagi-lagi mengusap rambut putrinya dengan sayang, meneguk air putih yang ada didepannya lalu Siwon mengambil tissue untuk mengusap minyak yang ada di bibirnya.

Mata Adara terpejam tatkala Siwon mendaratkan kecupan di keningnya sambil berucap "Anak papa".

Adara bersumpah ini adalah jari terindah semenjak mamanya meniggal.

Semoga saja papa-nya tetap seperti sekarang ini, semoga saja Siwon tidak pulang ke rumah si pelakor itu lagi.

Walaupun Adara tahu itu mustahil, tapi apa salahnya Adara berharap.



TBC.


ADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang