68

1.2K 148 28
                                    

"Ra, perasaan dari depan ke sini jalan biasa aja bisa deh, gak usah pake lari gitu" Adara yang tengah duduk santai di teras nyeletuk karena melihat adiknya itu lari-larian.

"Ya kaya gak tau si Dara aja bang, justru kalo dia jalan biasa malah aneh" Luhan menimpali.

"Apaan sih kalian! nyinyir mulu. Heran!" ketusnya, lalu perempuan itu duduk bergabung dengan kedua saudaranya.

"Itu minuman gue Ra! elah, maen ambil aja lo!" ujar Luhan kesal karena minumannya diteguk oleh Adara hingga tandas.

"Tinggal ambil lagi gak usah ribet!" balas Adara enteng.

"YA ELO YANG AMBIL! MINUMAN GUE LO ABISIN!" Luhan seketika langsung ngegas.

"YA LO LAH YANG AMBIL! KAN BUAT LO MASA GUE YANG AMBIL! DIKIRA SITU RAJA?" balas Adara tak kalah ngegas.

"YA KAN LO ABISIN MINUMAN GUE MAEMUNAH!".

"NAMA GUE DARA BUKAN MAEMUNAH LULU CANTIK! GUE BILANGIN PAPA NIH NAMA ANAK KESAYANGANNYA DIGANTI-GANTI SEENAKNYA!".

"NAMA GUE JUGA LUHAN BUKAN LULU! ETT BOCAH YA, ASTAGFIRULLAH. SABAR GUE RA NGADEPIN LO!".

Adera yang tadinya ingin menjernihkan otaknya ditengah-tengah skripsi yang sedang ia buat dengan mengajak Luhan ngemil santuy di teras tapi setelah kedatangan Adara semuanya hancur sudah.

Karena di mana ada Adara pasti di sana ada keributan.

"Heeehh! apasih ribut-ribut kedengeran sampe ke dalem ada apa? Abian adiknya berantem bukannya dipisahin malah ditontonin!" Yunho tiba-tiba saja keluar karena mendengar ada keributan dan benar saja ternyata Luhan dan Adara sedang cek cok entah karena apa.

"Percuma pa dipisahin juga bakal galakan mereka mending ditontonin aja nanti juga diem sendiri" kata Adera cuek sambil menyesap kopinya.

Yunho menggelengkan kepalanya mendengar perkataan Adera anak sulungnya itu sudah ketularan virus Adara.

"Ada apa sih? Luhan, Dara kenapa kalian ribut-ribut?" Yunho bertanya kepada dua tersangka biang keributan yang terjadi.

"Luhan tuh! masa Dara disuruh ambilin minum buat dia! emangnya Dara pembantu apa!".

"Bohong! orang Dara yang ngabisin minuman Luhan, yeuu! saprul malah nyalahin gue!" protes Luhan tak terima karena disalahkan sambil menoyor kepala Adara.

"LUHAN BOHONG PA! DIA MAH FITNAH! POKONYA YANG SALAH LO! BUKAN GUE!".

"Lo yang salah Ra! kalo gak seenaknya ngabisin minuman gue gak bakalan ribut-ribut kaya gini!".

Yunho meminat keningnya yang tiba-tiba saja terasa pening. Ternyata hanya karena minuman, astaga anak-anaknya ini benar-benar menguji kesabaran.

"Jadi yang salah siapa?" Yunho bertanya lagi dengan sabar.

"Dara lah pa!".

"Dih, Luhan lah masa nyalahin Dara sih!".

Terus saja begitu saling menuduh salahsatu tidak mau ada yang disalahkan dan merasa dirinya yang benar.

"Udah salah tukang bajigur air butek malah di jual!" Adera nyeletuk, lama-lama sakit juga telinganya mendengar teriakan adik-adiknya.

"Gak sekalian salahin tukang rujak aquarium malah diisi buah!" Adara menimpali.

Yunho berdecak jengah melihat kelakuan ketiga anaknya itu.

"Udah jangan berantem lagi! berisik! Dera awas tuh di awasin adek-adeknya" setelah mengatakan itu Yunho kembali masuk ke dalam untuk melanjutkan tidurnya yang sempat terganggu oleh teriakan mereka berdua.

ADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang