5

2K 208 40
                                    

"Lo bisa gak sih jauh-jauh dari gue!" Sehun berujar kesal, bahkan ia tak segan-segan mendorong tubuh Adara agar menjauh darinya.

Hampir saja Adara jatuh tersungkur namun Adara sangat baik dalam menjaga keseimbangan tubuhnya.

"Sehun nih kdrt mulu sama Dara! baru juga pacaran gimana nanti kalo kita udah nikah coba?" ucap Adara tanpa dosa, padahal disamping Sehun ada Kania namun Adara tidak peduli.

"Apaan sih! cewek anjing! gila!" ujarnya tepat didepan wajah Adara.

Bukannya marah Adara malah tertawa "Iya, Sehun Dara juga sayang kok sama Sehun" kata Adara sambil terkikik geli.

Adara sama sekali tidak sakit hati dengan ucapan Sehun, sudah biasa Adara mendengar Sehun mengatainya binatang dan kata-kata kasar lainnya.

Tapi masa bodoh, Adara tidak peduli itu.

"Lo mending pergi deh Ra! gak malu apa diliatin orang-orang, gue kalo jadi lo sih malu!" Kania membuka suara, ia kepalang kesal pada saudaranya itu karena selalu mengganggunya saat sedang bersama Sehun.

"Anak haram diem aja deh!" balas Adara santai.

Sehun terkejut mendengar Adara menyebut Kania dengan sebutan anak haram, ia menatap nyalang pada perempuan itu terlihat jelas sekali jika Sehun tengah marah namun sekali lagi Adara tidak peduli.

"Lo--" Sehun menunjuk Adara dengan telunjukny tepat di depan perempuan itu.

"Lo selain gila, gak punya otak juga ya?" ucap Sehun tajam.

Adara mendengkus, Sehun ini menggelikan sekali ternyata.

"Sehun gitu banget deh liatin Dara-nya, Dara cantiknya? Makanya Sehun lihatin Dara-nya gitu benget".

Sehun memejamkan matanya, otaknya benar-benar mendidih. Perempuan didepannya ini benar-benar menguji kesabarannya.

"Lo bener-bener gila ya? Gak ada sedikitpun rasa malu gitu?" Sehun bertanya kemudian.

"Ngapain Adara malu? Adara kan bukan anak hasil perselingkuhan hehe".

Kania tahu sekali jika Adara kini tengah menyindirnya, namun Kania memasang wajah tembok ia tidak peduli apa yang Adara katakan.

Adara selalu membanggakan dirinya yang merupakan anak dari istri sah sedangkan Kania anak selingkuhan, Kania tahu itu karena papa dan mama-nya menikah saat usia Kania 3 tahun itupun hanya menikah siri dan sampai sekarang pernikahan mama dan papa-nya itu tidak terdaftar di negara.

Kania diam saja, Sehun pasti akan berbuat sesuatu lagi untuk membelanya, tidak mungkin Sehun diam saja saat dirinya dihina oleh Adara.

"Lo bener-bener udah sinting ya Ra?".

"Dara kaya gini karena mikirin Sehun mulu tau".

"Hun kita pergi aja dari sini yuk, gak usah ladenin dia--".

"Idih si anak haram pergi deh! pake segala ngajak pergi pacar gue lo gak malu gangguin gue sama pacar gue?" Adara berucap pada Kania, melihat wajah Kania Adara terkadang suka emosi sebenernya.

"Cukup papa gue aja yang lo rebut, pacar gue jangan!".

"Gue gak pernah rebut papa lo! dia juga papa gue!" balas Kania.

"Oh papa lo juga ya? Kok di akta kelahiran lo gak ada nama papa gue sih?" Adara membalas dengan sinis.

"Yang tercatat sebagai istri papa gue itu masih mama gue dan anaknya gue bukan lo sama mama lo!" Kania semakin terpojok dan sialnya Sehun hanya diam.

"Selama ini papa gue selalu nyembunyiin kalian kan? Haha, gak pernah kan lo diajak jalan-jalan keluar waktu kecil sama Papa? Kalaupun jalan-jalan ya ke hotel doang nyari tempat sepi haha, biar mama lo bisa ngangkang buat papa gue yang mama lo punya kan cuma selangkangan doang, udah miskin--".

Plak!

Plak!

Adara terkejut menerima tamparan yang begitu tiba-tiba, bukan Kania yang menamparnya melainkan Sehun, iya Sehun yang menamparnya.

"Lo kalo punya mulut tuh ya dijaga, ANJING!" melengking sekali saat Sehun mengatai Adara anjing.

Sontak mereka bertiga jadi pusat perhatian disana.

Adara memegangi pipinya yang terasa panas,  selain perih ia juga malu, untuk pertama kalinya ia ditampar.

Dan yang menamparnya adalah Sehun, laki-laki itu menampar Adara karena tidak terima Kania dihina.

"Lo cewek tapi kok bisa rendahin kaum lo sendiri dengan cara ngomong kaya gitu? Lo kurang didikan sih makanya mulut lo juga asal nyeplos!" kata Sehun lagi.

Adara mengepalkan tangannya, menatap Sehun tajam kali ini laki-laki itu agak sedikit keterlaluan kali ini, tapi Adara tahan selama Sehun tidak menghina mama-nya Adara bisa menahan emosinya.

Dapat Adara lihat jika sekarang Kania tengah menyeringai kearahnya.

Kania tersenyum puas melihat Adara diam tak berkutik,  sudah dikatakan Sehun tidak akan diam saja jika Kania dihina.

Lalu mulai terdengar bisik-bisik dibelakangnya, apalagi jika bukan mengatai Adara si benalu.

Adara membuang napasnya kasar, sedetik kemudian perempuan itu tersenyum.

Lalu.

Cup.

Cup.

Mata Sehun membola tatkala Adara mencium kedua pipinya.

"Kalo mau di cium tuh ya bilang dong sayang" setelah mengatakan itu Adara langsung pergi dari sana.






TBC.

ADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang