Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dua tiga, Kinder joy...
Mon maap gua alergi silent reader,
Apalagi baca doang vote kaga, komen kaga
#cumapantun
Selamat membaca silent reader ku~
Jessica menjambak rambutnya frustasi. Sangat kesal dengan Jiho, apa apaan dia berbuat seperti ini.
Jessica sudah mendobrak pintu kamar jaehyun berkali kali, "Dasar penguntit! Keluar gak lo?! Jaehyun! Bangun!"
"Argh"
Jessica bahkan tidak tahu apa yang dilakukan Jiho di kamar jaehyun, dia tidak mampu membayangkan nya. Jika ia bertemu jaehyun, jessica berjanji, dia akan meneriaki seluruh amarahnya sekarang.
"Jaehyun gila--akhh"
Bayangan yang muncul disertai beberapa suara kunyahan membuat jessica refleks berteriak dan memegangi dada nya, setelah beberapa saat memejamkan mata, jessica lalu membuka matanya sebelum ia membuka mulutnya lebar lebar.
"What? Lo- lo dari mana? Lo-- bukan nya ada di dalam?"
Jaehyun menguap, melihat jessica yang kalap serta kebingungan sambil menunjuk nunjuk pintu membuatnya ikut menatap pintu kamarnya sendiri.
Bug bug ! !
"Lo kok diam aja? Jantung gue hampir gak waras dan lo diam aja? Gue kira lo ada didalem kamar"
Jaehyun menggeleng, jari telunjukknya ia arahkan pada jessica dan dia mengisyaratkan jessica untuk diam dan berhenti menggebuk nya.
"Gue keluar, nyari ini" tunjuknya pada ponselnya yang sedari tadi jessica pegang.
"Pantas gue cari-cari gak ada"
Jessica speechless, reaksi jaehyun hanya begini, bahkan ia sedang senyum- senyum sendiri melihat notif beruntun yang lyra kirimkan.
Potongan sandwich terakhir ia masukkan kemulutnya, lalu seperti orang yang dimabuk cinta pada umumnya, jaehyun bersandar di pintu sambil membalas pesan nya.
"Lo mau gue bunuh sekarang hah? Di dalam ada jiho dan lo masih bisa senyum?"
Jelas jessica marah, ia tidak bisa menyampaikan seluruh emosi nya sekarang juga karena terlalu banyak macam emosi marah yang bersarang dalam dirinya.
Senyuman geli Jaehyun berhenti, ia menghela nafasnya dan menatap Jessica serius, "Terus? Kalo ada dia kenapa? Kita bisa apa emang? Kak jess aja gabisa atasin dia kan? Sama kak, gue juga, yang namanya juga batu, ya batu"
