56. He is My Father, Not Yours ✈

619 122 15
                                    

Play mulmed

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Play mulmed.

Saran another song : merasa indah

Lyra spontan berdiri. Membuat Ben, dan
mereka yang duduk tak jauh dari Lyra terkejut.

Keyna ikut bingung, melihat Lyra yang menatap ke satu arah tanpa berkedip, membuat Keyna ikut mencari apa yang Lyra lihat.

Ketahuilah bahwa Keyna ingin menghentikan waktu sekarang juga. Untuk membawa Lyra pergi sebelum Lyra melihat lebih banyak.

Jiho memeluk Minho, manja seperti apa adanya Jiho. Pelukan yang harusnya diberikan oleh Lyra rutin setiap keberangkatan Minho.

Bukankah itu posisi tetap Lyra?

Meski tidak terlalu jelas, namun Lyra melihat bagaimana cara berpelukan dan perawakan Minho yang khas.

Benar. Tidak salah lagi, itu adalah ayahnya.

Ayahnya, satu satunya miliknya.

Jadi--beginilah damai nya hidup Jiho ketika Lyra tidak ada.

Keyna menutup mulutnya, air matanya mendadak menggenang. Apa yang dia lihat sekarang adalah rantai dari kehancuran Lyra selanjutnya.

Tepat disamping Minho, berdiri seorang yang beberapa saat lalu menjadi alasan Lyra bahagia.

Itu Jaehyun. Dengan seragam tak jauh berbeda dengan yang dikenakan Minho.

Ben sadar, tidak butuh waktu lama untuk Ben mengenali wajah Minho, menebak siapa gadis yang berpelukan manja dengan nya dan satu lagi pria yang berdiri di samping Minho.

"Om.. Minho?"

Ben masih tidak percaya. Pemandangan yang disuguhkan padanya untuk pertemuan pertama mereka kali ini cukup memberi gambaran yang sangat jelas dari cerita Lyra beberapa waktu lalu.

Rasa sakitnya, bukan hanya bisa di bayangkan lagi, tapi terasa ngilu di dalam hati Ben.

Ben kalap, refleksnya menutup mata Lyra. Namun dengan cepat Lyra menepisnya.

Lyra sedang fokus. Perawakan seseorang disamping ayahnya itu tidak asing. Lyra ingin menebak kalau itu adalah Jaehyun.

Tapi matanya, mengirimkan sinyal beberapa momen saat Lyra bertemu pilot di bandara London dan untuk pertama kalinya melihat wajah seseorang dengan sangat jelas.

Persis.

Persis sama.

Orang itu, pilot yang selama ini Lyra cari.

Penglihatan Lyra tidak mungkin salah.

Lyra melepas cekalan tangan Ben yang menahannya untuk berjalan maju. Dia harus memastikan.

Apakah penglihatan nya benar atau tidak.

Air matanya menggenang. Menahan rasa sakit nya ketika jelas didepan matanya, ayahnya bersama Jiho, juga perasaan abu abu dengan identitas pria disamping ayahnya.

I See You Capt! ✈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang