82. Prison Wall ✈

136 30 0
                                    

Keren banget, yang baca selama 3 hari setelah update ada 50, tapi yang vote gak sampe 10

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Keren banget, yang baca selama 3 hari setelah update ada 50, tapi yang vote gak sampe 10. Haha, banyak nya sider penikmat cerita ini.

Apa susahnya ngevote? Jangan baca plis kalau gak mau vote. Cerita ini memang gak sebagus itu, tapi tetep aja ngeliat ketimpangan antara pembaca dan votenya jadi gimana gitu ...

Haha,
























✈✈✈

Satu-satunya perkembangan yang bisa Lyra syukuri sekarang adalah, ketika masalah yang dihadapinya sekarang kurang lebih sama dengan masalah yang dihadapinya di masa lalu, dapat ia lalui bersama orang-orang yang dia sayangi.

Dengan kata lain, Lyra tidak berjuang sendirian lagi. Kini dia punya keluarga, sahabat, dan orang spesial disisinya.

Yang masih sama adalah, orang yang lagi-lagi menorehkan luka padanya.

Sebenarnya butuh waktu yang lumayan lama agar mereka semua, termasuk Lyra, menyadari bahwa begitu malang nasib Jiho.

Karena biang utama nya hanya Jihyo. Jiho hanyalah alat. Yang tumbuh besar dengan doktrin yang salah.

Brian dan Mina, berada di pusat pembangunan Villa, dan Joen juga Teresa, berada di luar kota. Semakin dekat hari pembukaan villa, semakin tak tersentuh pula mereka.

Ben? Anak itu entah bersama Brian, atau ikut bersama Joen. Hanya ada dua kemungkinan.

Butuh waktu dua hari sampai Mina bisa datang dan membantu Keyna dalam mengurusi masalah yang sebenarnya tidak rumit, namun selalu diperumit oleh Jihyo.

Selama dua hari menunggu, selama dua hari itu juga Lyra berada di penjara.

Keyna bahkan tidak bisa berkata-kata lagi. Padahal sudah jelas kalau gugatan Jihyo tidak mempunyai bukti yang jelas. Lalu mengapa Lyra tidak dibebaskan?

Lalu pengacara Jihyo, memperlihatkan bagaimana Lyra menjadi tersangka paling kuat terkait saham suaminya yang berada dibawah nama Lyra. Kecocokan identitas. Hanya itu.

Namun dengan itu, mampu membuat Lyra ditahan sementara sampai dari pihak Lyra mampu membantah bukti yang diajukan Jihyo.

Malam pertama Lyra dipenjara sementara, Keyna pingsan. Bagaimana anak itu tidak pingsan, sejak Lyra dibawa begitu saja, dia tidak makan apapun dan mengeluarkan terlalu banyak energi untuk menyumpahi Jihyo tanpa jeda.

Jace membawanya ke rumah sakit, dan Kean langsung datang dari bandara ke rumah sakit.

Lyra bersama Jaehyun. Mereka duduk bersandar pada dinding. Bersebelahan dengan Lyra yang kepalanya di pundak kanan Jaehyun. Pembatas besi itu seolah bukan menjadi batasan bagi mereka.

Tangan Lyra digenggam kuat, Jaehyun tidak mengatakan apapun sejak datang selain "Semua bakalan baik-baik aja Lyr"

Lyra hanya mengangguk, dan terus terpejam tanpa ada niatan membuka matanya untuk sekedar menatap Jaehyun.

I See You Capt! ✈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang