Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saran: putar lagu sedih deh, mana tau feel nya dapet 🎧
Lyra menghapus air matanya, berusaha menghilangkan jejak kesedihan nya dan memilih untuk memakai masker.
Lyra sudah berdiri di depan pintu kamar inap Jiho.
Lagi-lagi, Lyra ragu.
Memangnya-- Lyra sudah siap melihat apa yang akan terjadi saat mereka semua bertemu lagi untuk pertama kalinya?
Setelah semua itu?
Setelah semua kejadian menyakitkan itu?
Apa ada rasa bersalah waaupun sedikit?
Apakah akan ada permintaan maaf secara tulus nantinya? Yang setidaknya bisa membuat luka di hati Lyra terobati?
Greek
Lyra masuk, dan dengan mudah Lyra langsung mengenali ayahnya.
"Ayah" panggil Lyra pelan. Minho menoleh dan langsung memeluk Lyra. "Maaf ayah gak ngabarin Lyra kalo udah pulang, ayah langsung kesini tadi"
Minho mencoba menjelaskan, dari balik maskernya, Lyra tersenyum "Iya ayah, iya"
Hanya ada Minho, Lyra, dan Jiho yang sedang di tangani beberapa dokter. Bukan kecelakaan, hanya Jiho yang ternyata overdosis obat tidur. Dan sekarang tidak sadarkan diri.
Lyra menatap ayahnya, dia akan mencoba bertanya tentang sejak kapan ayahnya sudah bertemu lagi dengan Jiho sejak yang terakhir kalinya.
Bibirnya yang hampir melengkung itu dipaksakan nya untuk tersenyum.
Ayahnya diam. Untuk sesaat tertegun dengan pertanyaan Lyra. Minho, tidak pernah memikirkan untuk menyembunyikan fakta bahwa dirinya sudah bertemu dengan Jiho lagi.
Tapi pertemuan pertamanya saja, Jihyo masih tetap sama. Minho jadi berfikir untuk menjauhkan Lyra dari Jihyo sebisa mungkin.
Lyra masih menatap ayahnya, ayahnya diam. Hanya saja-- Minho jadi bingung untuk menjawab nya.
Belum sempat Minho menjawab, pintu kembali terbuka, Jihyo datang dengan histeris.
"Jihoooo! Jihooo"
Salah satu dokter langsung menenangkan dan berkata bahwa Jiho tidak apa-apa, mereka hanya tinggal menunggu Jiho bangun saja.
Jihyo jadi sedikit tenang, dia terduduk lemas di kursi tepat disamping Jiho terbaring.
Setelah para dokter keluar, suasana jadi hening dan mencekam. Lyra menguatkan remasan nya pada jas belakang Minho.
Jihyo cepat menyadari, kalau ada sosok asing di ruangan ini. Ia menoleh cepat, tatapan nya langsung menubruk manik mata sayu Lyra.
